Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LoganT1818 (bicara | kontrib)
Perbaikan
Baris 1:
'''Tema Pokok 1 Korintus = '''
 
'''a.   
Pergumulan
kepemimpinan dalam gereja'''. Jemaat terpecah menjadi berbagai
kelompok yang memilih salah satu dari tiga pemimpin: Paulus, Petrus, atau
Apolos (1:12). Paulus menasihatkan, "adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah
Paulus disalibkan karena kamu?" (1:10,13).
 
'''b.   
Orang
Kristen yang bertindak buruk'''. Paulus heran dengan banyaknya
tindakan yang bertentangan dengan sikap Kristen. Orang Kristen berkewajiban
untuk mengkritik dan mendisiplin anggota-anggota mereka. Ia menasihati agar
"jangan bergaul dengan orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah,
pemabuk atau penipu" (5:11). Bahkan lebih tegas Paulus menambahkan,
"usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu"
(5:13).
 
'''c.   
Pernikahan'''.
Tuhan memberikan kepada sebagian orang karunia menjadi suami atau istri, dan
sebagian diberikan karunia untuk tinggal membujang, demi kepentingan
kerajaan-Nya (7:7,32). Paulus mengakui "lebih baik kawin daripada hangus
karena hawa nafsu." (7:9).
 
'''d.   
Makan
hidangan yang telah dipersembahkan kepada berhala'''.
Paulus menganggap masalah ini tidak terlalu penting, karena semua makanan
berasal dari Tuhan, namun demikian orang Kristen harus peka terhadap
orang-orang percaya lain yang berkeberatan makan hidangan seperti itu (8:1-13).
 
'''e.   
Pakaian
untuk ibadah'''. Orang harus berpakaian dengan pantas, bukan sebagai orang
yang pamer, menarik perhatian untuk diri sendiri, atau sebagai godaan untuk
lawan jenis (11:1-16).
 
'''f.    
Perjamuan
Tuhan'''. Ini merupakan perayaan bersama untuk mengenang kematian dan
kebangkitan Kristus. Jemaat Korintus telah menggantinya menjadi pemisahan
makanan bagi orang yang kaya dan miskin. Orang miskin hanya makan makanan yang
tersisa (11:20-33).
 
'''g.   
Karunia
Rohani'''. Tuhan memberikan kemampuan yang berbeda kepada berbagai
orang. Setiap karunia penting dan bermanfaat dalam pekerjaan Tuhan (12:1-31).
 
'''h.   
Kasih'''.
Puisi tentang kasih muncul setelah Paulus berbicara mengenai karunia-karunia.
Paulus menekankan bahwa semua kemampuan itu tidak berarti jika tidak keluar
dari hati yang penuh kasih. Kemampuan untuk mengasihi seseorang adalah karunia
terbesar dari semua karunia -lebih besar dari pengharapan bahkan lebih besar
dari iman (13:13).
 
'''i.    
Kebangkitan
Kristus dan iman kita'''. Beberapa orang percaya saat itu tidak percaya bahwa tubuh
akan dibangkitkan. Paulus mengajarkan bahwa, "jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu." Inilah jaminan bahwa
orang yang telah mati akan dihidupkan kembali. Sebab kematian masuk ke dalam
dunia dengan perantaraan satu orang, begitu juga hidup kembali dari kematian
diberikan kepada manusia dengan perantaraan satu orang (15:20-21).
 
