Brunei Darussalam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 44:
Brunei tidak memiliki dewan legislatif, namun pada bulan [[September]] [[2000]], Sultan bersidang untuk menentukan Parlemen yang tidak pernah diadakan lagi sejak tahun 1984. Parlemen ini tidak mempunyai kuasa selain menasihati sultan. Disebabkan oleh pemerintahan mutlak Sultan, Brunei menjadi salah satu negara yang paling stabil dari segi politik di Asia.
 
Pertahanan Keamanan Brunei mengandalkan perjanjian pertahanan dengan Inggris di mana terdapat pasukan [[Gurkha]] yang terutama ditempatkan di Seria. Jumlah pertahanan keamanannya lebih kecil bila dibandingkan dengan kekayaannya dan negara negara tetangga. Secara teori, Brunei berada di bawah [[pemerintahan militer]](Ketenteraan) sejak pemberontakan yang terjadi pada awal dekad [[1960-an]]. Pemberontakan itu dihancurkan oleh laskar-laskar [[Britania Raya]] dari [[Singapura]].
 
Brunei memiliki dengan hubungan luar negeri terutama dengan negara negara [[ASEAN]] dan negara negara lain serta ikut serta sebagai anggota [[PBB]]. Kesultanan ini juga terlibat konflik [[Kepulauan Spratly]] yang melibatkan hampir semua negara ASEAN (kecuali [[Indonesia]], [[Kamboja]], [[Laos]] dan [[Myanmar]]), [[Republik Rakyat Tiongkok|RRT]] dan [[Republik Tiongkok]]. Selain itu terlibat konflik perbatasan laut dengan [[Malaysia]] terutama masalah daerah yang menghasilkan [[minyak]] dan [[gas bumi]]. Brunei menuntut wilayah di [[Sarawak]], seperti [[Limbang]]. Banyak pulau kecil yang terletak di antara Brunei dan [[Labuan]], termasuk [[Pulau Kuraman]], telah dipertikaikan oleh Brunei dan Malaysia. Bagaimanapun, pulau-pulau ini diakui sebagai sebagian Malaysia di tingkat internasional(Antarabangsa kurangkan pinjaman Inggeris).