Titan (satelit): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
Pranala luar: clean up, removed: {{Link FA|nl}}
Naraht (bicara | kontrib)
The university name is Johns Hopkins, not John Hopkins.
Baris 67:
|publisher=NASA & [[Jet Propulsion Lab|JPL]]
|accessdate=2007-01-08
}}</ref> dan satu-satunya objek selain [[Bumi]] yang terbukti memiliki cairan di permukaan.<ref name=NatureDefinitive/>
 
Titan adalah satelit [[keseimbangan hidrostatik|elipsoidal]] keenam dari Saturnus. Satelit ini seringkali digambarkan sebagai satelit yang mirip planet dan memiliki diameter yang 50% lebih besar dari [[Bulan]], sementara massanya 80% lebih besar. Satelit ini merupakan satelit terbesar kedua di [[Tata Surya]], setelah satelit [[Ganymede]] di [[Yupiter]], dan volumenya lebih besar daripada planet [[Merkurius]]. Titan pertama kali ditemukan pada tahun 1655 oleh astronom [[Belanda]] [[Christiaan Huygens]], dan merupakan satelit kelima di Tata Surya yang ditemukan setelah [[satelit-satelit Galileo|empat satelit]] milik Yupiter.<ref>
Baris 104:
|year=1673
|doi=10.1098/rstl.1673.0003
}}</ref> Titan secara resmi dinomori '''Saturn VI''' karena setelah penemuan pada tahun 1789, skema penomoran dihentikan untuk menghindari kebingungan (Titan pernah diberi nomor II, IV, dan VI).
 
Nama "Titan" diusulkan oleh [[John Herschel]] (putra dari [[William Herschel]], penemu [[Mimas (satelit)|Mimas]] dan [[Enceladus (satelit)|Enceladus]]) dalam terbitan 1847nya ''Results of Astronomical Observations made at the Cape of Good Hope''.<ref>
Baris 120:
[[Berkas:Titan's orbit.svg|thumb|right|Orbit Titan (merah) di antara satelit dalam Saturnus lainnya. Satelit di luar orbit meliputi (dari luar ke dalam) Iapetus dan Hyperion; satelit yang ada di dalam adalah Rhea, Dione, Tethys, Enceladus, dan Mimas.]]
 
Titan mengorbit Saturnus setiap 15 hari 22 jam. Seperti satelit lainnya, periode rotasinya sama dengan periode orbitnya; Titan [[penguncian pasang surut|terkunci secara pasang surut]] dalam [[rotasi sinkron]] dengan Saturnus, sehingga salah satu belahan selalu menghadap planet. Akibatnya, terdapat titik sub-Saturnus di permukaannya, dan di situ Saturnus akan tampak seolah tergantung tepat di atas kepala. Garis bujur di Titan diukur ke arah barat dari meridian yang melewati titik ini.<ref>{{cite web|url=http://www.evs-islands.com/2008/02/titans-unnamed-methane-sea.html|title=EVS-Islands: Titan's Unnamed Methane Sea|accessdate=October 22, 2009}}</ref> Eksentrisitas orbitnya tercatat sebesar 0,0288, dan bidang orbitnya terinklinasi 0,348 derajat relatif terhadap khatulistiwa Saturnus.<ref name=horizons>{{cite web |url=http://ssd.jpl.nasa.gov/horizons.cgi#top |title=JPL HORIZONS solar system data and ephemeris computation service |work=Solar System Dynamics|publisher=NASA, Jet Propulsion Laboratory |accessdate=2007-08-19}}</ref>
 
