Genosida Yunani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 164:
 
Sejarawan Mark Mazower menyatakan bahwa deportasi orang Yunani oleh Utsmaniyah berlangsung dalam "skala yang relatif kecil dan tidak tampak seperti telah dirancang untuk berakhir dengan kematian korban. Apa yang terjadi pada orang Armenia adalah sesuatu yang berbeda".<ref>{{cite journal |url= http://www.lrb.co.uk/v23/n03/mark-mazower/the-g-word |title= The G-Word |first= Mark | last= Mazower |work= LRB |year=2011 | volume = 23 | number = 3 |accessdate= 1 May 2011}}</ref> Manus Midlarsky mengamati perbedaan antara pernyataan niat genosida terhadap orang Yunani oleh pejabat Utsmaniyah dengan tindakan mereka, pengurungan pembantaian di arean "sensitif" pilihan dan banyaknya orang Yunani yang selamat. Karena ikatan kebudayaan dan politik orang Yunani Utsmaniyah dengan negara-negara Eropa, Midlarsky berpendapat bahwa genosida "bukanlah pilihan yang baik bagi Utsmaniyah dalam kasus mereka."<ref>Manus I. Midlarsky, The Killing Trap: Genocide in the Twentieth Century (Cambridge: Cambridge University Press, 2005) pp. 342-3</ref> [[Taner Akçam]] merujuk kepada catatan kontemporer yang menunjukkan perbedaan dalam hal perakukan terhadap orang Yunani Utsmaniyah dan Armenia selama Perang Dunia I dan menyimpulkan bahwa "terlepas dari kebijakan masa perang yang parah, secara khusus selama periode antara akhir 1916 dan bulan-bulan pertama 1917, perlakukan pemerintah terhadap orang Yunani -meskipun dalam beberapa cara sebandiing dengan tindakan terhadap orang Armenia- berbeda dalam hal cakupan, niat, dan motivasi".{{sfn|Akçam|2012|p=123}} Niall Ferguson membuat perbandingan antara pembantaian sporadis dalam masyarakat Yunani Pontos setelah 1922 dan nasib orang Armenia.{{Sfn | Ferguson | 2006 | p = 182}} Terkait resolusi IAGS, sejatawan genosida seperti Dominik J. Schaller dan Jürgen Zimmerer menyatakan bahwa "ciri-ciri genosida dalam kampanye pembunuhan terhadap orang Yunani tampak sangat jelas".<ref>Schaller, Dominik J.; Zimmerer, Jurgen, "Late Ottoman genocides: the dissolution of the Ottoman Empire and Young Turkish population and extermination policies", Journal of Genocide Research, Volume 10, Issue 1, March 2008, pp. 7–14.</ref> Historian Angelos Elefantis "menyampaikan rasa terkejutnya atas penggunaan kata "genosida" hanya terkait pada pembantian Smyrna",<ref name = independent>{{Cite news| url= http://www.independent.co.uk/news/world/europe/athens-and-ankara-at-odds-over-genocide-691559.html | work=The Independent | location=London | title=Athens and Ankara at odds over genocide | first1=Robert | last1=Fisk | date=13 February 2001 | accessdate=4 May 2010|archiveurl = http://web.archive.org/web/20080701033913/http://www.independent.co.uk/news/world/europe/athens-and-ankara-at-odds-over-genocide-691559.html|archivedate=1 July 2008}}</ref>
 
Seminar dan kuliah di beberapa universitas barat membahas peristiwa ini, termasuk di [[College of Charleston]],<ref>[http://www.cofc.edu/~muellerr/page6.html College of Charleston], New Carolina, ''Managing Diversity Syllabus, Migration Patterns''. Retrieved on 2007-02-04.</ref> [[Universitas Michigan Dearborn]], yang memiliki satuan riset yang berdedikasi.<ref>[http://www.umd.umich.edu/dept/armenian/bts/index.html#b2 Before the Silence,The Armenian and Greek Genocides]</ref> dan [[Universitas New South Wales]]<ref>[http://www.aihgs.com/pontintr.htm The Australian Institute for Holocaust and Genocide Studies]</ref>.
 
==Tugu peringatan==