Globalisasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 57:
Salah satu penghambat utama terjadinya kerjasama diatas adalah adanya larangan-larangan dan [[kebijakan proteksi]] dari pemerintah suatu negara. Di satu sisi, kebijakan ini dapat melindungi produksi dalam negeri, namun di sisi lain, hal ini akan meningkatkan biaya produksi barang [[impor]] sehingga sulit menembus [[pasar]] negara yang dituju. Para pro-globalisme tidak setuju akan adanya proteksi dan larangan tersebut, mereka menginginkan dilakukannya kebijakan perdagangan bebas sehingga harga barang-barang dapat ditekan, akibatnya permintaan akan meningkat. Karena permintaan meningkat, kemakmuran akan meningkat dan begitu seterusnya.
 
Beberapa kelompok pro-globalisme juga mengkritik [[Bank Dunia]] dan [[IMF]], mereka berpendapat bahwa kedua badan tersebut hanya mengontrol dan mengalirkan dana kepada suatu negara, bukan kepada suatu koperasi atau perusahaan, sehingga negara tersebut akan terjebak dalam garis hutang yang semakin lama akan semakin menumpuk. Sebagai hasilnya, banyak pinjaman yang mereka berikan jatuh ke tangan para [[diktator]] yang kemudian menyelewengkan dan tidak menggunakan dana tersebut sebagaimana mestinya, meninggalkan rakyatnya dalam lilitan hutang negara, dan sebagai akibatnya, tingkat kemakmuran akan menurun. Karena tingkat kemakmuran menurun, akibatnya masyarakat negara itu terpaksa mengurangi tingkat [[konsumsi|konsumsinya]]; termasuk konsumsi barang impor, sehingga laju globalisasi akan terhambat dan -- menurut mereka -- mengurangi tingkat kesejahteraan penduduk dunia.
 
==== Gerakan antiglobalisasi ====