Salat Jumat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
|||
Baris 1:
{{Islam}}
'''
== Fadlilah hari Jum’at ==
''Rasulullah SAW bersabda,''
'''عَنْ
<nowiki> </nowiki>اَبِى هُرَيْرَةَ رض اَنَّهُ سَمِعَ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: نَحْنُ
اْلآخِرُوْنَ السَّابِقُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بَيْدَ اَنَّهُمْ
اُوْتُوا اْلكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا ثُمَّ هذَا يَوْمُهُمُ الَّذِيْ فُرِضَ
<nowiki> </nowiki>عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوْا فِيْهِ، فَهَدَانَا اللهُ فَالنَّاسُ لَنَا
فِيْهِ تَبَعٌ الْيَهُوْدُ غَدًا وَ النَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ. البخارى 1: 212 '''
''Dari Abu Hurairah RA bahwasanya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Kita
<nowiki> </nowiki>adalah orang-orang yang datang akhir, tetapi mendahului pada hari
qiyamat. Hanyasaja mereka diberi kitab sebelum kita. Kemudian ini (hari
Jum’at)
<nowiki> </nowiki>adalah hari yang ditetapkan kepada mereka, tetapi mereka berselisih
padanya. Kemudian Allah menunjuki kita. Maka orang-orang mengikuti kita,
<nowiki> </nowiki>orang-orang Yahudi besoknya, dan orang-orang Nashrani besoknya lagi”''. [HR. Bukhari juz 1,
hal. 212]
'''عَنْ
<nowiki> </nowiki>اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ
عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ اْلجُمُعَةِ. فِيْهِ خُلِقَ ادَمُ وَ فِيْهِ
اُدْخِلَ اْلجَنَّةَ وَ فِيْهِ اُخْرِجَ مِنْهَا وَ لاَ تَقُوْمُ
السَّاعَةُ اِلاَّ فِى يَوْمِ اْلجُمُعَةِ. البخارى 1: 216'''
''Dari Abu Hurairah, bahwasanya Nabi SAW bersabda, “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya ialah hari Jum’at.
<nowiki> </nowiki>Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu Adam dimasukkan surga, dan
<nowiki> </nowiki>pada hari itu pula ia dikeluarkan daripadanya (surga), dan tidaklah
terjadi hari qiyamat kecuali hari Jum’at''. [HR. Bukhari juz 1, hal. 216]
'''عَنْ
<nowiki> </nowiki>اَبِى هُرَيْرَةَ عَنْ مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ ص قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ ص: نَحْنُ اْلآخِرُوْنَ السَّابِقُوْنَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بَيْدَ
اَنَّهُمْ اُوْتُوا اْلكِتَابَ مِنْ قَبْلِنَا وَ اُوْتِيْنَاهُ مِنْ
بَعْدِهِمْ وَ هذَا يَوْمُهُمِ الَّذِى فُرِضَ عَلَيْهِمْ فَاخْتَلَفُوْا
فِيْهِ، فَهَدَانَا اللهُ لَهُ فَهُمْ لَنَا فِيْهِ تَبَعٌ فَاْليَهُوْدُ
غَدًا وَ النَّصَارَى بَعْدَ غَدٍ. مسلم 2: 586'''
''Dari Abu Hurairah, dari Muhammad Rasulullah SAW, ia berkata<nowiki> </nowiki>: Rasulullah SAW bersabda, “Kita
<nowiki> </nowiki>adalah orang-orang yang datang akhir, tetapi kita adalah orang-orang
yang mendahului pada hari qiyamat, hanya saja mereka diberi kitab
sebelum kita, dan kita diberi kitab sesudah mereka. Dan ini adalah hari
yang telah ditetapkan kepada mereka, tetapi mereka berselisih padanya.
Lalu Allah memberikan petunjuk kepada kita tentang hari itu, maka mereka
<nowiki> </nowiki>menjadi mengikuti kita. Orang-orang Yahudi besoknya, dan orang-orang
Nashrani besoknya lagi''. [HR. Muslim juz 2, hal. 586]
== Hukum Shalat Jumat ==
[[Berkas:salatjumat.jpg|thumb|right|250px|[[Muslim]] mendengarkan khutbah Jumat.]]
{{Cquote|Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka bersegeralah mengingat [[Allah]] dan tinggalkanlah jual beli, dan itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui. (Al Jumu'ah 62:9).}}
==
''Rasulullah SAW bersabda,''
'''عَنْ
Baris 22 ⟶ 63:
''Dari Thariq bin Syihab, dari Abu Musa, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Shalat Jum’at adalah wajib atas setiap orang Islam dengan berjama’ah, kecuali empat golongan : hamba sahaya, wanita, anak-anak dan orang yang sakit”''. [HR. Hakim, dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 425, ini hadits shahih atas syarat Bukhari Muslim]
'''عَنْ
<nowiki> </nowiki>تَمِيْمِ الدَّارِيّ عَنِ النَّبِيّ ص قَالَ: اَلْجُمُعَةُ وَاجِبَةٌ
اِلاَّ عَلَى امْرَأَةٍ اَوْ صَبِيّ اَوْ مَرِيْضٍ اَوْ عَبْدٍ
اَوْمُسَافِرٍ. الطبرانى، فى المعجم الكبير 2: 51،'''
''Dari Tamim Ad-Daariy, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Shalat Jum’at itu wajib, kecuali bagi wanita, anak-anak, orang sakit, hamba sahaya, atau musafir”''. [HR. Thabrani, dalam Al-Mu’jamul Kabir juz 2, hal. 51, dlaif, karena di dalam sanadnya ada Al-Hakam bin ‘Amr, ia tertuduh dusta, dan Dlirash bin ‘Amr Al-Multiy, ia matruk].
