Jeruk pontianak: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Jeruk Pontianak merupakan jenis [[jeruk siam]] dengan ciri fisik kulitnya tipis dan licin mengkilat. Jeruk Pontianak mempunyai rasa yang manis dan merupakan salah satu komoditas unggulan [[Kota Pontianak]].
Sebenarnya jeruk ini bukanlah hasil produksi [[pertanian]] Kota Pontianak. Sentra tanaman [[jeruk]]
Sejarah pengembangan Jeruk Siam yang akhirnya terkenal sebagai Jeruk Pontianak di [[Kalimantan Barat]] sejak tahun 1936 tepatnya di Kecamatan Tebas Kabupaten Sambas. Bibitnya berasal dari Negara [[Cina]]. Hingga awal tahun 1950 jeruk siam telah berhasil dibudidayakan hingga mencapai 1.000 ha. Tahun 1960
Pada tahun 1979 perkebunan
Setelah
Saat ini masyarakat Sambas kembali mengembangkan potensi tanaman jeruk. Luas potensi areal pengembangan KSP Jeruk saat ini antara 10.000 – 20.0000 Ha, terdapat di Kab. Sambas. Lokasinya terletak dalam satu hamparan dataran rendah yang luas pada beberapa Desa di Kecamatan Pemangkat, Tebas, Sambas, dan Teluk Keramat.
Berdasarkan rencana pengembangan produk unggulan daerah Kabupaten [[Sambas]], masih tersedia pengembangan komoditas jeruk seluas 7.844 Ha dan masih memungkinkan untuk diperluas, karena ketersediaan area pertanian lahan kering di Kalbar mencapai seluas 200.000 Ha.
Menurut situs resmi Propinsi Kalimantan Barat [[http://www.kalbar.go.id ]], keunggulan jenis Jeruk Siam ini antara lain dalam hal popularitasnya yang sudah cukup terkenal baik dalam maupun luar negeri (khususnya [[ASEAN]]). Selain itu masa produktifitasnya juga cukup lama (15-20 Tahun) dengan [[Benefit Cost Ratio]](BCR) sebesar 3,59. BCR jeruk siam ini merupakan yang tertinggi dibanding komoditas pertanian lainnya di Kalimantan Barat. Selain itu harga di pasaran relatif stabil dan cenderung terus meningkat.
|