Denominasi Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Ign christian (bicara | kontrib)
ganti gambar & ikut struktur en.wiki (baru sebagian)
Baris 2:
Dalam pengertian Kristen, '''Denominasi''' adalah suatu kelompok keagamaan yang dapat diidentifikasikan di bawah satu nama, struktur, dan/atau doktrin.
 
== DenominasiCabang utama ==
=== Denominasi ===
Di masa modern, [[agama Kristen]] diungkapkan dalam berbagai nama. Kelompok-kelompok dari Protestan: [[Lutheran]], [[Anglikan]], [[Presbyterian]], dll. biasanya disebut sebagai '''denominasi'''. Sementara [[Gereja Katolik]] dan [[Gereja Ortodoks Timur]] tidak memandang dirinya sebagai denominasi.
 
[[Denominasionalisme]] adalah sebuah ideologi, yang menganggap sejumlah atau semua kelompok Kristen sebagai versi-versi dari suatu kelompok yang sama, tak peduli dengan label-label yang membedakan mereka. Namun tidak semua denominasi mengajarkan hal ini, dan ada sejumlah kelompok yang menganggap semua kelompok yang berbeda dengannya sebagai [[murtad]] atau [[sesat]]: artinya, bukan versi yang sah dari agama Kristen.
 
Ada sejumlah [[denominasi]] atau kelompok semi-Kristen pada masa lalu yang tidak ada lagi sekarang. Misalnya kaum [[Gnostisisme|Gnostik]] (yang percaya akan [[dualisme]] [[esoterik]]), kaum [[Ebionit]] (yang menyangkal [[penyembahanKristologi|menyembah]]keilahian saudara-saudara [[Kristus]]), dan kaum [[Arianisme|Arian]] (yang percaya bahwa [[Yesus]] adalah suatu makhluk ciptaan dan bukan sama-sama [[abadi]] dengan [[Allah Bapa]], dan yang untuk jangka waktu yang panjang mengalahkan jumlah kaum non-Arian di dalam lingkungan gereja yang institusional). Memang dapat diperdebatkan apakah kelompok-kelompok ini adalah [[ajaran sesat]] ([[doktrin]] baru yang berlawanan dengan doktrin-doktrin yang asli dan benar), atau apakah keyakinan-keyakinan tersebut hanya sekadar tidak dirumuskan oleh komunitas Kristen yang lebih besar hingga saat itu. Namun perpecahan terbesar dalam agama Kristen pada masa kini adalah antara Gereja-gereja [[Ortodoks Timur]], [[Katolik Roma]], dan berbagai denominasi yang terbentuk pada masa dan sesudah [[Reformasi Protestan]]. Di kalangan Gereja [[Protestan]] juga terdapat berbagai kesatuan dan perbedaan dalam tingkat yang berbeda-beda.
 
Perbandingan antara kelompok-kelompok denominasional harus dihampiri dengan hati-hati. Misalnya, dalam sejumlah kelompok, [[Jemaat (gereja)|jemaat]] adalah bagian dari satu organisasi gereja yang monolitik, sementara dalam kelompok-kelompok lainnya, masing-masing jemaat adalah sebuah organisasi yang mandiri dan [[otonomi|otonom]]. Perbandingan dengan angka juga dapat menjadi masalah. Sejumlah kelompok menghitung keanggotaannya berdasarkan jumlah orang percaya yang dewasa dan anak-anak orang percaya yang [[baptisan|dibaptiskan]], sementara yang lainnya hanya menghitung orang percaya dewasa yang sudah dibaptiskan. Selain itu, barangkali ada motif-motif politik dari para penganjur atau lawan dari suatu kelompok tertentu untuk menggelembungkan atau menggemboskan jumlah keanggotaan melalui [[propaganda]] atau pengelabuan.
 
Secara umumnya, denominasi atau mahzab dalam kristen dibahagikan kepada 12 aliran gereja (mengambil contoh 12 rasul suci pengikut Yesus Kristus dalam alkitab).{{cn}}{{clarify}}
 
=== Taksonomi ===
{{Denominasi Kristen}}
[[File:Protestant branches.svg|650px|thumb|left|Diagram cabang-cabang utama Protestanisme]]
{{clear}}
 
== [[Skisma]] historis dan metode-metode [[taksonomi|skema klasifikasi]] ==
Sejak abad pertama agama Kristen tidak pernah bersifat monolitik, dan pada masa kini terdapat banyak sekali kelompok yang memiliki sejarah dan tradisi yang sama di dalam dan di luar agama Kristen [[arus utama]]. Karena agamaAgama Kristen adalah [[agama]] terbesar di dunia (dengan jumlah sekitar sepertiga dari seluruh penduduk dunia),; kitamasing-masing perlukelompok memahamimemiliki berbagaipersamaan tradisi keagamaan dalam pengertian kesamaan danatapun perbedaan antara tradisi, [[teologi]], [[eklesiologi|pemerintahan gereja]], doktrin, bahasa, dan seterusnya.
 
