Media baca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 6:
=== Budaya Membaca di Negara Maju ===
Dunia anak identik dengan dunia dongeng. Berdasarkan bebagai sumber, anak kecil membaca setengah jam hingga satu jam per hari<ref>Common Sense Media, 2011, 2013; Wartella, Rideout, Lauricella, & Connell, 2013; Rideout, 2014</ref>. Remaja berusia 8-18 tahun membaca rata- rata 38 menit. Sedangkan setengah dari orang tua yang memiliki anak dibawah usia 12 tahun, membaca bersama dengan anak mereka setiap hari. Membaca tetap mengambil porsi yang besar dalam dunia anak
'''Jepang''' merupakan salah satu contoh negara yang memiliki penduduk dengan minat membaca yang luar biasa. Dimanapun mereka berada, membaca selalu menjadi alternatif cara menyenangkan untuk menghilangkan kejenuhan saat di kereta, taman, maupun tempat umum lainnya. Selain itu ada '''Finlandia''' yang merupakan negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Para orang tua Finlandia jelas memiliki andil atas prestasi sekolah yang mengesankan. Ada budaya membaca di kalangan anak-anak di rumah dan keluarga harus mengadakan kontak berkala dengan guru anak mereka. Budaya membaca memang selayaknya terus menjadi perhatian bukan hanya oleh guru atau tenaga pendidik tetapi para orang tua sehingga para generasi muda bangsa ini terus maju dan dapat bersaing dengan negara lain dalam berkontribusi dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia.
Baris 24:
=== Buku ===
Buku merupakan hasil teknologi analog. Buku disebut- sebut sebagai salah satu media baca yang paling tua. Pada jaman dahulu, buku dianggap sebagai barang yang sangat prestise karena hanya dimiliki oleh kaum bangsawan di masanya. Buku dianggap sebagai produk intelektual yang hanya dapat dimiliki oleh kalangan tertentu saja.
==== Sejarah Buku ====
Skrip tertua yang hingga kini masih eksis adalah dari China yang juga mengembangkan koas, tinta, kertas pada tahun 105 masehi. Pada waktu itu, koas menggunakan tinta yang terbuat dari jelaga atau tanah hitam. Tsai Lun yang merupakan pengawas pabrik industri senjata menciptakan bentuk kertas dengan menumbuk bersama tumbuhan berbeda, kain perca, dan air lalu mengiringkannya pada bambu. Orang China membangun pengetahuannya dengan mengembangkan blok cetak, mereka memahat simbol pada sebuah kayu dan memberinya tinta, lalu menekannya pada sebuah kertas. Itulah yang mereka sebut dalam proses pembuatan buku. Penemuan ini juga merambah ke Jepang, Korea, kemudian Arab. Pada tahun 1051, orang China menambahkan logam, tanah liat, dan cetakan kayu. Sedangkan orang Korea memperhalus proses cetak dengan pengembangan tipe logam yang dapat bergerak pada tahun 1234. Namun, percetakan tidak berkembang lebih jauh lagi hingga ''Johannes Gutenberg'' yang berasal dari Jerman menemukan tipe yang dapat bergerak dan berhasil mencetak alkitab (Jerman) untuk pertama kalinya. Inovasi dimulai dari pernemuan ini hingga sekarang.<ref>Straubhaar, Joseph, Robert La Rose, & Lucinda Davenport. (2012). Media Now: Understanding Media,culture, and technolog (7th ed.). USA: Wadsworth</ref>
==== Jenis- jenis Buku ====
Buku memiliki banyak jenis ataupun [[Genre ]], diantaranya:
Baris 40 ⟶ 38:
=== Majalah ===
Majalah merupakan jenis media analog yang dicetak pada tinta di atas kertas dan diterbitkan berkala setiap minggu ataupun bulanan. Majalah biasanya berisikan informasi tentang ditujukan pada kalangan dengan target pembaca tertentu. Majalah dapat berisi bermacam- macam artikel dengan gaya penulisan dan bahasa yang mudah dimengerti oleh banyak orang.
