Penyuluh pertanian lapangan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adven Nababan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{tone}}
{{rapikan|mohon bedakan antara ensiklopedi wikipedia dan buku ajar, skripsi, buku ilmiah}}
[[File:Penyuluh Pertanian Lapangan.JPG|thumb|Penyuluh Pertanian Lapangan]]
'''Penyuluh Pertanian Lapangan''' atau "PPL" merupakan Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan di daerah dengan satuan administrasi pangkalannya ada pada dinas kabupaten atau kota lingkup pertanian dan di tempat tugaskan di Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian dengan basis administrasi kecamatan.<ref name="Disperta"><small>Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur. 2000. Pedoman Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda</small></ref>
 
Menurut Suhardiyono (1992), untuk memudahkan pelaksanaanPelaksanaan kegiatan penyuluhan dalam sektor pertanian agar memudahkan, maka wilayah kerja pertanian di Indonesia dibagi habis dalam wilayah-wilayah kerja penyuluhan yang lebih kecil.<ref name="suhardiyono"><small>Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan petunjuk bagi penyuluh pertanian. Erlangga. Jakarta</small></ref> Sebagai unit terkecil dalam pembagian wilayah kerja penyuluh pertanian ini adalah wilayah kerja penyuluhan[[Penyuluhan pertanian (WKPP)Pertanian]].<ref name="suhardiyono"/> SelanjutnyaSebelum dijelaskanmembina olehPenyuluh Mubyarto (1982) dalam Murdiyani (2001), sebelum membinaPertanian PPLLapangan perlu melakukan pendekatan dengan memahami kemampuan kelompok maupun perorangan dengan maksud agar materi yang disuluhkan kepada petani dapat dicerna dengan baik oleh petani.<ref name="murdiyani"/> Selanjutnya diadopsi dengan baik agar petani senantiasa meningkatkan efisiensi usahataninya.<ref name="murdiyani"><small>Murdiyani. 2001. Studi kinerja penyuluh pertanian lapangan (PPL) menurut petani padi sawah di wilayah kerja balai penyuluhan pertanian (WKBPP) Suluh Manuntung Lempake Kota Samarinda. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman (tidak dipublikasikan)</small></ref>
 
== Kegiatan Penyuluh Pertanian Lapangan ==
Menurut Wiriatmadja dalam Titahena (2001), kegiatanKegiatan-kegiatan penyuluhan yang biasa dilakukan dapat di golongkan dalam beberapa macam, yaitu:<ref name="Titahena"/>
#Menyebarluaskan informasi;
#Mengajarkan ketrampilan atau kecakapan bertani dan lain-lain yang lebih baik;
Baris 15 ⟶ 13:
 
== Tugas Penyuluh Pertanian Lapangan ==
SuhardiyonoTugas-tugas (1992)dari menyatakanPenyuluh bahwaPertanian tugas seorang penyuluh lapanganLapangan adalah sebagai berikut, yaitu:<ref name="suhardiyono"/>
#Menyusun Program Penyuluhan bagi wilayah kerjanya;
#Menetapkan impact[[Impact pointPoint]] dan Mencari pemecahannya;
#Melakukan kunjungan lapangan, melaksanakan demonstrasi dan pembinaan kegiatan kelompok tani;
#Bersama dengan kelompok tani mengembangkan kelompok tani agar menjadi kekuatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitarnya;
#Bersama dengan Penyuluh Pertanian urusan Programa dan Penyuluh Pertanian Sarjana mencari pemecahan masalah yang dihadapi, khususnya yang menyangkut masalah sarana produksi pertanian, maka pemecahan masalahnya dapat dilakukan bersama KUD, dinas terkait, kelompok tani itu sendiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Desa.
 
Menurut Abbas dalam Titahena (2001), tugasTugas pokok penyuluhan pertanian adalah melakukan kegiatan penyuluhan pertanian untuk mengembangkan kemampuan petani-nelayan dalam menguasai, memanfaatkan dan menerapkan teknologi baru sehingga mampu bertani lebih baik, berusaha tani lebih menguntungkan serta membina kehidupan berkeluarga yang lebih sejahtera.<ref name="Titahena"/>
Selanjutnya dijelaskan oleh Suryaji dalam Titahena (2001), tugasTugas pokok PPL jika didasari pada pemilihan fungsi, yaitu:<ref name="Titahena"/>
#Mencari dan menyebarkan informasi pertanian yang bermanfaat;
#Mengerjakan ketrampilan yang lebih baik;
Baris 30 ⟶ 28:
#Mengembankan swakarya dan swadaya petani untuk menolong dirinya ke arah penghidupan yang lebih sejahtera.
 
Sedangkan Menurut Murdiyani (2001), Uraian Tugas PPL adalah sebagai berikut:<ref name="murdiyani"/>
#Menginventarisasikan data keadaan di wilayah kerjanya yang dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam menetapkan materi penyuluhan pertanian;
#Mengidentifikasikan masalah-masalah yang dihadapi oleh petani dan keluarganya dalam berusaha tani;
#Merumuskan rencana kerja penyuluhan di WKPPWilayah Kerja Penyuluhan Pertanian, melaksanakan kegiatan penyuluhan sesuai rencana kerja, mengevaluasi proses dan hasil kegiatannya dan menetapkan langkah tindak lanjut penyempurnaan kegiatan penyuluhan;
#Menggali dan mengembangkan potensi sumber daya yang pertanian di wilayah kerjanya;
#Mengembangkan swadaya dan swakarya petani dan keluarganya dalam melaksanakan kegiatan usaha tani;
#Mengikhtiarkan kemudahan-kemudahan bagi petani dan keluarganya dalam melaksanakan kegiatan usaha tani;
#Secara berkesinambungan terus berupaya untuk meningkatkan perilaku petani dan keluarganya dalam menguasai dan memanfaatkan teknologi usha tani (Teknologi, pra panen, panen, pasca panen, dan pemasaran) disertai pula dengan terus meningkatkan kemampuan manejerial usaha tani yaitu rekayasa sosial, ekonomi dalam bentuk kerja sama antar kelompok tani dalam wadah kegiatan ekonomi (KUD) dan kemitraan kerjasama usaha tani dengan perusahaan pembimbing baik swasta maupun [[BUMN]].
SoedijantoPenyuluh dalamPertanian Titahena (2001), menyatakan bahwa sebagai pengajar, PPLLapangan harus mempunyai kemampuan meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap sebagao pengajar.<ref name="Titahena"/> Pengetahuan dimaksud adalah pemahaman terhadap materi yang diajarkan, sedangkan yang dimaksud kemampuan ketrampilan adalah ketrampila PPL dalam memberikan infotmasi maupun meyakinkan tentang inovasi.<ref name="Titahena"/> Sikap dalam hal ini adalah sikap mental dan sifat-sifat pribadi dan PPL.<ref name="Titahena"><small>Titahena, M. L. J. 2001. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja PPL pertenakan (kasus usaha peternakan domba di Kabupaten Cianjur). Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor (tidak dipublikasikan)</small></ref>
 
== Peran Penyuluh Pertanian ==