Wehrkreise: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 2:
==Latar Belakang==
Ketika Belanda melancarkan [[Agresi Militer I]] pada bulan [[Juli]] [[1947]] dengan menyerbu wilayah [[Republik Indonesia]], TNI menggelar [[pertahanan linier]] yang konvensional. Pertahanan TNI di beberapa daerah berhasil diterobos oleh Belanda, namun pasukan TNI tidak bergerak mundur, melainkan membentuk kantong-kantong perlawanan. Ketika Belanda menyatakan batas daerah pendudukannya dan daerah Republik dengan garis demarkasi, pasukan TNI menduduki kantong-kantong perlawanan di daerah yang diakui Belanda sebagai daerah pendudukannya.
Untuk menghadapi keadaan ini, Jendral [[Soedirman]] kemudian berusaha menyusun rencana baru. Bersama dengan para pemikir militer dalam [[Markas Besar TNI]], seperti [[T.B. Simatupang]] dan [[A.H. Nasution]], akhirnya menemukan strategi ''Wehrkreise''—yang merupakan adaptasi dari sistem serupa yang diterapkan Jerman dalam [[Perang Dunia II]].
|