Pembagian terbesar dalam banyak skema klasifikasi adalah antara Gereja-gereja [[Kekristenan Timur|Timur]] dan [[Kekristenan Barat|Barat]]. Setelah kedua kelompok besar ini muncullah cabang-cabang yang beraneka ragam dari agama Kristen. Kebanyakan skema klasifikasi mendaftarkan enam (sesuai urutan besarnya: [[Katolik]], [[Protestan]], [[Ortodoks Timur]], [[Anglikan]], [[Ortodoks Oriental]], dan [[Gereja Asiria di Timur|Asiria]]). Yang lainnya mungkin mencantumkan [[Restorasionisme]] sebagai yang ketujuh, tetapi secara klasik kelompok ini dicantumkan di antara gerakan-gerakan Protestan. Setelah cabang-cabang ini muncullah kelompok-kelompok denominasional. Dalam sejumlah tradisi, kelompok-kelompok ini didefinisikan secara tegas (seperti misalnya gereja-gereja otosefalus dalam kedua cabang Gereja Ortodoks), dalam tradisi-tradisi yang lainnya, mereka mungkin merupakan kelompok-kelompok ideologis yang kendur yang dapat bertumpang tindih. Hal ini khususnya terjadi dalam hal Protestanisme, yang mencakup [[Gereja Advent|Adventis]], [[Anabaptis]], [[Anglikan]], [[Baptis]], [[Kongregasionalisme|Kongregasionalis]], [[Lutheranisme|Lutheran]], [[Methodisme|Methodis]], [[Pentakostalisme|Pentakostal]], [[Presbyterian]], [[Gereja Reformasi|Gereja-gereja Reformasi]], dan barangkali juga lain-lainnya, tergantung pada siapa yang menyusun skemanya. Dari situ muncullah denominasi, yang di Barat, memiliki kemandirian mutlak untuk menetapkan doktrin (misalnya, gereja-gereja nasional di lingkungan [[PersekutuanKomuni Anglikan]] atau di lingkungan [[Lutheranisme]]). Di sini, skemanya menjadi semakin sulit untuk diberlakukan kepada gereja-gereja Timur dan Katolik, karena struktur-struktur hierarkhis mereka yang dari atas ke bawah. Satuan-satuan yang lebih terinci setelah denominasi adalah dewan-dewan regional dan [[Jemaat (gereja)|jemaat]] dan organisasi-organisasi gereja individual.
 
Gereja Katolik Roma dan Timur, karena struktur hirarkis mereka, dikatakan tidak terdiri dari denominasi-denominasi. Tetapi terdiri atas berbagai macam dewan atau konsili regional, [[kongregasi]], dan lembaga gerejani, dimana sesungguhnya tidak ada perbedaan antara satu dengan lainnya dalam hal doktrin.
 
=== Masa awal ===
Perbedaan-perbedaan mula-mula antara tradisi-tradisi Timur dan Barat berakar pada perbedaan sosial-[[budaya]] dan [[bahasa]] di dalam dan di antara [[Kekaisaran Romawi]] dan [[Bizantium]]. Karena bahasa yang digunakan di Barat (artinya, [[Eropa]]) ''[[lingua franca]]''-nya adalah [[Bahasa Latin|Latin]] dan di Timur ( [[Timur Tengah]], [[Asia]], dan [[Afrika]] utara) umumnya [[bahasa Yunani Koine]] untuk meyebarkan tulisan-tulisan, perkembangan-perkembangan teologis sulit diterjemahkan dari cabang yang satu kepada yang lainnya. Dalam perjalanan [[Konsili Ekumenis]] (pertemuan-pertemuan besar dari para pemimpin Kristen), sebagian kelompok gereja memisahkan diri dari keluarga agama Kristen yang lebih besar. Banyak kelompok [[sesat|penyesat]] yang mati karena kekurangan pengikut dan/atau tekanan oleh gereja yang lebih luas (seperti misalnya [[Apolinarianisme|Apolinarian]], [[Montanisme|Montanis]], dan [[Ebionit]]).
 
