Tjokroaminoto: Guru Bangsa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Maqi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
Setelah lepas dari era tanam paksa di akhir tahun 1800, [[Hindia Belanda]] (Indonesia) memasuki babak baru yang berpengaruh ke kehidupan masyarakatnya. Yaitu dengan gerakan Politik Etis yang dilakukan oleh pemerintah Belanda. Tetapi kemiskinan masih banyak terjadi. Rakyat masih banyak yang belum mengenyam pendidikan dan kesenjangan sosial antar etnis dan kasta masih terlihat jelas.
 
[[Oemar Said Tjokroaminoto]] (Tjokro) yang lahir dari kaum bangsawan Jawa dengandi Ponorogo, Jawa timur. Dengan latar belakang keislaman yang kuat, tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Walaupun lingkungannya adalah keluarga ningrat yang mempunyai hidup yang nyaman dibandingkan dengan rakyat kebanyakan saat itu. Ia berani meninggalkan status kebangsawanannya dan bekerja sebagai kuli pelabuhan. Dan merasakan penderitaan sebagai rakyat jelata.
 
Tjokro berjuang dengan membangun organisasi Sarekat Islam, organisasi resmi bumiputera pertama yang terbesar, sehingga bisa mencapai 2 juta anggota. Ia berjuang untuk menyamakan hak dan martabat masyarakat bumiputera di awal 1900 yang terjajah. Perjuangan ini berbenih menjadi awal-awal lahirnya tokoh dan gerakan kebangsaan.