Kota Pontianak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Xhie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Xhie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22:
Pontianak merupakan [[ibu kota]] [[Provinsi]] [[Kalimantan Barat]].
 
Kota ini terkenal sebagai Kota [[Khatulistiwa]] karena terdapat monumen atau [[Tugu Khatulistiwa]] yaitu monumen yang dibangun pada tempat yang tepat dilalui garis lintang nol derajat bumi. Selain itu Kota Pontianak juga dilalui [[Sungai Kapuas]] sebagai sungai terpanjang di [[Indonesia]]. Sungai Kapuas membelah kota Pontianak, simbolnya diabadikan sebagai lambang Kota Pontianak.
 
Makanan khas Pontianak adalah antara lain Asam Pedas, dan [[Kwetiau]]. Selain itu Pontianak juga dikenal sebagai penghasil [[Jeruk Pontianak]] Pontianak dan minuman [[Lidah Buaya]](Alloe vera).
 
==Sejarah==
Baris 31:
Tahun 1192 Hijriah (Hijriah sanah 1192 delapan hari bulan Sja'ban hari Isnen), Syarif Abdurrahman Alkadrie dinobatkan menjadi Sultan Kerajaan Pontianak. Letak pusat pemerintahan ditandai dengan berdirinya [[Mesjid Raya Sultan Abdurrahman Alkadrie]] dan [[Istana Kadariah]], yang sekarang terletak di Kelurahan Dalam Bugis Kecamatan Pontianak Timur.
 
Adapun Sultan yang pernah memegang tampuk Pemerintahan Kesultanan Pontianak adalah Syarif Abdurrahman Alkadrie (1771-1808), Syarif Kasim Alkadrie (1808-1819), Syarif Osman Alkadrie (1819-1855), Syarif Hamid Alkadrie (1855-1872), Syarif Yusuf Alkadrie (1872-1895), Syarif Muhammad Alkadrie (1895-1944), Syarif Thaha Alkadrie (1944-1945), dan Syarif Hamid Alkadrie (1945-1950).
 
==Pemerintahan Kota Pontianak==
Kronologis Pemerintahan Kota Pontianak, berdasarkan Besluit Pemerintah Kerajaan Pontianak tanggal 14 Agustus 1946 No. 24/1/1940 PK yang disahkan/Goedgskeurd de Resident der WesteraMeeling Van Borneo (Dr. J VAN DER SWAAL) menetapkan Syahkota pertama adalah R. SOEPARDAN,