Perpecahan pertama yang penting dan bertahan hingga sekarang dalam agama Kristen yang historis muncul dari [[Gereja Asiria di Timur]], yang memisahkan diri setelah terjadinya pertikaian [[Kristologi]]s menyangkut [[Nestorianisme]] pada [[431]] (pada 1994 Gereja Asiria menerbitkan sebuah pernyataan kristologis bersama dengan [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]). Kini, Gereja Asiria dan Katolik memandang skisma ini umumnyalebih hanyakepada bersifatpermasalahan [[linguistik]], yang disebabkan oleh masalah-masalah dalam menerjemahkan istilah-istilah yang sangat gentingrumit secara persis dari [[bahasa Latin]] ke dalam [[bahasa Aram]] dan sebaliknya (lihat [[Konsili Efesus]]). Setelah [[Konsili Khalsedon]] pada [[451]], perpecahan besar berikutnya terjadi ketika Gereja-gereja [[Gereja Ortodoks Suriah|Suriah]] dan [[agama Kristen Koptik|Alexandria]] (Mesir atau Koptik) memisahkan diri, dan Gereja-gereja yang keluar tersebut kini disebut sebagai [[Gereja Ortodoks Oriental]]. (Sebuah pernyataan kristologis serupa disusun antara [[Paus Yohanes Paulus II]] dan Patriarkh Suriah [[Ignatius Zakka I Iwas]], serta antara wakil-wakil Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental).
Pembagian terbesar dalam banyak skema klasifikasi adalah antara Gereja-gereja [[Kekristenan Timur|Timur]] dan [[Kekristenan Barat|Barat]]. Setelah kedua kelompok besar ini muncullah cabang-cabang yang beraneka ragam dari agama Kristen. Kebanyakan skema klasifikasi mendaftarkan enam (sesuai urutan besarnya: [[Katolik]], [[Protestan]], [[Ortodoks Timur]], [[Anglikan]], [[Ortodoks Oriental]], dan [[Gereja Asiria di Timur|Asiria]]). Yang lainnya mungkin mencantumkan [[Restorasionisme]] sebagai yang ketujuh, tetapi secara klasik kelompok ini dicantumkan di antara gerakan-gerakan Protestan. Setelah cabang-cabang ini muncullah kelompok-kelompok denominasional. Dalam sejumlah tradisi, kelompok-kelompok ini didefinisikan secara tegas (seperti misalnya gereja-gereja otosefalus dalam kedua cabang Gereja Ortodoks), dalam tradisi-tradisi yang lainnya, mereka mungkin merupakan kelompok-kelompok ideologis yang kendur yang dapat bertumpang tindih. Hal ini khususnya terjadi dalam hal Protestanisme, yang mencakup [[Gereja Advent|Adventis]], [[Anabaptis]], [[Anglikan]], [[Baptis]], [[Kongregasionalisme|Kongregasionalis]], [[Lutheranisme|Lutheran]], [[Methodisme|Methodis]], [[Pentakostalisme|Pentakostal]], [[Presbyterian]], [[Gereja Reformasi|Gereja-gereja Reformasi]], dan barangkali juga lain-lainnya, tergantung pada siapa yang menyusun skemanya. Dari situ muncullah denominasi, yang di Barat, memiliki kemandirian mutlak untuk menetapkan doktrin (misalnya, gereja-gereja nasional di lingkungan [[Persekutuan Anglikan]] atau di lingkungan [[Lutheranisme]]). Di sini, skemanya menjadi semakin sulit untuk diberlakukan kepada gereja-gereja Timur dan Katolik, karena struktur-struktur hierarkhis mereka yang dari atas ke bawah. Satuan-satuan yang lebih terinci setelah denominasi adalah dewan-dewan regional dan [[Jemaat (gereja)|jemaat]] dan organisasi-organisasi gereja individual.
 
