Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan teks terakhir dan mengembalikan revisi 6639811 oleh EmausBot
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up
Baris 1:
[[Berkas:Ihslgoldblueogo.jpg|frame|Logo Serikat Yesus.{{br}}IHS: Iesus Hominum Salvator (Yesus Penyelamat Manusia)]]
'''Serikat Yesus''' ([[Bahasa Latin|Latin]]: ''Societas Jesu''), biasa dikenal dengan '''Yesuit''' atau '''Jesuit''' adalah [[Ordo Katolik|ordo]] Gereja [[Katolik Roma]].<ref name="Budi">A. Budi Susanto. Harta dan Surga: Perziarahan Jesuit dalam Gereja dan Bangsa Indonesia modern. Yogyakarta: Kanisius, 1990. Hlm 112.</ref><ref name="kamus">F. D. Wellem. Kamus Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006. Hlm. 145-146.</ref><ref name="Thomas"> {{en}} Thomas Worcester. The Cambridge Companion to The Jesuits. Cambridge: Cambridge University Press, 2008. Pg. 178-180.</ref><ref name="Jonathan"> {{en}} Jonathan Wright. The Jesuits: Missions, Myths, and Hitories. London: Harper Perennial, 2005. Pg. 87-90.</ref><ref name="Boehlke">"Ignatius dari Loyola", dalam Robert. R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1997. Hlm 178-180.</ref><ref name="orang kudus">Mgr. Nicolaas Martinus Schneiders, CICM, ''Orang Kudus Sepanjang Tahun'', disunting oleh: Drs. Michael Benyamin Mali, Penerbit OBOR, cetakan ke-VII, bulan Mei 2004. Hlm. 372-374.</ref><ref name="Millenium"> {{id}} Michael Collins & Matthew A. Price. Millenium The Story of Christianity: Menelusuri Jejak Kristianitas. Yogyakarta: Kanisius, 2006. Hlm. 146-147.</ref> Serikat ini didirikan pada [[1534]] oleh sekelompok mahasiswa pascasarjana dari [[Universitas Paris]] yang merupakan teman-teman [[Ignatius Loyola|Iñigo López de Loyola]] (Ignatius Loyola).<ref name="kamus"/><ref name="Berkhof">H. Berkhof, H. Enklaar. Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993. Hlm. 182-184.</ref><ref name="Tony Lane">Tony Lane. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kristiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007. Hlm. 185-187.</ref><ref name="Willem">F. D. Willem. Riwayat Singkat Tokoh-tokoh Dalam Sejarah Gereja. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987. Hlm. 78-79.</ref> Mereka bersumpah untuk melanjutkan persahabatan mereka setelah mereka selesai studi, hidup dalam kemiskinan sesuai [[Injil]] dan pergi mengemban perutusan di [[Yerusalem]].<ref name="kamus"/><ref name="Willem"/> Mereka menyebut diri mereka ''amigos en el Señor'' — sahabat-sahabat di dalam Tuhan.<ref name="kamus"/>
 
== Dasar ==
Baris 16:
Serikat Yesus didirikan bertepatan dengan [[Reformasi Katolik]] ([[Kontra-Reformasi]]), gerakan dalam [[Gereja Katolik]] yang ditujukan untuk melawan [[Reformasi Protestan]] (yang ajarannya menyebar ke seluruh [[Eropa]] yang beragama [[Katolik]]).<ref name="Jonathan"/><ref name="Berkhof"/> Mereka melaksanakan ketaatan total kepada [[Kitab Suci]] dan [[doktrin]] Katolik.<ref name="Jonathan"/><ref name="Berkhof"/> Ignatius pernah menyatakan dalam [[Latihan Rohani]]nya: "Saya percaya bahwa putih yang saya lihat adalah hitam bila hirarki Gereja mendefinisikan begitu."<ref name="Jonathan"/>
 
