Messa, Weda Timur, Halmahera Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kilkoda munadi (bicara | kontrib)
Kilkoda munadi (bicara | kontrib)
Baris 15:
 
==Sejarah==
Messa merupakan salah satu komunitas masyarakat adat yang suku besarnya adalah suku Sawai. PadaSemenjak tahun 1910, kurangorang lebihdari 7 Kepala Keluarga (KK) yang merupakan wargadesa [[Dote, Weda Utara, Halmahera Tengah|Dote]] namun karena berkebun dan mencari ikan, di tempat yang sekarang dinamakan Messa. Pada umumnya mereka memilihmerupakan membuat[[suku rumahSawai]]. danSecara berangsur-angsur orang Dote tersebut akhirnya menetap dan tinggal di Messa. LambatDari -total launtujuh karena[[kepala proseskeluarga]] kawin-mawinyang tinggal pertama kali di sana, makaada semakinsatu hariorang populasinyayang semakindianggap bertambahpaling banyak,awal sampaitinggal menjadidan satudisebut desa[[leluhur]] oleh penduduk Messa sekarang. Orang tersebut bernama Barahima.
 
Leluhur orang Messa bernama Barahima. Beliau dikenal sebagai orang tua di kampung atau sebagai leluhursesepuh yang pertama kali sampai dimembangun Messa dan membangun kampung tersebut. Kuburannya ditemukan di salah satu pulau yang kecil, namanya [[Pulau Mtum Mya|Mtum yangMya]] jarakyang kurangberjarak lebihsekitar 3 kilometer dari desa Messa. Warga Messa menjadikan kuburan tersebut sebagai tempat keramat (dalam bahasa lokalSawai disebut Jere''jere'') yang biasa dikunjungi kala mereka mau meminta pertolongan.
 
== Penduduk ==
Perkembangan zaman membuat desa Messa harus menyesuaikan diri dengan dinamika kehidupan sosial yang ada. Desa Messa semakin berkembang menjadi satu entitas yang tidak terbatas hanya orang Messa saja, tapi juga menerima pendatang dari suku-suku lain seperti Makian, Jawa, Bugis, maupun Patani. Kini sudah menjadi satu desa yang jumlah penduduknya kurang lebih 1.200 jiwa
Saat ini, penduduk desa Messa tidak hanya berasal dari suku Sawai. Ada beberapa pendatang yang berasal dari suku [[suku Makian|Makian]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Bugis|Bugis]], maupun [[Suku Patani|Patani]]. Jumlah penduduk saat ini mencapai 1.200 jiwa
 
==Letak geografi==
Desa Messa terletak di Kecamatankecamatan [[Weda Utara, Halmahera Tengah|Weda Utara]], [[Halmahera Tengah]], [[Maluku Utara]]
 
==Batas wilayah==
Batas Timurtimur dengan Desadesa [[Dote, Weda Utara, Halmahera Tengah|Dote]]
 
Batas Baratbarat dengan Desadesa [[Yeke, Weda Utara, Halmahera Tengah|Yeke]]
 
Batas Utarautara dengan Desadesa [[Waci, Maba Selatan, Halmahera Timur|Waci]]
 
Batas Selatanselatan dengan [[Teluk Weda]]
 
==Pembagian wilayah==
Baris 39 ⟶ 40:
 
==Kepala pemerintahan==
* 1998-2004: Hasan Yakub
* 2004-2010: Halek Do Iskandar
 
* 2010-2016: Abdul Karim Odeyani
2004-2010 Halek Do Iskandar
 
2010-2016 Abdul Karim Odeyani
 
==Transportasi dan komunikasi==
PerjalananTransportasi laut ke desa Messa dari Kota [[Weda]] (Ibukotaibukota [[Kabupaten Halmahera Tengah|Halmahera Tengah]]) bisa ditempuh memakandalam waktu sekitar 2 jam dengan transportasi laut. Sementara dengan transportasi darat bisa sampai 4 jam. Transportasi laut biasanya menggunakan speedperahu boatmotor, sementara darat menggunakan sarana angkotanmobil sewaan.
 
==Pendidikan==
Baris 54 ⟶ 53:
 
==Budaya==
'''''[[Tari Lalayon|Lalayon]]''' ''''': '''Adalah salah satu tarian tradisional yang sering diperagakan pada acara perkawinan atau pesta lain. Tarian ini biasanya dilakukan dengan berpasangan laki-laki perempuan. Alat musiknya adalah Tifa
 
'''''[[Cakalele]] '': '''Tarian ini diperagakan satu orang atau lebih dengan menggunakan pedang dan [[salawaku]]. Biasanya dilakukan pada saat acara penjemputan tamu.
 
'''''[[Coka iba]] ''''': Coka iba adalah manusia yang menggunakan topeng yang dirayakan setiap satu tahun satu kali pada saat Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada umumnya yang menjadi coka iba adalah laki-laki yang berpakaian perempuan. Mereka memenangmemegang rotan dan mengejar orang yang ditemukan di jalan. Setiap orang yang ditemukan di jalan dan tidak memakai topeng coka iba, akan mendapat pukulan dari rotan yang dibawa coba iba.
 
==Pariwisata==