Angkatan Udara Kerajaan Malaysia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Carriearchdale (bicara | kontrib)
k WPCleaner v1.33 - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode)
Baris 108:
[[Berkas: MAKS-2007-Su-30MK-2.jpg|thumb|right|Pesawat Tempur Taktis [[Sukhoi Su-30]].]]
 
Pada tahun 2003 ditandatangani perjanjian pembelian 18 unit pesawat tempur taktis [[Sukhoi Su-30|Sukhoi Su-30MKM]] dengan jadwal pengiriman mulai tahun 2007 untuk memenuhi kebutuhan peran satuan pesawat tempur multi peran atau ulti-role combat aircraft (MRCA). Kontrak pembelian Sukhoi Su-30 ini sebesar 900 juta [[dollar]] AS dengan sebagian pembayarannya diwujudkan dalam bentuk komoditi (kelapa sawit). Sebagai bagian dari kontrak pembelian Sukhoi Su-30 ini Rusia juga menyetujui seorang calon [[Antariksawan|astronot]] Malaysia untuk ikut terbang dan bergabung dengan astronot lain di [[Stasiun Luar Angkasa Internasional]] (ISS). Sukhoi Su-30 milik TUDM ditempatkan di pangkalan baru TUDM di Gong Kedak, [[Kelantan]]. Kebutuhan untuk opsi penambahan 18 unit Sukhoi-30 berikutnya ternyata tidak dapat terlaksana karena minimnya anggaran pertahanan. TUDM juga tengah mengkaji pembelian pesawat peringatan dini AWACS meski hingga saat ini belum ada pesanan yang dilayangkan ke pihak produsen.
 
Pada 8 Desember 2006 Malaysia telah menandatangani kontrak pemesanan 8 unit pesawat angkut [[AirbusBoeing A400M]]C-17 Globemaster III. Pesawat A400MBoeing C-17 Globemaster III pertama Malaysia akan diserahterimakan pada tahun 2016. <ref>[http://www.btimes.com.my/articles/20091106131658/Article/ Malaysia: Military plane delivery delayed]</ref> Pada akhir tahun 2006 Pemerintah Malaysia menandatangani kontrak pembelian 8 unit pesawat [[Aermacchi MB339AM]] untuk menambah pesawat sejenis yang telah ada sebelumnya.
 
Pada Maret 2007, [[Wakil perdana menteri|Wakil Perdana Menteri]] dan [[Menteri Pertahanan]] [[Malaysia]], [[Najib Tun Razak]], mengumumkan kepada publik bahwa masa dinas aktif pesawat tempur MiG-29 dalam jajaran TUD akan tetap dipertahankan hingga tahun 2010. Kemudian pada tahun yang sama, Najib Tun Razak juga mengumumkan bahwa helikopter Nuri ([[Sikorsky S-61A-4]]) akan dinon-aktifkan mulai tahun 2012 dan akan digantikan oleh helikopter [[Eurocopter]] [[EC725]]. <ref>[http://www.eurocopter.com.my/index.php?option=com_content&view=article&id=123:news&catid=14:media-publications&Itemid=58]</ref> Wakil Panglima TUDM, [[Letnan Jenderal]] [[Bashir Abu Bakar]], menyatakan pada media usai membuka acara Heli-Asia 2007, bahwa tender pengadaan helikopter pengganti Sikorsky S-61A-4 akan dimulai awal Juli 2008. <ref name="bernama oct 24 2007">[http://www.bernama.com/bernama/v3/news.php?id=291859 International Tender For Nuri Replacement To Open Soon]</ref>
Baris 116:
[[Berkas: Eurocopter-ec725.jpg|thumb|left|Eurocopter EC725]]
 
Pada Juni 2009, Panglima TUDM, [[Jenderal]] [[Azizan Ariffin]], menyatakan keinginan pihak TUDM bahwa akan mengganti pesawat tempur MiG-29 dengan pesawatF-35 tempurLightning yang memiliki kemampuan manuver yang lebih lincah dan kemampuan menyerang lawan yang lebih baik daripada pesawat sebelumnya. <ref>http://www.utusan.com.my/utusan/info.asp?y=2009&dt=0604&pub=utusan_malaysia&sec=Dalam_Negeri&pg=dn_13.htm&arc=hive</ref>
 
Pada Pameran Pertahanan Asia ke-12 tahun 2010, <ref>http://www.dsaexhibition.com/dsa2010/index.php</ref> telah dilakukan penandatangan kontrak perjanjian pembelian 12 unit helikopter Eurocopter EC725 oleh TUDM untuk keperluan operasi militer. <ref>http://www.defenseworld.net/go/defensenews.jsp?id=4404</ref> Dengan kontrak perjanjian tersebut, pihak [[EADS]] selaku produsen Eurocopter EC725 telah menjanjikan investasi senilai 100 juta [[euro]] untuk mendirikan pusat helikopter yang komprehensif di Subang, [[Selangor]] sebagai akademi penerbangan, pelatihan, simulasi, dan sebagai fasilitas pemeliharaan, perbaikan, dan overhaul untuk helikopter Eurocopter EC725, baik versi militer maupun versi sipil. <ref>http://www.nst.com.my/articles/23eads/Article/</ref>