Prahok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Gunkarta (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
| other =
}}
'''''Prahok''''' (ប្រហុក) adalah [[Masakan Kamboja|hidangan khas Kamboja]] berupa daging ikan cincang (biasanya [[ikan gabus]]) yang [[garam|digarami]], di[[fermentasi]], dan dibungkus [[daun pisang]].<ref name=Prahok>Prahok ''Just another wordpress weblong'' [http://www.prahok.com/?page_id=11 ''Prahok''] Accessed July 22, 2007</ref> Prahok dapat dijadikan lauk-pauk, atau sebagai bumbu penyedap masakan mirip [[terasi]]. Prahok merupakan salah satu metode pengawetan pangan ketika bulan-bulan ikan segar tengah langka. Karena rasanya yang asin dan kuat, prahok lazim dijadikan sebagai bumbu penambah rasa dalam masakan kamboja, seperti ditambahkan dalam sup atau saus. Ungkapan Kamboja yang berbunyi, "tanpa prahok, tanpa garam", mengacu kepada masakan yang tidak memiliki citarasa atau ''cemplang'', sekaligus menunjukkan betapa pentingnya peran prahok dalam seni kuliner Kamboja. Karena dibuat dengan proses fermentasi, prahok memiliki aroma yang kuat dan, menyengat, dan kurang sedap, mirip bau terasi di Indonesia.<ref name=ST>Star Chefs [http://www.starchefs.com/NdeMonteiro/recipetips.shtml ''Five main Cambodian ingredients''] Accessed July 21, 2007</ref> Prahok biasanya dimakan sebagai lauk utama, disajikan dengan nasi putih serta sayuran seperti [[kacang panjang]], [[mentimun]], dan [[terong]].
 
Karena mudah disimpan dan cukup awet, prahok matang biasanya menjadi makanan ransum sumbangan untuk korban bencana alam seperti banjir atau kekeringan. Prahok dapat dimasak dengan cara dibakar, dikukus, direbus, atau digoreng. Prahok jarang disajikan mentah-mentah karena alasan kesehatan dan higienis; prahok mentah tidak tahan lama dan mudah busuk, selain itu aromanya kurang sedap.