[[Berkas:Minuscule 223 (GA) f150v.jpg|thumb|1 Cor. 1:1-2a dari abad ke-14[[Minuscule 223]]]]
'''Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Korintus''' (disingkat '''Surat 1 Korintus''', '''I Korintus''', '''1Kor''' atau '''I Kor''') merupakan salah satu dari ketiga surat (1 & [[Surat 2 Korintus|2 Korintus]] serta [[Surat Roma|Roma]]) yang menempati posisi sentral dalam bagian [[Perjanjian Baru]] di [[Alkitab]] [[Kristen]].<ref name="Drane"> John Drane. 1996. ''Memahami Perjanjian Baru: Pengantar Historis-Teologis''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm.346-360.</ref> Surat Korintus yang pertama ditulis setelah [[Paulus dari Tarsus|Paulus]] menerima kabar buruk dari orang-orang [[Kloe]].<ref name="Ensiklopedi">{{id}}J.D Douglas. 1992. ''Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid I (A-L)''. Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF. Hlm.583-587.</ref> Berita buruk tersebut adalah timbulnya persoalan-persoalan, seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upcara keagamaan kafir, penghakiman di depan orang-orang kafir dan pelacuran.<ref name="Subandrijo"> Bambang Subandrijo. 2010. ''Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru''. Bandung: Bina Media Informasi. Hlm.33-34.</ref> Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga merupakan surat penggembalaan untuk menegur jemaat di Korintus yang memiliki berbagai macam karunia, sehingga menjadikan jemaat satu dengan yang lainnya saling menyombongkan diri. <ref name="Subandrijo"/>
Baris 104 ⟶ 36:
* Ajaran Kristen yang benar tentang kebangkitan orang mati (15:1-58).
* Petunjuk tentang pengumpulan persembahan bagi [[Yerusalem]]; berbagai macam peringatan; salam penutup (16:1-24)
 
== Tema Pokok ==
===Pergumulan kepemimpinan dalam gereja===
Jemaat terpecah menjadi berbagai kelompok yang memilih salah satu dari tiga pemimpin: Paulus, Petrus, atau Apolos (1:12). Paulus menasihatkan, "adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah
Paulus disalibkan karena kamu?" (1:10,13).
 
===Orang Kristen yang bertindak buruk===
Paulus heran dengan banyaknya tindakan yang bertentangan dengan sikap Kristen. Orang Kristen berkewajiban untuk mengkritik dan mendisiplin anggota-anggota mereka. Ia menasihati agar
"jangan bergaul dengan orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu" (5:11). Bahkan lebih tegas Paulus menambahkan, "usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu" (5:13).
 
===Pernikahan===
Tuhan memberikan kepada sebagian orang karunia menjadi suami atau istri, dan
sebagian diberikan karunia untuk tinggal membujang, demi kepentingan
kerajaan-Nya (7:7,32). Paulus mengakui "lebih baik kawin daripada hangus
karena hawa nafsu." (7:9).
 
===Makan hidangan yang telah dipersembahkan kepada berhala===
Paulus menganggap masalah ini tidak terlalu penting, karena semua makanan
berasal dari Tuhan, namun demikian orang Kristen harus peka terhadap
orang-orang percaya lain yang berkeberatan makan hidangan seperti itu (8:1-13).
 
===Pakaian untuk ibadah===
Orang harus berpakaian dengan pantas, bukan sebagai orang yang pamer, menarik perhatian untuk diri sendiri, atau sebagai godaan untuk lawan jenis (11:1-16).
 
===Perjamuan Tuhan===
Ini merupakan perayaan bersama untuk mengenang kematian dan
kebangkitan Kristus. Jemaat Korintus telah menggantinya menjadi pemisahan
makanan bagi orang yang kaya dan miskin. Orang miskin hanya makan makanan yang
tersisa (11:20-33).
 
===Karunia Rohani===
Tuhan memberikan kemampuan yang berbeda kepada berbagai
orang. Setiap karunia penting dan bermanfaat dalam pekerjaan Tuhan (12:1-31).
 
===Kasih===
Puisi tentang kasih muncul setelah Paulus berbicara mengenai karunia-karunia.
Paulus menekankan bahwa semua kemampuan itu tidak berarti jika tidak keluar
dari hati yang penuh kasih. Kemampuan untuk mengasihi seseorang adalah karunia
terbesar dari semua karunia -lebih besar dari pengharapan bahkan lebih besar
dari iman (13:13).
 
===Kebangkitan Kristus dan iman kita===
Beberapa orang percaya saat itu tidak percaya bahwa tubuh
akan dibangkitkan. Paulus mengajarkan bahwa, "jika Kristus tidak
dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu." Inilah jaminan bahwa
orang yang telah mati akan dihidupkan kembali. Sebab kematian masuk ke dalam
dunia dengan perantaraan satu orang, begitu juga hidup kembali dari kematian
diberikan kepada manusia dengan perantaraan satu orang (15:20-21).
 
== Pokok-pokok Teologis ==