Kota Padangsidimpuan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Perbaikan tatanan |
→Sejarah: Perbaikan salah tulis dan kalimat. |
||
Baris 86:
== Sejarah ==
Nama kota ini berasal dari "Padang na dimpu" (padang=hamparan luas, na=di, dan dimpu=tinggi) yang berarti "hamparan rumput yang luas yang berada di temapat yang tinggi." pada zaman dahulu daerah ini merupakan tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah,
Seiring perkembangan zaman, tempat persinggahan ini semakin ramai dan kemudian menjadi kota.
Kota ini dibangun pertama kali sebagai [[benteng]] pada 1821 oleh pasukan [[Paderi]] yang dipimpin oleh Tuanku Imam Lelo. Benteng ini membentang dari [[Batang Ayumi]] sampai [[Aek Sibontar]]. Sisa-sisa benteng peninggalan [[Perang Paderi]] saat ini masih ditemukan, walau sudah tidak terawat dengan baik. Dan pengaruh pasukan Paderi ini berdampak pada agama yang dianut oleh mayoritas penduduk kota ini beragama Islam.
Pada zaman penjajahan Belanda, kota Padang Sidempuan dijadikan pusat pemerintahan oleh penjajah Belanda di daerah Tapanuli. Peninggalan bangunan Belanda
== Letak Geografis ==
|