Puraca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
new article, taxobox, pics, refs
 
Wie146 (bicara | kontrib)
menyelesaikan suntingan
Baris 1:
{{under construction}}
{{Taxobox
| name = Ular Puraca
| image = Python breitensteini (13106752324).jpg
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 30 ⟶ 29:
''Python breitensteini'' berkerabat erat dengan ''[[Python curtus|P. curtus]]''. Kedua spesies ini dibedakan dari ''[[Python brongersmai|P. brongersmai]]'' melalui [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|perisai ventral]]nya yang berjumlah kurang dari 166 buah (''P. brongersmai'' ≥ 167); [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai supralabial]]nya yang tidak bersinggungan dengan sisi bawah perisai [[mata]] (diantarai oleh [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|sisik-sisik subokular]]; sementara pada ''P. brongersmai'' perisai mata bersentuhan dengan beberapa perisai bibir atasnya); serta [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai supraokular]]nya yang hanya satu buah (''P. brongersmai'': (1-)2 supraokular).<ref name=keogh/>
 
Meskipun kajian [[DNA]] [[mitokondria]] menunjukkan perbedaan genetik yang signifikan pada kedua taksa, secara fisik hanya sedikit perbedaan yang dapat diamati antara ular puraca dengan [[ular dipong]]. Pada kebanyakan kasus, ''P. breitensteini'' dapat dibedakan karena memiliki garis perlekatan [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai parietal]] pertama (terdepan, kanan dan kiri) yang lebar di tengah kepala, sementara pada ''P. curtus'' garis persinggungan ini tidak ada (parietal pertama kanan dan kiri tidak bersentuhan) atau hanya sempit saja. Dari segi warna, ''P. curtus'' dewasa selalu mengalami [[melanisme]], yakni menjadi kehitaman; sementara ''P. breitensteini'' jarang mengalaminya. Warna-warna terang di tubuh ''P. breitensteini'' khas kuning pucat atau cokelat samak (''tan'', cokelat pucat kemerahan); sementara pada ''P. curtus'' cenderung putih atau keabu-abuan. Dasar cekungan (''fundus'') dekik penghidu bahang pada [[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|perisai rostral]] dan dua perisai supralabial yang terdepan milik ''P. breitensteini'' tidak ber[[pigmen]]; pada ''P. curtus'' dasar cekungan ini berpigmen gelap.<ref name=keogh/>
<!--
==Etymology==
The [[Specific name (zoology)|specific name]], ''breitensteini'', is in honor of [[:de:Heinrich Breitenstein|Heinrich Breitenstein]], a [[Germans|German]] [[physician]] and [[Natural history|naturalist]] who collected [[amphibians]] and [[reptiles]] in Borneo.<ref>Beolens B, Watson M, Grayson M. 2011. ''The Eponym Dictionary of Reptiles''. Baltimore: Johns Hopkins University Press. xiii + 296 pp. ISBN 978-1-4214-0135-5. (''Python breitensteini'', p. 38).</ref>
 
Ular yang bertubuh pendek gemuk; panjang tubuh keseluruhan mencapai --namun jarang-jarang-- lebih sedikit dari 2 [[meter|m]]<ref name=das/><ref name=keogh/>, dengan ekor sekitar 10% dari panjang total.<ref name=rob/> Kepalanya kecil dan sedikit memipih, sebagaimana lazimnya [[sanca]]. Matanya kecil dengan [[pupil]] vertikal. Memiliki dekik-dekik yang peka bahang di moncongnya (pada perisai rostral, dua perisai supralabial (bibir atas) yang terdepan, dan berupa celah pada perisai-perisai bibir bawah di bawah dan di belakang mata.<ref name=rob>{{aut|Stuebing, R.B. & [[Robert F. Inger|R.F. Inger]].}} 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo'': 65-7. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6</ref>
==Description==
[[File:BorneopythonAugmented.jpg|left|thumb|200px|Juvenile.]] Adults have been reported to attain a total length (including tail) of 2.1&nbsp;m (7&nbsp;feet), although they are usually no more than 1.2&nbsp;m (4&nbsp;feet). Heavy-bodied, they can weigh as much as 13.6&nbsp;kg (30&nbsp;lb). Females are generally larger than males. The head is broad with several thermoreceptive pits along the nose. The tail is short and tapering.
 