Ignatius Loyola dan para Yesuit pengikutnya percaya bahwa pembaruan Gereja harus dimulai dengan pertobatan hati.<ref name="MilleniumThomas"/><ref name="ThomasMillenium"/> Salah satu sarana utama untuk menghasilkannya adalah [[Latihan Rohani]] yang disebut retret Ignasian.<ref name="Thomas"/> Selama empat minggu dalam kebisuan orang menjalani [[meditasi]] terpimpin mengenai hidup [[Kristus]].<ref name="Thomas"/> Pada masa itu, mereka secara teratur bertemu dengan seorang pembimbing rohani yang menolong mereka memahami panggilan atau pesan Tuhan melalui meditasi mereka.<ref name="Thomas"/> [[Retret]] ini mengikuti pola Penyucian-Pencerahan-Kesatuan sesuai dengan tradisi mistik [[Johannes Cassianus|Yohanes Kasianus]] dan para [[Bapa Padang Pasir]].<ref name="Thomas"/> Ignatius menciptakan inovasi yang membuat mistisisme kontemplatif ini bisa diikuti oleh semua orang, dan menggunakannya sebagai sarana membangun kembali kehidupan rohani Gereja.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
 
Yesuit juga mendirikan banyak sekolah, yang menarik anak para elite karena metode pengajaran mereka yang maju dan moral yang tinggi.<ref name="Jonathan"/><ref name="Boehlke"/> Sekolah Yesuit memainkan peranan penting dalam memenangkan beberapa negara Eropa kembali ke Katolik, setelah beberapa lama didominasi oleh Protestan, terutama [[Polandia]] <ref name="BerkhofBoehlke"/><ref name="BoehlkeBerkhof"/>
 
Sesuai dengan tradisi Katolik Roma, mereka mengajarkan penggunaan upacara dan dekorasi di dalam ritual dan [[Devosi Katolik]].<ref name="Boehlke"/> Karena itu, banyak Yesuit perdana yang menonjol dalam seni visual dan pertunjukan maupun dalam [[musik]].<ref name="Boehlke"/>
 
Kaum Yesuit berhasil mendapatkan pengaruh yang menonjol pada [[Periode Modern Awal]] karena para imam Yesuit sering bertindak sebagai "[[konfesor]]" raja-raja pada masa itu.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Mereka juga berperan penting dalam [[Reformasi Katolik]] dan dalam berbagai misi Katolik karena struktur mereka yang kendur (tanpa harus tinggal dalam suatu komunitas, melakukan "[[doa ofisi]]" bersama, dan lain-lain) membuat mereka lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan orang-orang pada masa itu.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
Baris 50:
 
== Yesuit kini ==
Yesuit pada masa kini merupakan [[Ordo keagamaan Katolik|ordo keagamaan]] terbesar di Gereja Katolik.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Anggotanya lebih dari 20.000 orang dan melayani di 112 negara di enam benua.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Pemimpin Umum Yesuit saat ini adalah [[Adolfo Nicolás]].<ref name="BoehlkeJonathan"/><ref name="JonathanBoehlke"/> Ciri pelayanan Serikat Yesus adalah bidang misi, [[hak asasi manusia]], keadilan sosial, dan pendidikan tinggi (utama).<ref name="BoehlkeThomas"/><ref name="ThomasJonathan"/><ref name="JonathanBoehlke"/> Serikat Yesus menyelenggarakan kolese dan universitas di berbagai negara dan di seluruh dunia, seperti [[Filipina]], [[India]], dan [[Indonesia]].<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/> Di [[Amerika Serikat]], Yesuit mengelola lebih dari 50 [[kolese]], universitas, dan sekolah menengah.<ref name="Thomas"/><ref name="Jonathan"/>
 
== Yesuit di Indonesia ==
Karya Yesuit di [[Indonesia]] diawali dengan karya Santo [[Fransiskus Xaverius]] dan beberapa imam lainnya di [[Maluku]] sejak pertengahan [[abad ke-16]].<ref name="Budi"/> Tetapi karena perseteruan [[Portugal]] dan [[Spanyol]], karya Yesuit ditarik pada pertengahan [[abad ke-17]].<ref name="Budi"/>
 
Pada [[1859]] van den Elzen, SJ dan J.B. Palinckx, SJ tiba di Indonesia, dan memulai kembali karya Yesuit di Indonesia.<ref name="Budi"/> Pada [[1893]] W.J. Staal, SJ ditugaskan sebagai [[Vikaris Apostolik]] yang berkedudukan di Batavia.<ref name="Budi"/>
 
