Tumbuhan berbunga: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Kembangraps (bicara | kontrib) |
||
Baris 52:
[[Image:Monocot vs dicot crop Pengo.jpg|150px|thumb|Kecambah [[monokotil]] (kiri) dan [[dikotil]].]]
Ketika [[Robert Brown]] pada tahun [[1827]] menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka pada [[Cycadophyta|sikas]] dan [[tumbuhan runjung]], ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun [[1851]] [[Wilhelm Hofmeister]] menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada [[kantung embrio]] dari tumbuhan berbunga ([[penyerbukan]] berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown. Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.
<!--▼
Dalam sistem taksonomi modern, kelompok tumbuhan berbunga ditempatkan pada berbagai takson. Selain Angiospermae, kelompok ini disebut juga dengan '''Anthophyta''' ("tumbuhan bunga"). [[Sistem Wettstein]] dan [[Sistem Engler]] menempatkan Angiospermae pada tingkat sub[[divisio]]. [[Sistem Reveal]] memasukkan semua tumbuhan berbunga dalam subdivisio [[Magnoliophytina]], namun pada edisi lanjut memisahkannya menjadi [[Magnoliopsida]], [[Liliopsida]], dan [[Rosopsida]]. [[Sistem Takhtajan]] dan [[sistem Cronquist]] memasukkan kelompok ini ke dalam tingkat divisio dengan nama Magnoliophyta. [[Sistem Dahlgren]] dan [[sistem Thorne (1992)]] menggunakan nama Magnoliopsida dan meletakkannya pada tingkat kelas. Saat ini, sistem klasifikasi yang paling akhir, seperti [[sistem APG]] (1998) dan [[sistem APG II]] (2003), tidak lagi menjadikannya sebagai satu kelompok takson tersendiri melainkan sebagai suatu [[klade]] tanpa [[nama botani]] resmi dengan nama ''angiosperms'' (sistem ini menggunakan nama-nama bahasa Inggris atau diinggriskan untuk nama-nama tidak resmi).
▲<!--
===Pembagian internal ===
The internal classification of this group has undergone considerable revision. The [[Cronquist system]], proposed by [[Arthur Cronquist]] in [[1968]] and published in its full form in [[1981]], is still widely used, but is no longer believed to accurately reflect [[phylogeny]]. A general consensus about how the flowering plants should be arranged has recently begun to emerge, through the work of the [[Angiosperm Phylogeny Group]], who published an influential reclassification of the angiosperms in [[1998]]. An update incorporating more recent research was published as APG II in [[2003]].
|