Kereta rel listrik JR East seri 103: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
Baris 1:
{{Infobox train
|name=KRL JR East seri 103
|image=Jabotabek 103 Series - KeYo 21F-27F.JPG
|imagesize=300px
Baris 6:
|manufacturer=[[Hitachi, Ltd.]]{{br}}[[Kawasaki Heavy Industries]]{{br}}[[Kinki Sharyo]]{{br}}[[Nippon Sharyo]]{{br}}[[Tokyu Car Corporation]]
|gauge={{railGauge|1067}}
|formation=8 kereta per rangkaianset (4+4)
|carlength=20.000 mm
|width=2.800 mm
Baris 17:
|electrification=1.500 V DC
|topspeed=100 km/jam
|doors = 4 pintu di setiap sisi|carbody = Mild steel|acceleration = 2,0 km/jam/sekon|deceleration = 5,0 km/jam/sekon|bogies = DT33, TR201, TR64 atau DT21T|safetysystem = ATS-B, ATS-C, ATS-SK, ATS-SW, ATC-3, ATC-4, ATC-6 dan ATC-9|tractionsystem = Resistor control|brakingsystem = Dynamic brake, Electropeumatic brake, Hand brake|collectionmethod = Pantograf|powersupply = Listrik Aliran Atas (LAA)|coupling = Tipe Shibata|multipleworking = Sesama KRL JR East 103|traction = Resistor control|transmission = Rheostat}}
{{nihongo|'''Kereta rel listrik JR East seri 103'''|国鉄103系電車|Kokutetsu 103-kei densha}} adalah unit [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun [[1965]] yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi ''[[rheostat]]''; dan bahkan jika diperhatikan, KRL ini sangat menyerupai [[kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]].<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>
 
Baris 23:
KRL ini adalah unit [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun [[1965]] yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi ''[[rheostat]], ''yaitu teknologi yang saat itu masih umum, karena belum ada teknologi Chopper serta VVVF-GTO ataupun VVVF- IGBT.
 
Tahun 2000-an awal, pada saat itu tiba KRL AC pertama kali dari Jepang, dan KRL Express AC ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, setelah sebelumnya KRL non-AC banyak yang mulai menurun kondisinya dan lekat dengan kondisi yang buruk, seperti banyaknya penumpang di atap. Setelah kedatangan KRL Toei seri 6000, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sedang membutuhkan lebih banyak KRL AC pun mengimpor KRL ini dari JR East, tepatnya pada tahun 2004, sebanyak 16 gerbongkereta dengan 4 gerbongkereta per satu setnya. KRL JR 103 merupakan KRL tertua yang dimiliki Jepang (pada saat itu) pertama kali dibuat pada tahun 1965, sehingga pembelian KRL ini tidak banyak, karena terlalu kuno dan tidak efisien jika membeli KRL berbodi Mild Steel, sehingga berikutnya KRL yang dibeli adalah seri Tokyu. Pada masa dinasnya, sudah beberapa kali JR 103 mengalami perubahan secara fisik.
 
[[Indonesia]] membeli kereta ini untuk melayani beberapa rute [[Jabotabek]]. Mulanya pada tahun 2004 digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]], juga di jalur Tangerang sebagai Benteng Ekspres. Namun, akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tōkyū seri 8000 saat itu yang memiliki 8 gerbongkereta mulai tahun 2005, lalu KRL ini pun difungsikan sepenuhnya di rute [[Tangerang]] yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak.
 
Selain itu, KRL ini berada di bawah alokasi depo [[Depok]], dan sempat dioperasikan untuk layanan Ekonomi AC Depok untuk rangkaian kaca tinggi dengan 2 set digabung menjadi satu, dan rangkaian kaca rendah beroperasi sebagai KRL Ekspres di jalur Tangerang dengan stamformasi 1 set. KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 gerbongkereta (1 set), dan menjadi salah satu rangkaianset KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek, meskipun kenyataannya KRL ini tidak sedingin dulu lagi saat pertama datang, bahkan seringkali panas, dan dinginnya KRL ini masih kalah dari banyak jenis KRL, seperti JR seri 205. Usia KRL yang tua juga membuat rangkaian ini kadang bermasalah, seperti AC panas atau kereta yang mogok.
 
Namun saat ini 1 rangkaianset terdiri dari 2 set KRL sehingga 1 rangkaian terdapatsetterdapat 8 gerbongkereta. KRL ini pernah beroperasi di semua jalur di Jabodetabek. (Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang)
 
KRL ini mengalami berbagai perubahan warna. Pertama, adalah warna bawaan dari JR East, lalu orange-kuning, biru tua-biru muda, skema warna "JR Central" (putih dengan garis orange dan hijau), lalu skema warna KCJ dengan logo PT KAI.
Baris 36:
 
== Daftar rangkaian ==
Unit yang masuk ke Indonesia sebanyak 4 set, masing-masing dengan 4 gerbongkereta. Rincian:<ref name="mka"/>
 
* 103-815F (103-815, 103-752, 102-2009, 103-822)
Baris 43:
* 103-153F (103-153, 102-231, 103-210, 103-632)
 
Formasi rangkaian seriset 103-815F dan 103-359F adalah sebagai berikut.
 
{| class="wikitable"
Baris 56:
|}
 
Di lain pihak, formasi rangkaian seriset 103-105F dan 103-153F adalah sebagai berikut.
 
{| class="wikitable"