Denominasi Kristen: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
ganti gambar & ikut struktur en.wiki (baru sebagian) |
perbaikan sebagian |
||
Baris 37:
=== Abad pertengahan ===
{{utama|Skisma Timur-Barat}}
Meskipun gereja secara keseluruhan tidak mengalami perpecahan besar selama berabad-abad sesudah itu, [[Gereja Timur]] dan [[Gereja Barat]] semakin berjauhan hingga pada suatu saat para
Kontroversi lainnya adalah [[Keutamaan Uskup Roma|keutamaan kepausan]], dimana Gereja Barat menuntut bahwa [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] (sebagai Patriark Roma) memiliki wewenang atas yurisdiksi yang lain di antara kelima patriark (empat lainnya: [[Alexandria]], [[Antiokia]], [[Konstantinopel]], dan [[Yerusalem]]); sementara Gereja Timur menganggap bahwa keutamaan Roma bukanlah dalam hal kekuasaan untuk mengatur yang lain, tetapi hanya dalam hal "kehormatan". Berbagai upaya [[dialog]] antar kedua Gereja terus diusahakan, dan langkah-langkah signifikan untuk memperbaiki hubungan kedua belah pihak baru mulai tercapai sekitar tahun 1960-an pada masa Paus [[Paulus VI]] dan Patriark [[:en:Athenagoras I of Constantinople|Athenagoras I]].
Di kalangan agama Kristen Barat, ada segelintir gerakan yang terisolasi secara geografis, yang mendahului semangat [[Reformasi Protestan]]. Kaum [[Kathar]] adalah suatu gerakan yang sangat kuat di Perancis barat daya pada abad pertengahan, tetapi gerakan ini tidak bertahan hingga masa modern. Di [[Italia]] utara dan [[Perancis]] tenggara, [[Peter Waldo]] mendirikan gerakan [[Waldensian]] pada [[abad ke-12]]. Gerakan ini umumnya telah diserap oleh kelompok Protestan pada masa modern. Di [[Bohemia]], sebuah wilayah Ortodoks, [[Negara Kepausan]] (yang saat itu merupakan kerajaan yang jauh lebih kuat daripada [[Takhta Suci]] sekarang) mengambil alih seluruh wilayah dan menjadikannya Katolik. Sebuah gerakan pada awal [[abad ke-15]] oleh [[Jan Hus]] yang disbut kaum [[Hussit]] menolak [[dogma]] Katolik dan masih ada hingga sekarang (juga dikenal sebagai kelompok [[Moravian]]).▼
▲
=== Reformasi Protestan (abad ke-16) ===
{{utama|Reformasi Protestan}}
Di [[Inggris]], [[Henry VIII dari Inggris]] menyatakan dirinya sebagai pimpinan tertinggi [[Gereja Inggris]] melalui [[Akta Supremasi]] pada [[1531]], dimana peristiwa ini dikenal sebagai [[Reformasi Inggris]]. Reformasi tersebut dianggap dimulai oleh [[Thomas Cranmer]] sebagai [[Uskup Agung Canterbury]], sebagai suatu kompromi antara Calvinis dan Lutheran.
Berbeda dengan cabang-cabang lainnya (Gereja Katolik, Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, Gereja Asiria, dan Anglikan), Protestanisme adalah sebuah gerakan umum yang tidak mempunyai struktur pemerintahanan internal. Oleh karena itu kelompok-kelompok yang sangat berbeda-beda seperti misalnya [[Gereja Advent|Adventis]], [[Anabaptis]], [[Gereja Anglikan|Anglikan]], [[Baptis]], [[Kongregasionalisme|Kongregasionalis]], [[Lutheranisme|Lutheran]], [[Gereja Methodis|Methodis]], [[Gereja Presbyterian|Presbyterian]], [[Gereja
=== Kelompok Barat ===
Baris 52 ⟶ 56:
Dapat pula dikatakan hal yang sama tentang [[Lutheranisme]] mengingat sifat katolik dari dokumen-dokumen pembentukannya ([[Pengakuan Iman Augsburg]] dan dokumen-dokumen lainnya yang dikandung dalam [[Kitab Concord]]) dan pemisahan historisnya dari Gereja-gereja [[Calvinis]] dan [[Reformasi]], yang dalam satu cara atau lainnya merupakan induk dari semua denominasi Protestan lainnya.