==
''Rasulullah SAW bersabda,''
عَنِ
<nowiki> </nowiki>عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ وَ اَبِى هُرَيْرَةَ اَنَّهُمَا سَمِعَا
رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ عَلَى اَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: لَيَنْتَهِيَنَّ
اَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ اْلجُمُعَاتِ اَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى
قُلُوْبِهِمْ، ثُمَّ لَيَكُوْنُنَّ مِنَ اْلغَافِلِيْنَ. مسلم 2: 591
''Dari ‘Abdullah bin ‘Umar dan Abu Hurairah, bahwa keduanya mendengar Rasulullah SAW bersabda di atas kayu mimbar beliau, “Sungguh kaum-kaum itu mau menghentikan dari meninggalkan Jum’at atau (kalau nekad) Allah pasti akan menutup hati mereka, kemudian mereka menjadi orang-orang yang lalai”''. [HR. Muslim juz 2, hal. 591]
'''عَنْ
<nowiki> </nowiki>عَبْدِ اللهِ بْنِ اَبِى قَتَادَةَ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ اَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: مَنْ تَرَكَ اْلجُمُعَةَ ثَلاَثًا مِنْ غَيْرِ
ضَرُوْرَةٍ طَبَعَ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ. الحاكم فى المستدرك 1: 430'''
''Dari ‘Abdullah bin Abu Qatadah, dari Jabir bin ‘Abdullah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meninggalkan Jum’at tiga kali bukan karena berhalangan, maka Allah akan menutup hatinya”''. [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 430]
'''عَنْ
<nowiki> </nowiki>اَبِى اْلجَعْدِ الضَّمْرِىّ وَ كَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ اَنَّ رَسُوْلَ
اللهِ ص قَالَ: مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللهُ
عَلَى قَلْبِهِ. الحاكم فى المستدرك 1: 415'''
''Dari Abul Ja’diy Adl-Dlamriy, ia adalah seorang shahabat, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang meninggalkan Jum’at tiga kali karena meremehkannya, maka Allah akan menutup hatinya”''. [HR. Hakim dalam Al-Mustadrak juz 1, hal. 415]
== Adzan pada hari Jum’at ==
''Rasulullah SAW bersabda,''
'''عَنِ
<nowiki> </nowiki>السَّائِبِ بْنِ يَزِيْدَ قَالَ: كَانَ النّدَاءُ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ
اَوَّلُهُ اِذَا جَلَسَ اْلاِمَامُ عَلَى اْلمِنْبَرِ عَلَى عَهْدِ
النَّبِيّ ص وَ اَبِى بَكْرٍ وَ عُمَرَ رض، فَلَمَّا كَانَ عُثْمَانُ رض وَ
<nowiki> </nowiki>كَثُرَ النَّاسُ زَادَ النّدَاءَ الثَّالِثَ عَلَى الزَّوْرَاءِ. البخارى 1: 219'''
''Dari Saib bin Yazid, ia berkata, “Dahulu Adzan hari Jum’at pada awwalnya yaitu pada masa Nabi SAW, Abu Bakar dan ‘Umar RA adalah apabila imam sudah di atas mimbar. Kemudian setelah pada masa ‘Utsman RA, dan orang-orang sudah bertambah banyak, ia menambah adzan yang ketiga di Zauraa’ “''. [HR. Bukhari juz 1, hal. 219]
'''عَنِ
<nowiki> </nowiki>ابْنِ شِهَابٍ اَنَّ السَّائِبَ بْنَ يَزِيْدَ اَخْبَرَهُ اَنَّ
التَّأْذِيْنَ الثَّانِيَ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ اَمَرَ بِهِ عُثْمَانُ بْنُ
عَفَّانَ رض حِيْنَ كَثُرَ اَهْلُ اْلمَسْجِدِ وَ كَانَ التَّأْذِيْنُ
يَوْمَ اْلجُمُعَةِ حِيْنَ يَجْلِسُ اْلاِمَامُ. البخارى 1: 219'''
''Dari Ibnu Syihab bahwasanya Saib bin Yazid menceritakan kepadanya, bahwasanya adzan yang kedua pada hari Jum’at yang ‘Utsman bin ‘Affan RA perintahkan adalah ketika orang-orang yang akan datang ke masjid bertambah banyak, dan dahulu adzan untuk hari Jum’at itu ketika imam sudah duduk (di atas mimbar)''. [HR. Bukhari juz 1, hal. 219]
'''عَنِ
<nowiki> </nowiki>الزُّهْرِيّ قَالَ: سَمِعْتُ السَّائِبَ بْنَ يَزِيْدَ يَقُوْلُ اِنَّ
اْلاَذَانَ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ كَانَ اَوَّلُهُ حِيْنَ يَجْلِسُ اْلاِمَامُ
<nowiki> </nowiki>يَوْمَ اْلجُمُعَةِ عَلَى اْلمِنْبَرِ فِى عَهْدِ رَسُوْلِ اللهِ ص وَ
اَبِى بَكْرٍ وَ عُمَرَ رض. فَلَمَّا كَانَ فِى خِلاَفَةِ عُثْمَانَ رض وَ
