Paku ekor kuda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
and see [[#Evolution and systematics|text]] -->
}}
'''Paku ekor kuda''' merujuk pada segolongan kecil [[tumbuhan]] (sekitar 20 [[spesies]]) yang umumnya [[terna]] kecil dan semua masuk dalam genus '''''Equisetum''''' (dari ''equus'' yang berarti "kuda" dan ''setum'' yang berarti "rambut tebal" dalam [[bahasa Latin]]). Anggota-anggotanya dapat dijumpai di seluruh dunia kecuali [[Antartika]]. Di kawasan [[Asia Tenggara]] ([[Indonesia]] termasuk di dalamnya) hanya dijumpai satu spesies alami saja, ''E. ramosissimum'' subsp. ''debile''<ref>PROSEA. Plant Resources of Southeast Asia #15 (2). Cryptogams: Ferns and fern allies.</ref>, yang dikenal sebagai [[rumput betung]] dalam [[bahasa Melayu]], ''tataropongan'' dalam [[bahasa Sunda]], atau ''petongan'' dalam [[bahasa Jawa]]. Kalangan [[taksonomi tumbuhan|taksonomi]] masih memperdebatkan apakah kelompok ekor kuda merupakan [[divisio]] tersendiri, sebagai '''Equisetophyta''' (atau '''Sphenophyta'''), atau suatu [[kelas]] dari [[tumbuhan paku]], sebagai '''Equisetopsida''' (atau '''Sphenopsida'''). Hasil analisis [[biologi molekular|molekular]] menunjukkan kedekatan hubungan dengan [[Marattiopsida]] dan paku sejati ([[Polypodiopsida]])<ref>Smith AR, Pryer KM, Schuettpelz E, Korall P, Schneider H, Wolf PG 2006. [http://www.pryerlab.net/publication/fichier749.pdf A classification for extant ferns]. ''Taxon'' 55:705-731.</ref>.
 
Semua anggota paku ekor kuda bersifatberusia [[tumbuhan tahunan|tahunan]], terna berukuran kecil (tinggi 0.2-1.5 [[meter|m]]), meskipun beberapa anggotanya (yang hidup di Amerika Tropik) ada yang bisa tumbuh mencapai 6–8 m (''E. giganteum'' dan ''E. myriochaetum'').
 
[[Batang]] tumbuhan ini berwarna hijau, beruas-ruas, berlubang di tengahnya, berperan sebagai organ [[fotosintesis|fotosintetik]] menggantikan daun. Batangnya dapat bercabang. Cabang duduk mengitari batang utama. Batang ini banyak mengandung [[silika]]. Ada kelompok yang batangnya bercabang-cabang dalam posisi berkarang dan ada yang bercabang tunggal. [[Daun]] pada semua anggota tumbuhan ini tidak berkembang baik, hanya menyerupai sisik yang duduk berkarang menutupi ruas.
Baris 25:
 
Spora yang dihasilkan paku ekor kuda umumnya hanya satu macam (homospor) meskipun spora yang lebih kecil pada ''E. arvense'' tumbuh menjadi [[pergiliran keturunan|protalium]] jantan. Spora keluar dari ''sporangium'' yang tersusun pada strobilus. Sporanya berbeda dengan spora paku-pakuan karena memiliki empat "rambut" yang disebut ''elater''. Elater berfungsi sebagai pegas untuk membantu pemencaran spora.
 
Gametofit ekor kuda bersifat thalloid (serupa ''thallus'') dan tidak memiliki klorofil, sehingga kehidupannya tergantung pada asosiasi dengan cendawan tanah dalam bentuk [[mikoriza]]. Ukurannya kecil sehingga biasanya diamati dengan mikroskop. Bentuknya tidak menyerupai lembaran seperti pada [[paku sejati]] melainkan menyerupai tangkai memanjang, menghasilkan anteridium dan arkegonium.
[[File:Equisetum gametophyte L.jpg|thumb|150px|Gametofit ekor kuda.]]
 
Paku ekor kuda menyukai tanah yang basah, baik berpasir maupun berlempung, beberapa bahkan tumbuh di air (batang yang berongga membantu adaptasi pada lingkungan ini). ''E.arvense'' dapat tumbuh menjadi gulma di ladang karena [[rizoma|rimpangnya]] yang sangat dalam dan menyebar luas di tanah. [[Herbisida]] pun sering tidak berhasil mematikannya. Di Indonesia, rumput betung (''E. debile'') digunakan sebagai sikat untuk mencuci dan campuran obat.