Balet: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, removed: {{Link FA|hr}}
Baris 28:
 
== Balet di Indonesia ==
Rekaman sejarah pertama tentang persentuhan balet dengan Indonesia menyebut adanya kunjungan dari [[Anna Pavlova]] and Company ke Hindia Belanda yang tiba di Batavia tanggal 21 Februari 1929, dan melakukan pertunjukan pada tanggal 8 Maret 1929.<ref>[http://eresources.nlb.gov.sg/newspapers/Digitised/Article/singfreepressb19290222-1.2.131.aspx The Singapore Free Press and Mercantile Advertiser (1884-1942), 22 February 1929, Page 16]. Dikutip 20 Oktober 2014.</ref> Dalam pertunjukan yang diadakan di Princesse Schouwburg Weltevreden ini, Anna Pavlova membawakan repertoar "The Magic Flute, Snowflakes" and "Divertissements".<ref>Arts Center Melbourne. [http://collections.artscentremelbourne.com.au/paminter/imu.php?request=display&port=45013&id=7286&flag=ecatalogue&offset=15&count=default&view=details&sort=default][http://collections.theartscentre.com.au/paminter/imu.php?request=display&port=45013&id=4c5e&flag=ecatalogue&offset=13&sort=default&count=default&view=details&CreSubjects_tab=Dance%20-%20ballet%20-%20companies&ecatalogue=on Anna Pavlova Ballet Programme 8 March 1929]. Dikutip 20 Oktober 2014</ref> Anna Pavlova melanjutkan kunjungannya ke Bandung, Semarang, dan Surabaya.
 
Kemudian grup balet Dandré-Levitoff Russian Ballet ke [[Hindia Belanda]] pada tahun 1934 dan melakukan pertunjukan di empat kota besar yaitu Batavia, Bandung, Semarang, dan Surabaya. <ref>Potter, Michelle. [http://michellepotter.org/articles/dandre-levitoff-russian-ballet-indonesia-september-1934 Dandré-Levitoff Russian Ballet: Indonesia, September 1934], Canberra, 13 Januari 2010. Dikutip pada 20 Oktober 2014</ref> Grup balet ini juga berkunjung ke Bali dan tertarik dengan seni tari Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke Australia. <ref>Potter, Michelle. [http://michellepotter.org/articles/dandre-levitoff-russian-ballet-the-balinese-interlude Dandré-Levitoff Russian Ballet: the Balinese interlude], Canberra, 9 Desember 2010. Dikutip pada 20 Oktober 2014</ref> Grup balet ini membawakan Swan Lake yang menjadi sensasi di Surabaya, dan juga Les sylphides, La fille mal gardée and Polovtsian dances.
 
Di awal abad ke-20, balet di Indonesia kebanyakan diajarkan dan dirintis oleh orang Belanda yang bermukim di Indonesia, yang mengajarkan balet kepada para perintis balet Indonesia. [[Puck Meijer]] yang berada di Jakarta mengajarkan ballet kepada [[Farida Oetoyo]], [[Nanny Lubis]], [[James Danandjaja]], [[Elsie Tjiok]], dan [[Julianti Parani]]. Sementara di Surabaya, [[Marlupi Sijangga]] belajar kepada Mevrouw Zaller. [[Ludwig Werner]] dan [[Willy Roemers]] juga menjalankan sekolah balet di Jakarta yang bertahan hingga pertengahan abad ke-20 di mana Farida Oetoyo juga belajar dan mengajar di sana.
 
Sepeninggal para guru balet Belanda tersebut, di awal tahun 50-an mulai berdiri sekolah balet oleh perintis balet Indonesia. Di tahun 1956 dua sekolah balet berdiri, yaitu [[Namarina]] oleh Nanny Lubis di Jakarta dan [[Marlupi Dance Academy]] oleh Marlupi Sijangga di Surabaya. The Jakarta Ballet School berdiri di tahun 1957 oleh Elsie Tjiok San Fang, <ref>Koran Tempo. [http://gerardmosterd.org/onlinenews/Indonesia_Kebon_www.korantempo.com.html Sketsa Surealis Gerard Mosterd. 9 September 2004.] Dikutip 20 Oktober 2014.</ref> yang di tahun 1958 berganti nama menjadi sekolah balet Nritya Sundara oleh Farida Oetoyo dan Yulianti Parani, dan pada tahun 1977 menjadi Sekolah Ballet [[Sumber Cipta]]. Dua sistem pengajaran balet yang paling dominan di Indonesia adalah kurikulum [[Royal Academy of Dance]] (RAD) yang masuk pada tahun 1970-an dan sistem [[Vaganova]].
 
Pada tahun 1959, sekelompok penari membentuk '''Balet Nasional''', yang diarahkan untuk mengadakan pertunjukan teratur seperti di Eropa (membentuk sebuah ballet company professional). Penari yang terlibat adalah [[Farida Oetoyo]], [[James Danandjaja]] (Jimmy Tan), [[Julianti Parani]], [[Willy Roemers]], Louis Pandelaki, dan Valeska Ong.<ref>Hal. 89. Herliany, D.R. [http://books.google.co.id/books?id=zNsZ6hKieWwC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false&#x20;Farida&#x20;Oetoyo&#x20;menari&#x20;di&#x20;atas&#x20;ilalang Farida Oetoyo menari di atas ilalang]. Jakarta, 2001.</ref> Sayangnya grup ini tidak bertahan lama karena kesibukan pribadi masing-masing penarinya, selain kurangnya juga dukungan dana dan antusiasme penonton. Pada tahun 1996, Aiko Senosoenoto membentuk '''Eksotika Karmawibhangga Indonesia''' (EKI) Dance Company yang berbasis tari modern dan kontemporer. Di tahun 1998 [[Farida Oetoyo]] membentuk grup tari kontemporer bernama '''Kreativitat Dance Indonesia'''. Di tahun 2006 dengan rintisan [[Maya Tamara]] dan [[Jetty Maika]] [[Namarina]] membentuk grup semi profesional berbasis tari balet bernama '''Namarina Youth Dance''' yang mengadakan pementasan sekali setahun.
 
Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki grup balet profesional purna waktu (''full time ballet company'') yang serupa dengan Singapore Dance Theatre, Ballet Philippines, atau Hong Kong Ballet.
 
== Perintis balet di Indonesia (sesuai abjad) ==
Baris 71:
 
[[Kategori:Balet| ]]
 
{{Link FA|hr}}