كَثُرُوْا اَمَرَ عُثْمَانُ يَوْمَ اْلجُمُعَةِ بِاْلاَذَانِ الثَّالِثِ
فَاُذّنَ بِهِ عَلَى الزَّوْرَاءِ فَثَبَتَ اْلاَمْرُ عَلَى ذلِكَ. البخارى 1: 219'''
''Dari Zuhriy, ia berkata : Aku mendengar Saib bin Yazid berkata : Sesungguhnya adzan pada hari Jum’at pada awalnya adalah ketika imam sudah duduk di atas mimbar pada hari Jum’at, pada masa Rasulullah SAW, Abu bakar dan ‘Umar RA. Kemudian pada masa khalifah ‘Utsman (bin ‘Affan RA), dan ummat Islam sudah banyak, Khalifah ‘Utsman menyuruh pada hari Jum’at untuk adzan yang ketiga. Maka dilakukan adzan di zaura’. Lalu keadaan itu berlanjut seperti itu''. [HR. Bukhari juz 1, hal. 219]
Keterangan :
1. Yang dimaksud adzan ketiga adalah adzan yang dilakukan sebelum
khathib berada di atas mimbar. Dikatakan adzan ketiga (seruan ketiga)
karena sebelum masa khalifah ‘Utsman
<nowiki> </nowiki>sudah ada dua seruan. Seruan pertama yaitu adzan ketika imam sudah
duduk di mimbar. Seruan kedua yaitu iqamah ketika khathib sudah turun
dari mimbar akan dilaksanakan shalat Jum’at.
2. Zauraa’adalah nama suatu tempat di pasar Madinah.<!-- * "Sungguh aku berniat menyuruh seseorang (menjadi imam) [[salat]] bersama-sama yang lain, kemudian aku akan membakar rumah orang-orang yang meninggalkan salat Jum’at.” ''(HR. Muslim)''
== Tata cara salat Jum’at ==
Adapun tata cara pelaksanaan salat Jum’at, yaitu :
Baris 71 ⟶ 143:
# Khutbah kedua: Khatib memulai khutbahnya yang kedua dengan hamdalah dan pujian kepadaNya. Kemudian melanjutkan khutbahnya dengan pelaksanaan yang sama dengan khutbah pertama sampai selesai
# Khatib kemudian turun dari mimbar. Selanjutnya muadzin melaksanakan [[adzan|iqamat]] untuk melaksanakan [[salat]]. Kemudian memimpin [[salat berjama'ah]] dua rakaat dengan mengeraskan bacaan-->
== Sumber hadits terkait ==
[[Berkas:Friday prayers.jpg|256px|thumb|right|Suasana khutbah Jumat di [[Dar es Salaam]], [[Tanzania]].]]
Berikut adalah sumber dalam Hadits berkenaan dengan
* "Mandi, mencabut bulu-bulu tak perlu, memakai siwak, mengusapkan parfum sebisanya pada hari Jumat dianjurkan pada setiap laki-laki yang telah baligh." ''(Muttafaq 'alaih)''
* "Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti [[mandi wajib|mandi jinabat]], kemudian dia pergi ke [[masjid]] pada saat pertama, maka seakan-akan dia [[Kurban (Islam)|berkurban]] dengan seekor unta dan siapa yang berangkat pada saat kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan seekor sapi, dan siapa yang pergi pada saat ketiga, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor domba yang mempunyai tanduk, dan siapa yang berangkat pada saat keempat, maka seakan-akan dia berkurban dengan seekor ayam, dan siapa yang berangkat pada saat kelima, maka seolah-olah dia berkurban dengan sebutir telur, dan apabila imam telah datang, maka malaikat ikut hadir mendengarkan khutbah." ''(Muttafaq ‘alaih)''
* "Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci sebisa mungkin, kemudian dia memakai wangi-wangian atau memakai minyak wangi, lalu pergi ke masjid dan (di sana) tidak memisahkan antara dua orang (yang duduk berjajar), kemudian dia
* "Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jum’at, sesungguhnya tidak seorang pun yang membaca shalawat kepadaku pada hari Jum’at kecuali diperlihatkan kepadaku shalawatnya itu."'' (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi)''
* "Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan mendapat cahaya yang terang di antara kedua Jum’at itu."'' (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, hadits shahih)''
* "Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat yang apabila seorang hamba muslim mendapatinya sedang dia dalam keadaan
== Referensi ==
|