Analisis fundamental: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alcatrank (bicara | kontrib)
Net profit margin: digunakan bahasa Indonesia
Ign christian (bicara | kontrib)
k sedikit merapikan + wikifikasi + tag {{refimprove}} & {{sub-rapikan}}
Baris 1:
{{refimprove}}
'''Analisis fundamental''' adalah metode analisis yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teknis ini menitik beratkan pada [[rasio finansial]] dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih [[saham]] perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang.
 
analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu [[Analisis ekonomik|analisis ekonomi]], [[analisis industri]], dan [[analisis perusahaan]]
'''Analisis fundamental''' adalah metode [[analisis]] yang didasarkan pada [[fundamental]] [[ekonomi]] suatu [[perusahaan]]. Teknis ini menitik beratkan pada [[rasio finansial]] dan kejadian - kejadian yang secara langsung maupun tidak langsung memengaruhi kinerja [[keuangan]] perusahaan. Sebagian pakar berpendapat teknik analisis fundamental lebih cocok untuk membuat keputusan dalam memilih [[saham]] perusahaan mana yang dibeli untuk jangka panjang. Analisis fundamental dibagi dalam tiga tahapan analisis yaitu [[Analisis ekonomik|analisis ekonomi]], [[analisis industri]], dan [[analisis perusahaan]]
 
== Analisis fundamental perusahaan ==
 
Secara umum, analisis fundamental ini melibatkan banyak sekali variabel [[data variabel]] yang harus dianalisis, dimana beberapa di antara variabel tersebut yang cukup penting untuk diperhatikan yaitu :
* Pertumbuhan pendapatan (''revenue growth'')
* Rasio laba terhadap saham yang beredar ( ''earning per share''-EPS)
Baris 13 ⟶ 14:
* Rasio harga saham terhadap nilai buku (''price book value'')
* Rasio hutang perseroan ( ''debt ratio'')
* Margin pendapatankeuntungan bersih (''net profit margin'')
 
=== Menghitung rasio ===
Baris 21 ⟶ 22:
{{info|pesan= EPS= Keuntungan bersih / Jumlah saham beredar}}
 
Rasio adalahini digunakan untuk mengukur suatu tingkat [[keuntungan]] dari perusahaan. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di [[bursa saham]].
 
==== Rasio pertumbuhan EPS ====
 
Diperoleh dengan memperbandingkan nilai rasio laba terhadap saham beredar (EPS) pada tahun berjalan dengan nilai EPS pada kwartal yang sama pada tahun sebelumnya untuk menggambarkan pertumbuhan tingkat keuntungan perusahaan. Hasil perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk memperkirakan kenaikan ataupun penurunan harga saham suatu perusahaan di [[bursa saham]].
 
==== Rasio harga saham terhadap laba perlembar saham ====
{{info|pesan= P/E Ratio = Harga saham / EPS}}
 
Biasa juga disebut dengan ''P/E Ratio'' yang dihitung dengan cara membagi harga saham dengan keuntungan perlembarper lembar saham. Rasio ini digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan ''P/E Ratio'' rata-rata dari perusahaan dalam kelompok [[industri]] sejenis.
 
==== Rasio harga saham terhadap pertumbuhan laba perseroan (''PEG ratio'') ====
Baris 41 ⟶ 42:
{{info|pesan= P/S Ratio = Harga saham / penjualan per lembar saham}}
 
Rasio ini biasanya digunakan untuk menilai suatu perusahaan yang masih baru atau belum mendapatkan keuntungan dimana [[rasio]] ini. Semakin rendah ''P/S ratio'' suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain dalam kelompok industri yang sejenis menunjukkan semakin bagus perusahaan tersebut.
 
==== Rasio harga saham terhadap nilai buku ''(PB/V Ratio)'' ====
Baris 52 ⟶ 53:
{{info|pesan= Debt Ratio = Total Utang / Total Aset }}
 
Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh [[hutang]]. Misalnya, rasio hutang 30 % artinya bahwa 30% dari aset dibiayai oleh hutang. Rasio hutang bisa berarti buruk pada situasi ekonomi sulit dan [[suku bunga]] tinggi, dimana perusahaan yang memiliki ''debt rasioratio'' yang tinggi dapat mengalami masalah keuangan, namun selama ekonomi baik dan suku bunga rendah maka dapat meningkatkan keuntungan.
 