Satelit [[Hyperion (satelit)|Hyperion]] yang kecil dan berbentuk tak teratur terkunci dalam [[resonansi orbit]] 3:4 dengan Titan. Evolusi resonansi yang lambat—yang seharusnya membuat Hyperion bermigrasi dari orbit yang kacau—dianggap tidak mungkin berdasarkan permodelan. Hyperion kemungkinan terbentuk dalam orbit yang stabil, sementara Titan yang besar menarik atau mengeluarkan objek yang mendekatinya.<ref>{{cite journal |last=Bevilacqua |first= R. |coauthors=Menchi, O.; Milani, A.; Nobili, A. M.; Farinella, P. |year=1980 |title= Resonances and close approaches. I. The Titan-Hyperion case|journal=Earth, Moon, and Planets |volume=22 |issue=2 |pages=141–152 |doi= 10.1007/BF00898423 |bibcode=1980M&P....22..141B}}</ref>
 
== Ciri-ciri ==
Diameter Titan tercatat sebesar 5.150&nbsp; km, dibandingkan planet Merkurius yang hanya 4.879&nbsp;km, Bulan yang hanya 3.474&nbsp;km, dan Bumi yang besarnya 12.742&nbsp;km. Sebelum kedatangan wahana ''[[Voyager 1]]'' pada tahun 1980, Titan diduga sedikit lebih besar dari [[Ganymede]] (diameter 5,262&nbsp;km) dan maka dikira sebagai satelit terbesar di Tata Surya; namun, hal ini salah, dan perkiraan Titan menjadi berlebih akibat atmosfernya yang padat dan buram yang dapat mencapai beberapa kilometer di atas permukaannya.<ref name=nineplanets>{{cite web |author=Arnett, Bill |year=2005 |url=http://seds.lpl.arizona.edu/nineplanets/nineplanets/titan.html |title=Titan |publisher=University of Arizona, Tucson |work=Nine planets |accessdate=2005-04-10|archiveurl = http://web.archive.org/web/20051121130738/http://seds.lpl.arizona.edu/nineplanets/nineplanets/titan.html |archivedate = November 21, 2005|deadurl=yes}}</ref> Diameter dan massa Titan (dan maka kepadatannya) mirip dengan satelit [[Ganymede]] dan [[Callisto]] di Yupiter.<ref name=LunineAstro>{{cite web |author=Lunine, J. |url=http://www.astrobio.net/index.php?option=com_retrospection&task=detail&id=1493|title=Comparing the Triad of Great Moons |publisher=Astrobiology Magazine |date=March 21, 2005 |accessdate=2006-07-20}}</ref> Dengan kepadatan sebesar 1,88&nbsp;g/cm<sup>3</sup>, komposisinya terdiri dari setengah es air dan setengah materi berbatu. Meskipun komposisinya mirip dengan [[Dione (satelit)|Dione]] dan Enceladus, satelit ini lebih padat akibat [[kompresi gravitasi]].
 
Titan kemungkinan terdiferensiasi menjadi beberapa lapisan dengan inti berbatu berdiameter 3.400&nbsp;km yang dikelilingi oleh lapisan yang terdiri dari berbagai bentuk kristal es.<ref name=Tobie>{{cite journal|author = Tobie, G.|year = 2005| bibcode=2005Icar..175..496T| title = Titan's internal structure inferred from a coupled thermal-orbital model| journal = Icarus |volume =175| issue =2| pages = 496–502|doi =10.1016/j.icarus.2004.12.007|last2 = Grasset|first2 = Olivier|last3 = Lunine|first3 = Jonathan I.|last4 = Mocquet|first4 = Antoine|last5 = Sotin|first5 = Christophe}}</ref> Bagian dalamnya mungkin masih panas dan mengandung lapisan cair yang terdiri dari "[[magma]]" air dan [[amonia]] di antara kerak [[es Ih|es I<sub>h</sub>]] dan lapisan es yang lebih dalam yang terdiri dari es bertekanan tinggi. Keberadaan amonia membuat air tetap cair bahkan dalam suhu serendah {{convert|176|K|°C}} (untuk campuran [[eutektik]] dengan air).<ref name=longstaff/> Bukti keberadaan samudra telah ditunjukkan oleh wahana ''Cassini'' dalam bentuk gelombang radio [[frekuensi amat rendah|berfrekuensi amat rendah]] di atmosfer Titan. Permukaan Titan diduga bukan merupakan pemantul gelombang berfrekuensi amat rendah yang baik, sehingga diduga malah memantulkan batas cairan-es sebuah samudra di bawah permukaan.<ref name="Titan ELF">{{cite news| url=http://www.esa.int/esaMI/Cassini-Huygens/SEM17F9RR1F_0.html| title=Titan's Mysterious Radio Wave| date=June 1, 2007| publisher=ESA Cassini-Huygens web site| accessdate=2010-03-25}}</ref> Wahana Cassini mendapati beberapa kenampakan permukaan bergeser sejauh 30&nbsp; km antara Oktober 2005 hingga Mei 2007, yang menunjukkan bahwa kerak dipisahkan dari bagian dalam, dan merupakan bukti tambahan yang mendukung keberadaan lapisan cair di dalam.<ref name=NS2008>Shiga, David (March 20, 2008). [http://www.newscientist.com/article/dn13516 Titan's changing spin hints at hidden ocean], New Scientist</ref>
 
