Kota Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 90:
 
Saat ini Pemerintah Kota (PEMKOT) Medan merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diharapkan dengan adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke kota ini.
 
Di daerah Kesawan ini, terdapat kantor Notaris yang merupakan salah satu kantor Notaris tertua di Medan, yaitu Kantor Notaris/PPAT Hj. Chairani Bustami, S.H. Saat ini Hj. Chairani telah pensiun dan aktif mengajar di Universitas Sumatera Utara. Aktivitas kantor ini kemudian digantikan oleh putra-putri beliau yang juga meneruskan profesi orang tuanya sebagai Notaris.
 
Menarik untuk diceritakan, adik kandung Hj. Chairani, yaitu almarhumah Hj. Yusna Zulkarnain, turut menjadi korban saat terjadinya tsunami di Meulaboh, Aceh Barat tanggal 26 Desember 2004. Hj. Yusna Zulkarnain, yang juga bekerja di kantor Notaris Hj. Chairani, saat ini bersama rombongan keluarga, yaitu Hj. Chairani (kakak paling tua), Amir Ridwan (adik no. 1), Hj. Yusna Zulkarnain (adik no. 2) serta Reza dan seorang temannya yang sebenarnya mereka menetap di kota Medan, sedang berkunjung ke Meulaboh yang merupakan kota kelahiran mereka untuk menjenguk kerabat. Namun nahas, tanggal 23 Desember 2004 mereka tiba di Meulaboh. Tanggal 24 Desember 2004, diawali dengan gempa dan diakhiri dengan datangnya gelombang air laut setinggi 30 meter yang memporak-porandakan kota Meulaboh yang tepat berada di tepi laut dan dekat dengan pusat gempa yang terjadi di laut. Almarhumah Hj. Yusna Zulkarnain sebenarnya sempat menyelamatkan diri dengan naik ke bawah kubah mesjid Nurul Huda, namun akibat kelelahan, akhirnya beliau meninggal dunia.
 
== Transportasi ==