Kontrak berjangka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30:
== Marjin ==
Guna mengurangi [[resiko kredit]] terhadap bursa maka para pedagang harus menempatkan [[Marjin]] atau [[jaminan pelaksanaan]] (''performance bond''), yang umumnya 5%-15% dari nilai kontrak .
Pada beberapa kasus seperti misalnya untuk [[lindung nilai]] dimana terdapat kepemilikan secara fisik atas aset acuan [[komoditi]] atau pada [[perdagangan selisih jual beli]] (''spread trade'') maka keharusan penempatan marjin ini dapat diabaikan atau dikurangi.
===Marjin awal===
'''Marjin awal''' atau biasa dikenald engan istilah ''initial margin'' adalah merupakan kewajiban yang harus dibayar baik oleh pembeli maupun penjual yang merupakan suatu gambaran nilai kerugian dari kontrak yang ditetapkan berdasarkan sejarah perubahan harga yang terjadi pada transaksi harian.
Akun kontrak berjangka ini akan dihitung nilai pasarnya secara harian. Apabila marjin jatuh dibawah kebutuhan marjin minimum yang ditetapkan oleh [[bursa berjangka]] setempat dimana kontrak berjangka diperdagangkan maka akan diterbitkan "''marjin call''" <ref>Istilah marjin call yang berasal dari bahasa asing "''call margin''" ini secara resmi juga digunakan oleh [[Badan Pengawas Pasar Modal]] selaku otoritas pasar modal di Indonesia. Lihat : [http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/V/V.D.8.pdf Keputusan BAPEPAM No. Kep 27/PM/2000]</ref> agar akun dapat kembali berada pada tingkat marjin minimum yang diperlukan.
===Marjin rasio ekuiti===
'''Marjin rasio ekuiti''' atau dikenal juga dengan istilah '''''Margin equity ratio''''' adalah suatu istilah yang digunakan oleh [[spekulator]] untuk menunjukkan jumlah modal perdagangan mereka yang ditahan setiap saat sebagai marjin . Kebutuhan marjin yang rendah dari kontrak berjangka menghasilkan daya ungkit investasi namun perdagangan di bursa membutuhkan jumlah minimum yang berbeda-beda tergantung pada kontrak dan kredibilitas pedagang . Pialang dapat menentukan kebutuhan marjin yang lebih tinggi namun tidak boleh lebih rendah dari yang ditetapkan oleh otoritas perdagangan di bursa setempat. Penempatan marjin yang lebih tinggi dari yang ditentukan ini dapat dilakukan oleh pedagang guna menghindari ''marjin call''
===Imbal hasil marjin===
'''Imbal hasil marjin''' atau lebih dikenal denagn istilah '''''Return on margin''''' (ROM) ini seringkali digunakan untuk mengukur kinerja sebab merupakan perbandingan laba atau rugi diperbandingkan dengan faktor resiko perdagangan sebagaimana tercermin pada penetapan kebutuhan marjin. Imbal hasil marjin (ROM) ini dapat dihitung dengan rumus :
<center> (realisasi imbal hasil) / (marjin awal). </center>
ROM tahunan adalah setara dengan (ROM+1)<sup>(tahun:masa perdagangan)</sup>-1. Sebagai contoh misalnya seorang pedagang mendapatkan penghasilan 10% pada marjin dalam waktu 2 bulan, maka apabila disetahunkan ini berarti 77%.
==
Penyelesaian akhir sebagai suatu tindakan penyempurnaan kontrak da[pat dilakukan dengan dua cara sebagaimana spesifikasi dari jenis kontrak berjangka yaitu :
* '''[[Penyerahan fisik]]''' - jumlah aset acuan yang merupakan spesifikasi dari kontrak diserahkan oleh penjual kontrak berjangka ke [[bursa berjangka]] dan diserahkan oleh bursa berjangka kepada pembeli kontrak berjangka. Biasanya dilakukan penyerahan fisik atas [[komoditi]] dan [[obligasi]] . Dalam prakteknya penyelesaian cara ini sedikit sekali terjadi pada kontrak berjangka. Kebanyakan kontrak dibatalkan dengan cara membeli posisi untuk menutupi kewajiban yang timbul, yaitu dengan membeli suatu kontrak untuk membatalkan / meniadakan kewajiban yang timbul pada penjualan kontrak terdahulu ( menutup posisi "short"), atau menjual kontrak untuk melikuidasi pembelian kontrak terdahulu ( menutup posisi "long"). Kontrak berjangka [[minyak mentah]] [[NYMEX]] menggunakan metode ini dalam penyelesaian transaksi pada saat jatuh tempo.
* '''Penyelesaian tunai''' - pembayaran tunai dilakukan berdasarkan harga referensi aset acuan misalnya indeks suku bunga pinjaman jangka pendek seperti [[Euribor]], atau nilai penutupan [[indeks harga saham]].