Pada [[14 Desember]] [[1904]], [[Van Lith]], SJ membaptis 171 orang di [[Sendangsono]], [[Muntilan]], [[Jawa Tengah]], setelah sebelumnya 4 orang dari desa [[Kalibawang]] dibaptis pada [[20 Mei]] [[1904]].<ref name="Budi"/> Van Lith juga membangun sekolah [[seminari]] menengah di [[Muntilan]].<ref name="Budi"/> Seminari ini akhirnya menghasilkan para imam Yesuit pertama dari [[Indonesia]] yang ditahbiskan antara tahun 1926–1928 yaitu F.X. Satiman, SJ, A. Djajasepoetra, SJ, dan [[Albertus Soegijapranata]], SJ. Dengan keputusan [[Paus Pius XII]] pada tanggal [[1 Agustus]] [[1940]] Vikariat Apostolik [[Semarang]] didirikan, dengan [[uskup]] pertamanya Albertus Soegijapranata, SJ, sebagai uskup pribumi [[Indonesia]] pertama.<ref name="Budi"/> Seorang imam [[diosesan]], [[Yustinus Darmojuwono]], Pr. kemudian menggantikannya sebagai [[Uskup Agung]] [[Semarang]] sejak [[1964]] dan kemudian diangkat menjadi [[kardinal]] pertama dari Indonesia pada [[26 Juni]] [[1967]].<ref name="Budi"/> [[Yustinus Darmojuwono]] kemudian digantikan oleh [[Julius Darmaatmadja]], SJ sebagai [[uskup agung]] Semarang dan kemudian menjadi uskup agung [[Jakarta]] dan diangkat sebagai [[kardinal]] kedua dari Indonesia.lalu digantikan oleh [[Ignatius Suharyo]],Pr [[29 Juni]] 2010. <ref name="Budi"/>
 
Dewasa ini karya Yesuit Indonesia tersebar di 7 keuskupan di Indonesia sebagai berikut:<ref name="Budi"/>
Baris 73:
Dalam bidang komunikasi Yesuit berkarya dengan menerbitkan ''[[Majalah Hidup]]'', ''[[Majalah Basis]]'', penerbitan [[Cipta Loka Caraka]] dan [[Kanisius]], studio [[Sanggar Prativi]] dan audiovisual Puskat.<ref name="Budi"/> Dalam bidang sosial kemasyarakatan Yesuit mengupayakan keadilan melalui karya-karya yang sudah dibuatnya antara lain melalui pembinaan para sukarelawan pada [[Institut Sosial Jakarta]] dan [[JRS|Jesuit Refugee Service Indonesia]].<ref name="Budi"/>
 
Di bidang pendidikan Yesuit aktif melalui sekolah-sekolah umum seperti [[Kolese Kanisius]] dan [[Kolese Gonzaga]] [[Jakarta]], [[Kolese Loyola]] [[Semarang]], [[Kolese de Britto]] [[kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan [[Kolese Le Cocq d'Armandville]] [[Nabire]]-[[Papua]], maupun pendidikan khusus teknik dan pertanian seperti SMK [[Kolese Mikael]] [[Solo]], [[ATMI St. Mikael|ATMI St. Mikael (Akademi Teknik Mesin Industri)]] di [[Solo]], SMTIK-[[PIKA]] (Sekolah Menengah Teknologi Kayu Atas-Pendidikan Industri Kayu Atas) di Semarang, SPMA di [[Ambarawa]], KPTT (Kursus Pertanian Taman Tani) di [[Salatiga]], AAK (Aksi Agraris Kanisius) di Semarang.<ref name="Budi"/>
 
Dalam bidang pendidikan tinggi, Yesuit mengelola [[Universitas Sanata Dharma]] di [[Yogyakarta]] dan anggotanya mengajar di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.<ref name="Budi"/>
Baris 185:
* Church of the Sacred Hearth, in Valladolid, Spain
* Saint Joseph School, Primary and Secondary School in [[Valladolid]], Spain
* Christ the King, High School in [[Valladolid]], Spain
 
== Budaya Populer ==