Kota Kinabalu: Perbedaan antara revisi

Beberapa pemberontakan terhadap pemerintahan [[Tentara Kekaisaran Jepang|tentara Jepang]] sempat terjadi di ''Api-Api''. Satu pemberontakan besar yang terjadi pada 10 Oktober 1943 oleh [[Gerilyawan Kinabalu]] yang merupakan penduduk pribumi. Tentara Jepang menghentikan pemberontakan ini setelah pemimpinnya, Albert Kwok, ditangkap dan dibunuh pada tahun 1944.<ref>{{cite web|author=Benjohn Simbaku|title=Hargai Perjuangan Kemerdekaan|url=http://web6.bernama.com/bernama/v3/printable.php?id=219646|work=|publisher=Bernama.com|date=14 September 2006|accessdate=2 Mac 2013}}</ref><ref>{{cite web|author=|title=SEJARAH AWAL KOTA KINABALU|url=http://www.dbkk.sabah.gov.my/bm/content/static/view/339|work=|publisher=Laman Web Rasmi DBKK|date=|accessdate=2 Maret 2013}}</ref>

 

Pada tahap akhir perang, kota ini sekali lagi dihancurkan oleh tentara Sekutu dengan pengeboman siang dan malam dalam waktu lebih dari enam bulan sebagai bagian dari [[Kampanye Borneo (1945)|Kampanye Borneo]] pada tahun 1945.<ref name=bk1/><ref name=kk2/> Sebagai akibat dari aksi ini, hanya tiga bangunan yang tetap berdiri.<ref name=bk1/><ref name=kk2/> Perang di Borneo Utara berakhir dengan penyerahan diri resmi Angkatan Darat Jepang ke-37 oleh Letjen Baba Masao di [[Labuan, Malaysia|Labuan]] pada 10 September 1945.<ref>{{cite web|url=http://www.dva.gov.au/commems_oawg/OAWG/war_memorials/overseas_memorials/malaysia/Pages/malaysia%20surrender%20point.aspx|author=|title=Surrender Point Memorial, Labuan Island|publisher=Departemen Urusan Veteran (Australia)|accessdate=21 Mei 2013}}</ref>