Tumbuhan berbunga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Baris 52:
[[Image:Monocot vs dicot crop Pengo.jpg|150px|thumb|Kecambah [[monokotil]] (kiri) dan [[dikotil]].]]
 
KetikaPada digunakanawalnya, pertamanama kaliAngiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) nama Angiospermae dimaksudkan olehnya sebagaibagi seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah ''achene'' atau berkarpela terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan "terbuka". Kedua istilah ini dipakai oleh [[Carolus Linnaeus]] dengan pengertian yang sama tetapi digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia.
 
Ketika [[Robert Brown]] pada tahun [[1827]] menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka pada [[Cycadophyta|sikas]] dan [[tumbuhan runjung]], ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun [[1851]] [[Wilhelm Hofmeister]] menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada [[kantung embrio]] dari tumbuhan berbunga ([[penyerbukan]] berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
 
<!--
In most taxonomies, the flowering plants are treated as a coherent group. The most popular descriptive name has been Angiospermae (Angiosperms), with Anthophyta ("flowering plants") a second choice. These names are not linked to any rank. The [[Wettstein system]] and the [[Engler system]] use the name Angiospermae, at the assigned rank of subdivision. The [[Reveal system]] treated flowering plants as subdivision [[Magnoliophytina]] (Frohne & U. Jensen ex Reveal, Phytologia 79: 70 1996), but later split it to Magnoliopsida, Liliopsida and Rosopsida. The [[Takhtajan system]] and [[Cronquist system]] treat this group at the rank of [[division (biology)|division]], leading to the name Magnoliophyta (from the family name Magnoliaceae). The [[Dahlgren system]] and [[Thorne system (1992)]] treat this group at the rank of class, leading to the name Magnoliopsida. However, the [[APG system]], of 1998, and the [[APG II system]], of 2003, do not treat it as a formal taxon but rather treat it as a clade without a formal [[botanical name]] and use the name angiosperms for this clade.
 
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan '''Anthophyta''' ("tumbuhan bunga"). [[Sistem Wettstein]] dan [[Sistem Engler]] menempatkan Angiospermae pada tingkat sub[[divisio]]. [[Sistem Reveal]] memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio [[Magnoliophytina]], namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi [[Magnoliopsida]], [[Liliopsida]], dan [[Rosopsida]]. [[Sistem Takhtajan]] dan [[sistem Cronquist]] memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. [[Sistem Dahlgren]] dan [[sistem Thorne (1992)]] menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti [[sistem APG]] (1998) dan [[sistem APG II]] (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu [[klade]] tanpa [[nama botani]] resmi dengan nama ''angiosperms'' (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).
===Internal classification===
 
<!--
===Pembagian internal ===
The internal classification of this group has undergone considerable revision. The [[Cronquist system]], proposed by [[Arthur Cronquist]] in [[1968]] and published in its full form in [[1981]], is still widely used, but is no longer believed to accurately reflect [[phylogeny]]. A general consensus about how the flowering plants should be arranged has recently begun to emerge, through the work of the [[Angiosperm Phylogeny Group]], who published an influential reclassification of the angiosperms in [[1998]]. An update incorporating more recent research was published as APG II in [[2003]].