Penelitian pada awal tahun 2000 oleh [[German Aerospace Centre|DLR]] Institute of Planetary Research di Berlin-Adlershof menempatkan Titan dalam kelompok "satelites besar" bersama dengan Callisto dan Ganymede.<ref>[http://solarsystem.dlr.de/TP/aufbau_en.shtml DLR Interior Structure of Planetary Bodies] [http://solarsystem.dlr.de/TP/images/gross/radius_density.jpg DLR Radius to Density] [http://www.dlr.de/pf/en/desktopdefault.aspx/tabid-4772/7910_read-14650/ The natural satellites of the giant outer planets...]</ref>
Baris 152:
== Atmosfer ==
[[Berkas:Titan-Complex 'Anti-greenhouse'.jpg|thumb|Citra warna sejati lapisan kabut di atmosfer Titan.]]
Titan adalah satu-satunya satelit dengan [[atmosfer]] yang padat. Atmosfer ini kaya akan nitrogen, dan pengamatan dari atmosfer oleh ''Cassini'' pada tahun 2004 menunjukkan bahwa atmosfer Titan berotasi lebih cepat dari permukaannya (seperti planet [[Venus]]).<ref>{{cite web |url=http://www.astrobio.net/news/article1480.html |title=Wind or Rain or Cold of Titan's Night?|accessdate=2007-08-24 |date=March 11, 2005 |publisher=Astrobiology Magazine |archiveurl=http://web.archive.org/web/20070717081303/http://www.astrobio.net/news/article1480.html |archivedate=July 17, 2007}}</ref> Pengamatan dari wahana [[program Voyager|''Voyager'']] telah menunjukkan bahwa atmosfer Titan lebih padat dari atmosfer Bumi, dengan tekanan permukaan sekitar 1,45 kali Bumi. Secara keseluruhan atmosfer Titan 1,19 kali lebih besar dari atmosfer Bumi,<ref>Coustenis, hal. 130</ref> atau 7,3 kali lebih besar berdasarkan luas per permukaan. Akibat gravitasi yang rendah, atmosfer Titan lebih luas dari Bumi.<ref>{{cite web| title=Exploring the Surface of Titan with Cassini–Huygens | author=Turtle, Elizabeth P.| year=2007| publisher=Smithsonian| url=http://www.youtube.com/watch?v=cfCTmv-9GkE|accessdate=2009-04-18}}</ref>
 