==== Sejarah Majalah ====
Awalnya, majalah dikembangkan di "Great Britain" pada tahu 1700-an. Mereka mengembangkan genre fiksi dan non fiksi dengan tingkat yang bervariasi berdasarkan segmen pasarnya. Majalah pertama yang terbit adalah ''Gentleman's Magazine'' tahun 1731, dimana para editornya memfokuskan sisi elegan dan tulisan menghibur tentang [[sastra]], [[politik]], [[Biografi]],[[sejarah
=== Koran ===
Koran merupakan media baca yang erat dengan dunia [[jurnalistik]]. Koran (Bahasa Belanda: Krant, bahasa Perancis: Courant) biasanya berisi informasi ataupun berita terkini dari berbagai topik yang dicetak pada kertas berbiaya rendah. Topiknya biasa berisi tentang berita [[politik]], perkembangan [[ekonomi]], [[kriminalitas]], [[olahraga]], juga disisipi dengan konten berita hiburan dan [[Iklan]]
==== Sejarah Koran ====
''Foreign'' dan ''Domestick'' merupakan koran pertama di Amerika Utara. Perusahaan koran mengalami perkembangan yang sangat lambat hingga tahun 1800–an. Progres [[revolusi industri]] mulai terlihat pada tahun 1830-an dimana harga koran menjadi lebih murah dan adanya penurunan harga iklan. Hal ini kemudian mendorong kemajuan yang signifikan dalah hal penjualan. Disisi lain, koran melakukan transisi dari yang tadiya dimiliki oleh kalangan berpendidikan dan elit kepada masyarakat yang lebih luas hingga era [[Perang sipil]] (Huntzicker, 1999). Perang sipil pada pertengahan tahun 1800-an dan praktek [[Jurnalisme]] modern menstimulasi permintaan masyarakat akan berita. Jumlah koran pagi terus meningkat hingga tahun 1950. <ref>Grant, August E. & Jennifer Meadows. (2010). Communication Technology update and fundamentals (12th ed.). USA: Elsevier Inc. </ref>
Dalam sebuah negara biasanya terdapat koran nasional yang terbit di seluruh bagian Negara. Pers di Indonesia telah lama terlibat dalam dunia politik. Perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan jurnalisme sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah ''Bintang Timur'', ''Bintang Barat'', ''Medan Prijaji'', dan ''Java Bode'' terbit. Di masa penjajahan, pers sangat ditakuti, sehingga pemerintah mengeluarkan '''haatzai artikelen''', yaitu undang-undang yang mengancam pers apabila dianggap menerbitkan tulisan-tulisan yang “menaburkan kebencian” terhadap pemerintah. Pada pemerintahan Presiden Soeharto, wartawan harus menulis dengan sangat hati- hati agar koran tidak dibredel oleh pemerintah. Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat [[BJ Habibie]] menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi.
Kegiatan jurnalisme diatur dengan [[Undang-Undang Penyiaran]] dan [[Kode etik jurnalistik]] yang dikeluarkan [[Dewan Pers]].
==== Koran Nasional Indonesia ====
* [[Kompas (surat kabar)]]
* [[Media Indonesia]]
* [[Koran Tempo]]
* [[Suara Pembaruan]]
* [[Republika (surat kabar)]]
Baris 49 ⟶ 60:
[http://edukasi.kompasiana.com/2014/09/15/bulan-gemar-membaca-dan-hari-kunjung-perpustakaan-2014-688035.html http://edukasi.kompasiana.com/2014/09/15/bulan-gemar-membaca-dan-hari-kunjung-perpustakaan-2014-688035.html ]
http://www.enformasi.com/2008/04/cerita
== Referensi ==
[[Kategori:komunikasi]]
|