Setelah [[Konsili Khalsedon]] pada [[451]], perpecahan besar berikutnya terjadi ketika Gereja-gereja [[Gereja Ortodoks Suriah|Suriah]] dan [[Gereja Ortodoks Koptik Aleksandria|Koptik]] memisahkan diri, dan Gereja-gereja yang keluar tersebut kini disebut sebagai [[Gereja Ortodoks Oriental]]. Pada masa modern, telah ada berbagai usaha untuk 'menyembuhkan' perpecahan yang terjadi; misalnya dengan pernyataan bersama perihal Kristologis yang dibuat oleh [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Yohanes Paulus II]] dan [[Patriark]] [[:en:Ignatius Zakka I Iwas|Ignatius Zakka I Iwas]], serupa dengan yang dilakukan antara wakil-wakil Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental.
[[Berkas:Christian-lineage-id.png|bing|pus|Sebuah skema taksonomi denominasional Kristen.]]
Perbedaan-perbedaan mula-mula antara tradisi-tradisi Timur dan Barat berakar pada perbedaan sosial-[[budaya]] dan [[bahasa]] di dalam dan di antara [[Kekaisaran Romawi]] dan [[Bizantium]]. Karena bahasa yang digunakan di Barat (artinya, [[Eropa]]) ''[[lingua franca]]''nya adalah [[Bahasa Latin|Latin]] dan di Timur ( [[Timur Tengah]], [[Asia]], dan [[Afrika]] utara) umumnya [[bahasa Yunani Koine]] untuk meyebarkan tulisan-tulisan, perkembangan-perkembangan teologis sulit diterjemahkan dari cabang yang satu kepada yang lainnya. Dalam perjalanan [[Konsili Ekumenis]] (pertemuan-pertemuan besar dari para pemimpin Kristen), sebagian kelompok gereja memisahkan diri dari keluarga agama Kristen yang lebih besar. Banyak kelompok [[sesat|penyesat]] yang mati karena kekurangan pengikut dan/atau tekanan oleh gereja yang lebih luas (seperti misalnya [[Apolinarianisme|Apolinarian]], [[Montanisme|Montanis]], dan [[Ebionit]]).
 
Ada klaim yang menyatakan bahwa [[Pengakuan Iman Khalsedon|Kredo Khalsedonian]] memulihkan Nestorianisme, namun hal tersebut dibantah dengan mempertahankan perbedaan antara kedua kodrat (manusia dan [[Allah]]) dari pribadi [[Kristus]]: 2 pribadi 2 kodrat ([[Nestorian]]), 1 pribadi 1 kodrat ([[Monofisit]]), 1 pribadi 2 kodrat (Ortodoks/Katolik).<ref>Chapman, J. (1911). [http://www.newadvent.org/cathen/10489b.htm Monophysites and Monophysitism.] in The Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. Retrieved June 4, 2009</ref>
Perpecahan pertama yang penting dan bertahan hingga sekarang dalam agama Kristen yang historis muncul dari [[Gereja Asiria di Timur]], yang memisahkan diri setelah terjadinya pertikaian [[Kristologi]]s menyangkut [[Nestorianisme]] pada [[431]] (pada 1994 Gereja Asiria menerbitkan sebuah pernyataan kristologis bersama dengan [[Gereja Katolik Roma|Gereja Katolik]]). Kini, Gereja Asiria dan Katolik memandang skisma ini umumnya hanya bersifat linguistik, yang disebabkan oleh masalah-masalah dalam menerjemahkan istilah-istilah yang sangat genting secara persis dari bahasa Latin ke dalam [[bahasa Aram]] dan sebaliknya (lihat [[Konsili Efesus]]). Setelah [[Konsili Khalsedon]] pada [[451]], perpecahan besar berikutnya terjadi ketika Gereja-gereja [[Gereja Ortodoks Suriah|Suriah]] dan [[agama Kristen Koptik|Alexandria]] (Mesir atau Koptik) memisahkan diri, dan Gereja-gereja yang keluar tersebut kini disebut sebagai [[Gereja Ortodoks Oriental]]. (Sebuah pernyataan kristologis serupa disusun antara [[Paus Yohanes Paulus II]] dan Patriarkh Suriah [[Ignatius Zakka I Iwas]], serta antara wakil-wakil Gereja Ortodoks Timur dan Gereja Ortodoks Oriental).
 