Di atmosfer Titan terdapat lapisan kabut buram yang menghalangi cahaya dari Matahari dan sumber lain yang membuat kenampakan permukaan Titan tampak kabur.<ref name=Zubrin>{{cite book |author=Zubrin, Robert| title=Entering Space: Creating a Spacefaring Civilization |location=Section: Titan |pages=163–166 |publisher=Tarcher/Putnam | year=1999 |isbn=1-58542-036-0}}</ref> Atmosfer Titan juga tampak buram dalam berbagai [[panjang gelombang]] dan spektrum reflektansi permukaan sulit didapat dari orbit.<ref>{{cite journal |author=Schröder, S. E. |coauthors= Tomasko, M. G.; Keller, H. U. |year=2005 |month=August |title= The reflectance spectrum of Titan's surface as determined by Huygens | page=726 |journal= American Astronomical Society, DPS meeting No. 37, #46.15; Bulletin of the American Astronomical Society |volume=37 |issue=726 |bibcode=2005DPS....37.4615S |last2=Tomasko |last3=Keller}}</ref> Baru setelah tibanya misi ''[[Cassini–Huygens]]'' pada tahun 2004 citra langsung permukaan Titan dapat diperoleh.<ref>{{cite news | url=http://www.space.com/710-huygens-probe-sheds-light-titan.html |title=Huygens Probe Sheds New Light on Titan |author=de Selding, Petre|publisher=SPACE.com |date=January 21, 2005 | accessdate=2005-03-28}}</ref>
Baris 160:
Energi dari Matahari seharusnya telah mengubah semua jejak metana di atmosfer Titan menjadi hidrokarbon yang lebih kompleks dalam 50 juta tahun - waktu yang singkat bila dibandingkan dengan usia Tata Surya. Hal ini menunjukkan bahwa metana seharusnya diisi ulang dari Titan sendiri.<ref>
{{cite journal| title= Formation and evolution of Titan’s atmosphere |author= Coustenis, A. |journal= Space Science Reviews |volume= 116| issue= 1-2 |pages= 171–184 |year= 2005 |doi= 10.1007/s11214-005-1954-2|bibcode = 2005SSRv..116..171C }}</ref> Metana di atmosfer Titan mungkin berasal dari bagian dalamnya, yang dilepaskan keluar melalui letusan [[kriovolkano]].<ref>{{cite journal |title=Titan's methane cycle |author=Sushil K. Atreyaa, Elena Y. Adamsa, Hasso B. Niemann et al. |year=2006 |doi=10.1016/j.pss.2006.05.028 |journal=Planetary and Space Science |volume=54 |issue=12 |accessdate=2008-06-13 |pages=1177 |bibcode=2006P&SS...54.1177A}}</ref><ref>{{cite journal |journal=Nature |author=Stofan, E. R. ''et al.''|volume= 445|year=2007
|doi=10.1038/nature05438 |pmid=17203056 |issue=7123 |title=The lakes of Titan. |pages=61–4|bibcode = 2007Natur.445...61S }}</ref><ref>{{cite journal|title=Episodic outgassing as the origin of [[atmospheric methane]] on Titan |author=Tobie, Gabriel; Lunine, Jonathan and Sotin, Cristophe |journal=Nature| volume=440 |issue=7080 |pages=61–64 |year=2006 |doi=10.1038/nature04497|pmid=16511489|bibcode = 2006Natur.440...61T }}</ref>
 
Pada 3 April 2013, NASA melamporkan bahwa bahan kimia organik mungkin muncul di Titan berdasarkan penelitian yang menyimulasi atmosfer Titan.<ref name="PhysOrg-20130403" /> Kemudian, pada 6 Juni 2013, ilmuwan di [[Instituto de Astrofísica de Andalucía|Institut Astrofisika Andalusia]] melaporkan pelacakan [[hidrokarbon aromatik polisiklik]] di atmosfer atas Titan.<ref name="IAA-20130606">{{cite news |last=López-Puertas |first=Manuel |url=http://www.iaa.es/content/pahs-titans-upper-atmosphere |title=PAH's in Titan's Upper Atmosphere |date=June 6, 2013 |work=[[CSIC]] |accessdate=June 6, 2013 }}</ref>
Baris 207:
Selama terbang lintas pada 26 September 2012, radar ''Cassini'' melacak keberadaan sungai di wilayah kutub utara Titan dengan panjang lebih dari 400 kilometer. Sungai ini disandingkan dengan [[sungai Nil]] yang jauh lebih besar di Bumi. Kenampakan ini berakhir di [[Ligeia Mare]].<ref name="NASA"/>
 