* '''Daluwarsa''' adalah saat waktu harga akhir dari kontrak berjangka ditetapkan. Untuk kebanyakan kontrak berjangka indeks [[ekuiti]] dan [[suku bunga]] ( sebagaimana halnya dengan kebanyakan [[opsi (keuangan)|opsi]] ekuiti) adalah terjadi pada hari Jum'at ketiga dari bulan saat perdagangan terjadi. Pada hari ini kontrak berjangka ''t+1'' berubah menjadi [[kontrak serah]] ''t'' . Sebagai contoh, untuk kebanyakan kontrak yang diperdagangkan di [[Chicago Mercantile Exchange|CME]] and [[Chicago Board of Trade|CBOT]] dengan jatuh tempo Desember, kontrak berjangka Maret adalah merupakan kontrak yang terdekat jatuh temponya . Ini adalah merupakan waktu yang sangat menarik bagi pemain [[arbitrage]] dimana mereka akan mencoba untuk memperoleh keuntungan yang cepat selama jangka waktu yang singkat (umumnya 30 menit) dimana harga penutupan akhir akan muncul. Pada saat ini kontrak berjangka dan aset acuan berada dalam posisi amat likuid dan setiap perbedaan harga antara indeks dan aset acuan akan sangat cepat diperdagangkan oleh para pemain ''arbitrage'' dan saat ini pula kenaikan volume adalah disebabkan oleh karena para pedagang memutar balik posisinya ke kontrak berikutnya atau atau dalam kasus kontrak berjangka indeks maka mereka akan melakukan pembelian komponen aset acuan dari indeks tersebut sebagai suatu [[lindung nilai]] terhadap posisi indeks saat itu.
==Harga==
Situasi dimana harga [[komoditi]] untuk penyerahan dimasa mendatang adalah lebih tinggi daripada harga spot (harga dipasar saat ini) ataupun harga penyerahan yang jauh dimasa mendatang lebih mahal dibandingkan harga penerahan dimasa mendatang yang singkat, disebut dengan istilah [[contango]]. Sebagai kebalikannya apabila harga penyerahan dimasa mendatang lebih rendah daripada harga spot ini disebut [[backwardation]].
Bilamana aset yang akan diserahkan memiliki banyak suplai atau dapat dengan bebas diciptakan maka harga dari kontrak berjangka didasarkan melalui argumen [[arbitrage]]. Harga kontrak berjangka menunjukkan ekspektasi harga dimasa mendatang dari aset acuan setelah dipotong dengan suku bunga pinjaman tanpa resiko (misalnya [[obligasi pemerintah]]) &mdash ; apabila ada deviasi dari harga teoritis akan menghasilkan suatu kesempatan memperoleh keuntungan tanpa resiko bagi [[investor]] ; lihat [[Penilaian rasional#Kontrak berjangka|penilaian rasional kontrak berjangka]].
Untuk mempermudah, dapat dihitung sebagai berikut :
*''F(t)''= aset tanpa pembayaran deviden, nilai dari kontrak berjangka / kontrak serah
*''S(t)''= nilai masa kini (present value)
*''t'' = waktu
*''T'' = waktu jatuh tempo
*''r'' = suku bunga dari imbal hasil tanpa resiko .
:<math>F(t) = S(t)\times (1+r)^{(T-t)}</math>
atau, dengan rumusan
:<math>F(t) = S(t)e^{r(T-t)} \,</math>
Rumusan ini dapat dimodifikasi untuk memasukkan komponen biaya penyimpanan, deviden, imbal hasil deviden, imbal hasil yang layak.
Hubungan antara kontrak berjangka dan harga ''spot'' dalam suatu pasar yang sempurna tergantung pada variabel diatas; dalam prakteknya banyak sekali ketidak sempurnaan pasar (biaya transaksi, perbedaan suku bunga pinjaman dan kurs bunga pinjaman, pembatasan [[short selling]] ) yang menhalangi ''arbitrage'' lengkap. Jadi dengan demikian, harga kontrak berjangka pada kenyataannya bermacam-macam tergantung lingkaran ''arbitrage'' yang mengelilingi harga teoritis.
Oleh karena itu rumusan diatas umumnya digunakan untuk kontrak berjangka indeks saham, kontrak berjangka oobligasi, dan kontrak berjangka komoditi dengan penyerahan fisik saat panen (seperti [[jagung]] setelah panenan)
Namun demikian apabila penyerahan atas komoditi yang suplainya tidak mencukupi ataupun belum ada saat ini, misalnya [[gandum]] sebelum masa panenan, [[kontrak berjangka Eurodollar]] atau kontrak berjangka kurs Federal ( dimana aset acuan tersebut masih harus diciptakan pada saat tanggal penyerahan) , maka harga kontrak berjangkanya belum dapat ditetapkan oleh ''arbitrage''. Dalam skenario ini hanya ada satu cara menetapkan harga yaitu dengan menghitung suplai dan permintaan pasar atas aset acuan untuk digunakan sebagai harga kontrak berjangka.
Pada pasar yang likuid, suplai dan permintaan ini dapat diperkirakan untuk menghitung nilai dimana menunjukkan ekspektasi yang adil dari harga aset secara nyata dimasa mendatang, yang menggunakan rumusan sbb :
:<math>F(t) = E_t\left\{S(T)\right\}</math>.▼
▲:<math>F(t) = E_t\left\{S(T)\right\}</math>.
== Kontrak berjangka dan bursa ==
Terdapat banyak macam kontrak berjangka yang mencerminkan jenis yang berbeda-beda dari aset acuan yang digunakan sebagai [[derivatif]] seperti misalnya :
* [[
* [[
* [[Pasar uang]]
* [[Bond market]]
* [[Equity derivative|Equity index market]]
|