=== Abad pertengahan ===
Meskipun gereja secara keseluruhan tidak mengalami perpecahan besar selama berabad-abad sesudah itu, Gereja Timur dan Barat semakin berjauhan hingga pada suatu saat para Patriarkh dari kedua keluarga saling meng[[ekskomunikasi]] yang lainnya pada [[1054]] dalam apa yang dikenal sebagai [[Skisma Timur-Barat|Skisma Besar]]. Alasan-alasan politik dan teologis untuk skisma ini sangat kompleks, namun salah satu pertikaian besarnya didasarkan pada masalah [[Keutamaan Uskup Roma|Keutamaan kepausan]]: Gereja Barat menuntut bahwa [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Roma]] menduduki sebuah posisi kewibawaan khusus atas Patriarkh-patriarkh lainnya (di [[Alexandria]], [[Antiokia]], [[Konstantinopel]], dan [[Yerusalem]]), sementara Gereja Timur mengajarkan bahwa semua Patriarkh sederajat dan tidak mempunyai wewenang atas yurisdiksi yang lain-lainnya. Masing-masing gereja menganggap yang lainnya sebagai penyebab perpecahan, dan baru pada tahun 1960-an, di bawah Paus [[Paulus VI]] dan Patriarkh [[Athenagoras]], langkah-langkah penting mulai diambil untuk memperbaiki hubungan di antara kedua Gereja ini.
{{utama|Skisma Timur-Barat}}
Meskipun gereja secara keseluruhan tidak mengalami perpecahan besar selama berabad-abad sesudah itu, Gereja Timur dan Barat semakin berjauhan hingga pada suatu saat para Patriarkh dari kedua keluarga saling meng[[ekskomunikasi]] yang lainnya pada [[1054]] dalam apa yang dikenal sebagai [[Skisma Timur-Barat|Skisma Besar]]. Alasan-alasan politik dan teologis untuk skisma ini sangat kompleks, namun salah satu pertikaian besarnya didasarkan pada masalah [[Keutamaan Uskup Roma|Keutamaankeutamaan kepausan]]: Gereja Barat menuntut bahwa [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Roma]] menduduki sebuah posisi kewibawaan khusus atas Patriarkh-patriarkh lainnya (di [[Alexandria]], [[Antiokia]], [[Konstantinopel]], dan [[Yerusalem]]), sementara Gereja Timur mengajarkan bahwa semua Patriarkh sederajat dan tidak mempunyai wewenang atas yurisdiksi yang lain-lainnya. Masing-masing gereja menganggap yang lainnya sebagai penyebab perpecahan, dan baru pada tahun 1960-an, di bawah Paus [[Paulus VI]] dan Patriarkh [[Athenagoras]], langkah-langkah penting mulai diambil untuk memperbaiki hubungan di antara kedua Gereja ini.
 
Di kalangan agama Kristen Barat, ada segelintir gerakan yang terisolasi secara geografis, yang mendahului semangat [[Reformasi Protestan]]. Kaum [[Kathar]] adalah suatu gerakan yang sangat kuat di Perancis barat daya pada abad pertengahan, tetapi gerakan ini tidak bertahan hingga masa modern. Di [[Italia]] utara dan [[Perancis]] tenggara, [[Peter Waldo]] mendirikan gerakan [[Waldensian]] pada [[abad ke-12]]. Gerakan ini umumnya telah diserap oleh kelompok Protestan pada masa modern. Di [[Bohemia]], sebuah wilayah Ortodoks, [[Negara Kepausan]] (yang saat itu merupakan kerajaan yang jauh lebih kuat daripada [[Takhta Suci]] sekarang) mengambil alih seluruh wilayah dan menjadikannya Katolik. Sebuah gerakan pada awal [[abad ke-15]] oleh [[Jan Hus]] yang disbut kaum [[Hussit]] menolak [[dogma]] Katolik dan masih ada hingga sekarang (juga dikenal sebagai kelompok [[Moravian]]).
 
=== Reformasi Protestan (abad ke-16) ===
{{utama|Reformasi Protestan}}
Sebuah skisma besar secara tidak sengaja dimulai melalui penempatan [[95 dalil]] [[Martin Luther]] di [[Sachsen]] pada [[31 Oktober]] [[1517]]. Mulanya ke-95 dalil tersebut ditulis sebagai serangkaian keluhannya untuk mendorong Gereja Katolik agar memperbarui dirinya, dan bukan untuk memulai sebuah [[sekte]] baru, tulisan-tulisan Luther, ditambah dengan karya teolog [[Swiss]] [[Ulrich Zwingli]] dan teolog dan politikus Perancis [[Yohanes Calvin]] memulai perpecahan dalam kekristenan di Eropa yang kini menciptakan cabang agama Kristen kedua terbesar setelah Gereja Katolik sendiri, [[Protestanisme]]. Di [[Inggris]], [[Henry VIII dari Inggris]] menyatakan dirinya sebagai kepala tertinggi [[Gereja Inggris]] melalui [[Akta Supremasi]] pada [[1531]], mendirikan [[Reformasi Inggris]], meskipun dengan tujuan-tujuan yang jauh lebih terbatas daripada Reformasi [[Yohanes Calvin|Calvin]] atau [[Ulrich Zwingli]].
 
Baris 87 ⟶ 103:
* [[Daftar denominasi Kristen menurut jumlah anggota]]
* [[Gereja di Indonesia]] beserta denominasi-denominasinya
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==