Dalam enam terbang lintas antara tahun 2006 hingga 2011, Cassini mengumpulkan data pelacakan radiometrik dan navigasi optik yang dapat menunjukkan perubahan bentuk Titan. Kepadatan Titan konsisten dengan benda langit yang terdiri dari 60& batuan dan 40% air. Berdasarkan analisis, permukaan Titan dapat naik dan turun hingga 10 meter setiap kali mengorbit. Hal ini menunjukkan bahwa bagian dalam Titan relatif berubah-ubah, dan model Titan yang paling tepat kemungkinan adalah model yang memperkirakan keberadaan lapisan es yang mengapung di atas samudra global di kedalaman lebih dari lusinan kilometer<ref name='Tides'>{{cite news | first = Sid Perkins | title = Tides turn on Titan | date = 28 June 2012 | url = http://www.nature.com/news/tides-turn-on-titan-1.10917 | work = Nature | accessdate = 2012-06-29}}</ref> Penemuan tersebut, ditambah dengan hasil penelitian sebelumnya, juga menunjukkan bahwa kemungkinan samudra Titan berada tidak lebih dari 100&nbsp; km di bawah permukaan.<ref name='Tides'/><ref name = "Titan ocean of water">{{cite web |last = Puiu|first = Tibi |title = Saturn's moon Titan most likely harbors a subsurface ocean of water |work = zmescience.com web site|date = June 29, 2012 |url = http://www.zmescience.com/research/studies/titan-subsurface-ocean-of-water-23323/|accessdate = 2012-06-29}}</ref>
 
{|class="wikitable"
Baris 341:
 
=== Pembentukan molekul kompleks ===
[[Percobaan Miller–Urey]] menunjukkan bahwa dengan atmosfer yang mirip dengan Bumi dan dengan penambahan [[radiasi ultraviolet]], molekul kompleks dan substansi polimer seperti [[tholin]] dapat dihasilkan. ReaksiReakso dimulai dari [[disosiasi (kimia)|disosiasi]] nitrogen dan metana, yang membentuk hidrogen sianida dan asetilen. Reaksi lebih lanjut telah dipelajari.<ref name="Raulin2002">{{cite journal|journal = Space Science Review|volume= 104|issue = 1–2|pages = 377–394|year= 2002|doi = 10.1023/A:1023636623006|title = Organic chemistry and exobiology on Titan|author = Raulin F., Owen T.|bibcode = 2002SSRv..104..377R }}</ref>
 
Pada Oktober 2010, Sarah Horst dari [[Universitas Arizona]] membuat simulasi radiasi ultraviolet dan partikel bermuatan yang menghujam atmosfer atas Titan dengan menghujamkan energi ke kumpulan gas yang komposisinya mirip dengan atmosfer Titan. Dalam simulasi tersebut, ia berhasil menemukan lima [[basa nukleotida]]—bahan penyusun [[DNA]] dan [[RNA]]—dan [[asam amino]]—bahan penyusun [[protein]]. Menurutnya, ini adalah pertama kalinya basa nukleotida dan asam amino ditemukan dalam keadaan tersebut tanpa keberadaan air.<ref>{{cite news|author=Staff|date=October 8, 2010|title=Titan's haze may hold ingredients for life|work=Astronomy|url=http://www.astronomy.com/en/sitecore/content/Home/News-Observing/News/2010/10/Titans%20haze%20may%20hold%20ingredients%20for%20life.aspx|accessdate=2010-10-14}}</ref>
Baris 357:
[[Astrobiolog]] [[Christopher McKay]] pada tahun 2005 menyatakan bahwa jika kehidupan metanogen ada di permukaan Titan, kehidupan tersebut seharusnya memengaruhi rasio troposfer Titan: kandungan hidrogen dan asetilen seharusnya lebih rendah dari yang diduga.<ref name="mckay">{{cite journal| journal = Icarus|volume= 178| issue = 1|pages = 274–276|year= 2005|doi = 10.1016/j.icarus.2005.05.018| title = Possibilities for methanogenic life in liquid methane on the surface of Titan|author = McKay, C. P.; Smith, H. D.|bibcode=2005Icar..178..274M}}</ref>
 