==== Marjin keuntungan bersih ====
{{info|pesan= Net profit margin = Keuntungan bersih / Total penjualan}}
 
Marjin keuntungan bersih, atau jugamarjin dikenallaba dengan istilahbersih ({{lang-en|Net profit margin ( bahasa Inggris}}), adalah rasio tingkat profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi keuntungan bersih dengan total penjualan.
Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang di peroleh dari setiap penjualan.
 
Baris 63 ⟶ 64:
{{info|pesan= Perputaran inventaris=Biaya barang yang terjual /Inventaris}}
 
InventoryPerputaran inventaris (''inventory turnover'') adalah rasio efisiensi yang dihitung dengan membagi biaya barang yang terjual dengan [[inventaris]], yang menunjukkan seberapa [[efisien]] perusahaan mengatur inventarisnya, yaitu berapa kali perputaran inventaris selama satu tahun.
Jenis rasio ini sangat bergantung pada jenis industri di mana perusahaan berada. Sebagai contoh, toko kue akan mempunyai tingkat perputaran yang jauh lebih tinggi daripada pabrik pesawat. Sehingga yang perlu diperhatikan adalah membandingkan hasil yang diperoleh dengan rasio dari perusahaan-perusahaan yang lain dalam industri yang sejenis.
 
== Analisis fundamental untuk pasar uang ==
{{sub-rapikan}}
 
Analisis fundamental memberi pengaruh kepada trend perubahan harga (arah dari harga suatu mata uang secara keseluruhan) yang lebih banyak dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah ([[otoritas moneter]]) ataupun data-data yang dirilis oleh berbagai sumber maupun berita-berita tertentu yang belum pasti kebenarannya (''market sentiment'' anddan ''market rumors'').
 
=== Kategori faktor fundamental ===
Faktor-faktor fundamental yang sifatnya luas dan kompleks tersebut dapat dikelompokkan ke dalam empat kategori besar, yaitu :
 
# Faktor [[politik]] sebagai salah satu alat indikator untuk memprediksi pergerakan nilai tukar, sangat sulit untuk diketahui timing/waktu terjadinya secara pasti dan untuk ditentukan dampaknya terhadap [[fluktuasi]] nilai tukar. Ada kalanya suatu perkembangan politik berdampak pada pergerakan nilai tukar, namun ada kalanya tidak membawa dampak apa pun terhadap pergerakan nilai tukar.
# Faktor keuangan sangat penting dalam melakukan Analisis Fundamental. Adanya perubahan dalam kebijakan moneter dan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah, terutama dalam hal kebijakan yang menyangkut perubahan tingkat suku bunga, akan membawa dampak signifikan terhadap perubahan dalam fundamental ekonomi. Perubahan kebijakan ini juga memengaruhi nilai mata uang. Tingkat suku bunga adalah penentu untama nilai tukar suatu mata uang selain indikator lainnya seperti jumlah uang yang beredar. Aturan umum mengenai kebijakan tingkat suku bunga tingkat suku bunga ini adalah semakin tinggi tingkat suku bunga semakin kuat nilai tukar mata uang. Namun, kadang kala terdapat salah pegertian bahwa kenaikan tingkat uku bunga secara otomatis akan memicu menguatnya nilai tukar maa uang domentik. Perhatian terhadap suku bunga ini terutama harus dipusatkan pada tingkat suku bunga riil, bukan pada tingkat suku bunga nominal. Ini karena perhitungan tingkat suku bunga riil telah menyertakan variabel tingkat inflasi di dalamnya.
# Faktor Eksternal dapat membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap nilai tukar suatu negara. Perubahan ekonomi yang terjadi dalam suatu negara dapat membawa dampak (regional effect) bagi perekonomian negara-negara lain yang terdapat dalam kawasan yang sama. Dalam era ''global asset allocation'', arus portofolio modal tidak lagi mengenal batas-batas wilayah negara. paraPara fund manager, investor, dan hedge funds yang melakukan investasi secara global, sangat mencermati perubahan ekonomi, bukan hanya dalam lingkup satu negara, melainkan juga meluas hingga ke dalam lingkup satu kawasan/regional tertentu.
# Faktor ekonomi : indikator ekonomi adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri. Indikator-indikator ekonomi yang sering digunakan dalam analisis fundamental, yaitu :
:* Produk nasional bruto (PNB) adalah total produksi barang dan jasa yang diproduksi oleh penduduk negara tersebut baik yang bertempat tinggal/ berdomisili di dalam negeri maupun yang berada di luar negeri dalam suatu periode tertentu.