Nurcholish Madjid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Gambar:Nurcholish Madjid.jpg|right|framed|NurcholishNurcholis Madjid (1939-2005)]]
'''Dr. NurcholishNurcholis Madjid''' (populer dipanggil '''[[Cak]] Nur'''; [[Jombang]], [[17 Maret]] [[1939]]–[[Jakarta]], [[29 Agustus]] [[2005]]) adalah seorang pemikir [[Islam]], cendekiawan, dan budayawan [[Indonesia]]. Ia dibesarkan di lingkungan keluarga kiai terpandang di [[Mojoanyar]], [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. Ayahnya, KH Abdul Madjid, dikenal sebagai pendukung [[Masyumi]]. Setelah melewati pendidikan di berbagai pesantren, termasuk [[Gontor]], [[Ponorogo]], menempuh studi kesarjanaan [[IAIN Jakarta]] ([[1961]]-[[1968]]), tokoh [[HMI]] ini menjalani studi doktoralnya di [[Universitas Chicago]], [[Amerika Serikat]] ([[1978]]-[[1984]]), dengan disertasi tentang filsafat dan kalam [[Ibnu Taimiyah]].
 
Cak Nur merupakan ikon pembaruan pemikiran dan gerakan Islam di Indonesia. Gagasannya tentang pluralisme telah menempatkannya sebagai intelektual Muslim terdepan, terlebih di saat Indonesia sedang terjerumus di dalam berbagai kemorosotan dan ancaman disintegrasi bangsa.
 
Sebagai tokoh pembaharu dan cendikiawan Muslim Indonesia, seperti halnya K.H [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur). NurcholishNurcholis Madjid sering mengutarakan gagasan-gagasan yang dianggap kontroversial terutama gagasan mengenai pembaharuan Islam di Indonesia. Pemikirannya diaggap sebagai sumber pluralisme dan keterbukaan mengenai ajaran Islam terutama setelah berkiprah dalam [[Yayasan Paramadina]] dalam mengembangkan ajaran Islam yang moderat. Namun demikian, beliau juga berjasa ketika bangsa Indonesia mengalami krisis kepemimpinan pada tahun [[1998]]. Beliaulah yang sering diminta nasihat oleh [[Presiden]] [[Soeharto]] terutama dalam mengatasi gejolak pasca [[kerusuhan Mei 1998]] di [[Jakarta]] setelah Indonesia dilanda krisis hebat yang merupakan imbas [[krisis 1997]]. Atas saran beliau, akhirnya Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya untuk menghindari gejolak yang lebih parah.
 
Cak Nur meninggal dunia pada [[29 Agustus]] [[2005]] akibat penyakit hati yang dideritanya. Beliau dimakamkan di [[Taman Makam Pahlawan Kalibata]] meskipun merupakan warga sipil karena dianggap telah banyak berjasa kepada negara.
Baris 44:
* “Islam Di Indonesia: Tantangan dan Peluang”” dalam Cyriac K. Pullapilly, Edisi, Islam dalam Dunia Modern (Bloomington, Indiana: Crossroads, 1982)
* Khazanah Intelektual Islam (Intellectual Treasure of Islam) (Jakarta, Bulan Bintang, 1982)
* Khazanah, Intelektual Islam (Jakarta, Bulan Bintang, 1982)
* Islam Kemoderanan dan Keindonesiaan (Islam, Modernity and Indonesianism), (Bandung: [[Mizan]], 1987, 1988)
* Islam, Doktrin dan Peradaban (Islam, Doctrines and civilizations), (Jakarta, Paramadina, 1992)
Baris 52:
* Islam, Agam Peradaban (Islam, the Religion of Civilization), (Jakarta, Paramadina, 1995)
* “In Search of Islamic Roots for Modern Pluralism: The Indonesian Experiences.” In Mark Woodward ed., Toward a new Paradigm, Recent Developments in Indonesian
* IslamicThoughtsIslamic Thoughts (Tempe, Arizona: Arizona State University, 1996)
* “Pencarian akar-akar Islam bagi pluralisme Modern : Pengalaman Indonesia dalam Mark Woodward edisi, menuju suatu dalam paradigma baru, Perkembangan terkini dalam pemikiran Islam Indonesia (Teme, Arizona: Arizona State University, 1996)
* Dialog Keterbukaan (Dialogues of Openness), (Jakarta, Paradima, 1997)
Baris 85:
 
==Pranala luar==
*{{id}} [http://www.tokohindonesia.com/ensiklopedi/n/nurcholis-madjid/index.shtml NucholishNurcholis Madjid di Ensiklopedi Tokoh Indonesia]
 
[[en:NurcholishNurcholis Madjid]]
[[sv:NurcholishNurcholis Madjid]]
 
[[Kategori:Kelahiran 1939|Madjid]]