Pada tahun 2010, Darrell Strobel dari [[Universitas JohnJohns Hopkins]] menemukan lebih banyak hidrogen molekuler di atmosfer atas Titan daripada atmosfer bawahnya, dan mengusulkan terjadinya aliran ke bawah dengan laju 10<sup>25</sup> molekul per detik dan hilangnya hidrogen di dekat permukaan Titan; seperti yang dinyatakan oleh Strobel, penemuannya sejalan dengan efek yang diperkirakan Chris McKay bila kehidupan metanogen memang ada.<ref name=mckay/><ref name="methlife">{{cite web|title= What is Consuming Hydrogen and Acetylene on Titan?|publisher=NASA/JPL|year=2010 |accessdate=2010-06-06|url=http://www.jpl.nasa.gov/news/news.cfm?release=2010-190}}</ref><ref>{{cite journal| title=Molecular hydrogen in Titan's atmosphere: Implications of the measured tropospheric and thermospheric mole fractions|author=Strobel, Darrell F.| journal=Icarus |volume=208| issue=2| pages=878–886| year=2010| doi=10.1016/j.icarus.2010.03.003| url=http://astrobiology.jhu.edu/wp-content/uploads/2010/06/Icarus-2010-Strobel.pdf |bibcode=2010Icar..208..878S}}</ref> Pada tahun yang sama, penelitian lain menunjukkan kadar asetilen yang rendah di permukaan Titan, yang menurut Chris McKay sesuai dengan hipotesis bahwa organisme di Titan mengonsumsi hidrokarbon.<ref name=methlife/> Namun, McKay memperingatkan bahwa penjelasan lain masih lebih mungkin, seperti proses fisik atau kimia yang belum dikenali (seperti [[katalis]] permukaan yang menerima hidrokarbon atau hidrogen), atau kekurangan dalam model aliran material saat ini.<ref name="autogenerated1">{{cite web|title= Have We Discovered Evidence For Life On Titan|author=Mckay, Chris|year=2010|url=http://www.spacedaily.com/reports/Have_We_Discovered_Evidence_For_Life_On_Titan_999.html| publisher=SpaceDaily| accessdate=2010-06-10}}</ref> Data komposisi dan model aliran perlu dibuktikan lebih lanjut, dan, sesuai dengan prinsip [[pisau Occam]], penjelasan fisik atau kimia lebih dipilih secara [[a priori]] daripada penjelasan biologis karena penjelasan katalis kimiawi lebih sederhana daripada kekompleksan kehidupan biologis. Walaupun begitu, McKay menekankan bahwa penemuan salah satu dari keduanya, termasuk katalis yang efektif pada suhu {{convert|95|K|°C|-1|abbr=on}}, merupakan penemuan yang penting.<ref name="life?"/>
 
Seperti yang diungkapkan oleh NASA dalam artikelnya tentang penemuan pada Juni 2010, "hingga kini, kehidupan berbasis metana masih bersifat hipotetis. Ilmuwan masih belum menemukan bentuk kehidupan seperti ini."<ref name=methlife /> NASA juga mengatakan bahwa "beberapa ilmuwan yakin bahwa [penemuan] tersebut memperkuat argumen yang mendukung keberadaan kehidupan yang primitif dan eksotik atau pendahulu kehidupan di permukaan Titan."<ref name=methlife/>
Baris 396:
{{Saturnus_catkaki}}
{{tata surya}}
 
[[Kategori:Satelit Saturnus]]
 
{{artikel pilihan}}
 
{{Link FA|de}}
[[Kategori:Satelit Saturnus]]
{{Link FA|en}}
{{Link FA|fr}}
{{Link FA|nl}}
{{Link FA|pt}}
{{Link GA|ru}}
{{Link FA|ro}}
{{Link FA|vi}}