Sebuah ajaran sentral [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] adalah
Karena [[Gereja Protestan|Protestanisme]] tidak mewakili sebuah kelompok pengikut, yang bersatu, melainkan sebuah tradisi iman yang telah terpecah beberapa kali (meskipun dibandingkan dengan rentangan keyakinannya tidak lebih besar daripada rentangan yang ada di lingkungan [[Gereja Katolik Roma]]), Gereja ini lebih sering dipahami di dalam kelompok denominasional yang besar. Masing-masing gerakan Protestan telah berkembang secara beas, dan banyak yang terpecah karena masalah-masalah teologis. Misalnya, sejumlah gerakan yang muncul dari [[kebangunan rohani]] seperti [[Methodisme]] dan [[Pentakostalisme]]. Masalah-masalah doktrin dan [[hati nurani]] juga telah memecah-belah kaum Protestan. Tradisi [[Anabaptis]], yang terdiri atas kelompok [[Amish]] dan [[Mennonit]], menolak doktrin Katolik dan Lutheran tentang [[baptisan anak]]. Kelompok ini pun terkenal karena keyakinannya akan [[pasifisme]]. Upaya untuk saling menerima di antaraberbagai denominasi dan gerakan berbeda-beda, namun langkah ini berkembang terutama karena adanya [[ekumenisme|gerakan ekumenis]] pada [[abad ke-20]] dan lembaga-lembaga Kristen yang sangat luas seperti misalnya [[Dewan Gereja-gereja se-Dunia]]. [[Teologi]] Protestan untuk masing-masing [[denominasi]] biasanya dijaga oleh majelis gereja setempat.
Baris 68 ⟶ 72:
[[Agama Kristen]], bahkan pada tahap awalnya sebagai sebuah sekte [[Yudaisme|Yahudi]], menolak definisi etnis. Agama ini dilahirkan dan berkembang sebagai suatu agama internasional dengan ambisi-ambisi global, dan berkembang dengan cepat dari [[Yudea]] kepada bangsa-bangsa di seluruh dunia. Doktrin, dan bukan etnisitas yang mendefinisikan dasar-dasar agama Kristen – bahkan ketika kelompok-kelompok etnis telah menjadi Kristen selama beberapa generasi. Banyaknya komunitas iman mungkin merupakan sebagian penjelasan bagi definisi agama Kristen menurut pokok-pokok yang spesifik dari doktrin yang mau tidak mau harus ada. Penyangkalan pokok-pokok doktrin itu yang memisahkan para [[penyesat]], atau orang-orang murtad dan menempatkan mereka di luar "Gereja". Dalam dan itu mungkin ia akan diterima oleh "Gereja" lain yang memegang doktrin yang cocok dengan imannya.
Pokok-pokok doktrin yang berbeda mungkin sedikit jumlahnya dalam bentuk proposisi-proposisi kecil, atau sangat banyak dan sulit dijelaskan, tergantung pada kelompoknya. Sebagian kelompok didefinisikan relatif statis, dan yang lain-lainnya telah mengubah definisinya secara dramatis setelah beberapa lama. Sebagai contoh, sebagai [[Zaman Pencerahan|Pencerahan]], para guru Kristen yang menyangkal doktrin [[Tritunggal
Gerakan-gerakan lain yang bersatu untuk membentuk apa yang kini dikenal sebagai [[Unitarian Universalisme]], yang jemaat-jemaat anggotanya mengakui dalam tingkat yang berbeda-beda dan cara yang berlainan asal usul Kristen mereka. Kaum Unitarian dan Universalis secara historis tidak mempunyai kredo dan jemaat-jemaatnya mempunyai pemerintahan sendiri, sehingga ketika denominasi itu dikonsolidasikan pada 1961, beberapa jemaat dan pribadi Unitarian Universalis tetap mengidentifikasikan diri mereka secara luas sebagai Kristen, bahkan lebih sebagai "pengikut-pengikut Yesus."
|