[[Sisik ular#Sisik-sisik kepala|Perisai rostral]] lebih lebar daripada tinggi; dengan dua dekik, di pinggir kanan dan kiri. Perisai supralabial 9-11, dua yang pertama dengan dekik peka bahang. Perisai loreal (pipi) besar, perisai postokular 1-4. [[Sisik ular#Sisik-sisik di badan|Sisik-sisik dorsal]] dalam 53-57 deret di tengah badan; sisik-sisik ventral antara 154-165 buah; sisik [[anus|anal]] tunggal; sisik-sisik subkaudal (bawah ekor) 27-33 pasang.<ref name=das/>
The color pattern is usually tan with brown blotching, which varies greatly. Though there have been no reported instances of [[albinism]], a few individuals display a significantly lighter color, appearing more yellow than brown. Juveniles have a more contrasting pattern than adults. The head is usually yellow.
 
Pola pewarnaan mirip dengan [[ular bakas]]; akan tetapi dengan warna dasar cokelat hingga cokelat gelap, divariasikan dengan bercak-bercak berwarna cokelat samak dan atau kuning pucat.
==Geographic range==
''P. breitensteini'' is found mostly in [[Indonesia]] and [[Malaysia]], on the island of [[Borneo]].<ref name="McD99"/>
 
==Agihan dan ekologi==
==Habitat==
''P. breitensteini'' menyebar terbatas ([[endemik]]) di Pulau Kalimantan; termasuk di wilayah [[Brunei]], [[Sabah]], dan [[Sarawak]].<ref name=das/>
Typically found at lower elevations, on poorly drained flood plains, or on the edges of swampy areas, man-made irrigation of farmland has also provided appropriate habitat.
 
Ular puraca cenderung pemalu, dan istimewanya hidup di habitat yang basah, baik di [[hutan]] maupun di lahan pertanian<ref name=rob/>. Reptil ini terutama menghuni [[hutan hujan dataran rendah]]; tinggal di tepian badan-badan air seperti [[sungai]] yang mengalir lambat, [[rawa]], dan [[paya-paya]], untuk mengintai [[mamalia]] dan [[burung]] yang menjadi mangsanya<ref name=das/>. Meskipun demikian, puraca juga sering ditemukan di lahan-lahan pertanian dan perkebunan, termasuk kebun-kebun [[kelapa sawit]], [[kelapa]], dan [[kakao]]; ular ini belum pernah ditemui di atas ketinggian 1.000 m dpl.<ref>Daftar Merah IUCN: [http://www.iucnredlist.org/details/192013/0 ''Python breitensteini'']]</ref>
==Captivity==
[[File:Python egg tooth.jpg|right|thumb|150px|Hatchling [[egg tooth]] visible.]] While the species as a whole generally has a reputation for being mean-tempered, this species is increasing in popularity among [[reptile]] enthusiasts. This is due to [[captive breeding|captive bred]] specimens being recognized as easier to handle than wild-caught snakes. Almost all of the early imported animals were animals that were originally caught for the skin trade.
 
Meskipun puraca tampak lamban dalam gerak-geriknya, namun ular ini dapat bergerak cepat bila menyerang mangsa<ref name=rob/>.
==Taxonomy==
 
Elevated to a full species by Keogh, Barker and Shine (2001).<ref name="NRDB">{{NRDB species|genus=Python|species=breitensteini|date=15 September|year=2007}}</ref>
==Etimologi==
TheNama [[Specificpenunjuk namejenisnya (zoology)|specific[[epitet namespesifik]]), ''breitensteini'', isdiambil indari honornama ofseorang [[:de:Heinrich Breitenstein|Heinrich Breitensteindokter]], adan [[Germans|Germannaturalis]] berkebangsaan [[physicianJerman]] and, [[Natural:de:Heinrich historyBreitenstein|naturalistHeinrich Breitenstein]], whoyang collectedmengoleksi [[amphibiansreptil]] anddan [[reptilesamfibi]] indari BorneoKalimantan.<ref>{{aut|Beolens, B., Watson M. Watson, Grayson& M. Grayson}}. 2011. ''The Eponym Dictionary of Reptiles''. Baltimore: Johns Hopkins University Press. xiii + 296 pp. ISBN 978-1-4214-0135-5. (''Python breitensteini'', p. 38).</ref>
 
==Kerabat dekat==
Ular ini berkerabat dekat dengan ''Python curtus'' ([[ular dipong]]) dan ''P. brongersmai'' ([[ular bakas]]). Ketiga-tiga jenis itu pada masa lalu dianggap merupakan anak jenis ''Python curtus''.
 
==See also==
* [[List of pythonid species and subspecies]].
* {{c|Pythonidae by common name}}.
* {{c|Pythonidae by taxonomic synonyms}}.
-->
==Catatan kaki==
{{Reflist|2}}
Baris 61 ⟶ 55:
==Pranala luar==
{{commonscat|Python breitensteini}}
* The Reptile Database: [http://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Python&species=brongersmai ''Python brongersmai'' STULL, 1938]
* [http://www.bloodpythons.com Bloodpythons.com]. Accessed 15 September 2007.