Tarmin Hariadi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 48:
Tarmin dilahirkan pada masa [[pendudukan Jepang di Indonesia]], di [[Karangasem, Karangwareng, Cirebon|Desa Karangasem]], [[Karangwareng, Cirebon|Kecamatan Karangwareg]], [[Kabupaten Cirebon|Cirebon]], [[Jawa Barat]], pada [[14 Agustus]] [[1942]]. Ia dilahirkan sebagai anak kelima dari enam bersaudara sebagai seorang ''ajengan'' ([[kiai]] “kampung”) yang bernama Kiai Raswan. Meskipun bukan seorang figur kiai besar, Kiai Raswan sangat disegani di kampungnya. Selain sebagai pemangku masjid, beliau juga menjadi Imam Masjid di desa tersebut.
 
Sebagai putera pemangku masjid di desanya, Tarmin Hariadi tidak berbeda dengan anak-anak seusianya. Karena masjid bagi mereka telah dijadikan rumah kedua setelah rumah orang tua masing-masing. Kebiasaan tidur di masjid usai sholat isya dan mengaji menjadi keasyikan tersendiri. Terutama bagi anak laki-laki, karena di antara mereka bisa saling bercerita, bercanda, bahkan merajut mimpi indah tentang cita-cita. Rutinitas tidur di masjid atau mushola telah mendorong anak-anak, khususnya di desa Karangwareg, Kecamatan Karangasem, Cirebon sebagai rentetan merajut cita-cita. Artinya mereka berusaha untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dengan melakukan [[Puasa Sunnah|puasa sunnah]] dan [[Salat Tahajud|salat malam]] untuk mengimbangi usaha mereguk ilmu sebanyak-banyaknya di bangku sekolah.
 
==Karier Militer==