Kereta rel listrik JR East seri 103: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fierly V.T (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
|width=2.800 mm
|height=3.935 mm
|weight=?
|poweroutput=MT55 440 kW per kereta penggerak
|maxspeed=100 km/jam (62 mph)
|operator=[[East Japan Railway Company|JR East]]<br/>[[PT KAI Commuter Jabodetabek]]
|lines=[[KA Commuter Jabodetabek]]
|electrification=1.500 V DC
|topspeed=100 km/jam
|doors = 4 pintu di setiap sisi|carbody = Mild Steel|acceleration = 2,0 - 3,3 km/jam/sekon|deceleration = 3,5 -km/jam/sekon (regular)
5,0 km/jam/sekon (darurat)|bogies = DT33, TR201|safetysystem = ATS-B, ATS-C, ATS-SK, ATS-SW, ATC-3, ATC-4, ATC-6 dan ATC-9|collectionmethod = Pantograf|powersupply = Listrik Aliran Atas (LAA)|coupling = Tipe Shibata|multipleworking = Sesama KRL JR East 103|traction = Resistor control|transmission = Rheostat|brakes = Dynamic brakeBrake, Rem Electro-pneumaticElectropneumatic, Rem tangan|safety = ATS-B, ATS-P, ATS-SK, ATS-SW, ATC-3, ATC-4, ATC-6, ATC-9}}
{{nihongo|'''Kereta rel listrik JR East seri 103'''|国鉄103系電車|Kokutetsu 103-kei densha}} adalah unit [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun [[1965]] yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi ''[[rheostat]]''; dan bahkan jika diperhatikan, KRL ini sangat menyerupai [[kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]].<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>
 
Baris 23:
KRL ini adalah unit [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun [[1965]] yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi ''[[rheostat]], ''yaitu teknologi yang saat itu masih umum, karena belum ada teknologi Chopper serta VVVF-GTO ataupun VVVF- IGBT.
 
Tahun 2000-an awal, pada saat itu tiba KRL AC pertama kali dari Jepang, dan KRL Express AC ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, setelah sebelumnya KRL non-AC banyak yang mulai menurun kondisinya dan lekat dengan kondisi yang buruk, seperti banyaknya penumpang di atap. Setelah kedatangan KRL Toei 6000, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sedang membutuhkan lebih banyak KRL AC pun mengimpor KRL ini dari JR East, tepatnya pada tahun 2004, sebanyak 16 kereta dengan 4 kereta per setnya. KRL JR 103 merupakan KRL tertua yang dimiliki Jepang (pada saat itu) pertama kali dibuat pada tahun 1965, sehingga pembelian KRL ini tidak banyak, karena terlalu kuno dan tidak efisien jika membeli KRL berbodi Mild Steel, sehingga berikutnya KRL yang dibeli adalah seriKRL Tokyu. Pada masa dinasnya, sudah beberapa kali JR 103 mengalami perubahan secara fisik.
 
[[Indonesia]] membeli kereta ini untuk melayani beberapa rute [[Jabotabek]]. Mulanya pada tahun 2004 digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]], juga di jalur Tangerang sebagai Benteng Ekspres. Namun, akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tōkyū seri 8000 saat itu yang memiliki 8 kereta mulai tahun 2005, lalu KRL ini pun difungsikan sepenuhnya di rute [[Tangerang]] yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak.