Blok Poros: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 45:
Namun saat ini Mussolini menekankan satu syarat penting yang harus dikejar Italia dalam aliansinya dengan Jerman: bahwa Italia "harus ... menarik mereka, bukannya ditarik mereka".<ref name="MacGregor Knox 2000. Pp. 124"/> Menteri Luar Negeri Italia [[Dino Grandi]] pada awal 1930-an menekankan pentingnya "penentuan beban", menyangkut hubungan Italia dengan Perancis dan Jerman, dimana ia akui bahwa Italia bukanlah kekuatan utama, tapi juga dirasakan bahwa Italia tidak memiliki pengaruh cukup kuat untuk mengubah situasi politik di Eropa dengan menempatkan bobot dukungannya ke salah satu sisi atau yang lain.<ref>Gerhard Schreiber, Bern Stegemann, Detlef Vogel. ''Germany and the Second World War''. Oxford University Press, 1995. Pp. 113.</ref> Namun Grandi menekankan bahwa Italia harus berusaha untuk menghindari menjadi "budak tiga aturan" untuk mengejar kepentingannya, dengan alasan bahwa meskipun ketegangan Italia-Perancis cukup besar, Italia tidak akan beraliansi tanpa syarat dengan Jerman.<ref>Gerhard Schreiber, Bern Stegemann, Detlef Vogel. ''Germany and the Second World War''. Oxford University Press, 1995. P. 113.</ref> Rencana Grandi untuk menjaga keseimbangan diplomatik antara Perancis dan Jerman diuji pada tahun 1932 dengan tekanan oleh pihak Perancis, yang ingin menyiapkan suatu aliansi antara Britania dan Amerika Serikat melawan ancaman balas dendam Jerman.<ref name="burgwyn">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 68.</ref> Pemerintah Perancis memperingatkan Italia tentang apa yang dipilihnya, apakah berada di kelompok pro-Versailles atau kelompok anti-Versailles.<ref name="burgwyn"/> Grandi merespon bahwa Italia akan memberi dukungan kepada Perancis melawan Jerman asalkan Italia diberikan mandat atas [[Kamerun]] dan mengizinkan Italia kebebasan bertindak atas [[Ethiopia]].<ref name="burgwyn"/> Perancis menolak usulan Italia, karena diyakini tuntutan Italia tidak dapat diterima dan ancaman dari Jerman belum ada.<ref name="burgwyn"/>
Pada 23 Oktober 1932, Mussolini menyatakan dukungan pada Direktorat Empat Kekuatan yang terdiri atas Britania, Perancis, Jerman dan Italia, untuk
===Aliansi Danube, perselisihan atas Austria===
[[File:GyulaGombosByTiborPolya.jpg|thumb|right|185px|Gyula Gömbös]]
Pada tahun 1932, Gyula Gömbös dan [[Partai Jiwa Hongaria|Partai Persatuan Nasional]] mendapatkan tampuk kekuasaan di Hongaria, dan segera berupaya beraliansi dengan Italia.<ref name="burgwyn"/> Gömbös berupaya untuk mengubah batas wilayah Hongaria hasil [[Perjanjian Trianon]], tetapi ia tahu bahwa Hongaria sendiri tidak akan mampu melawan kekuatan [[Entente Kecil]]. Gömbös berusaha menghadapinya dengan rencananya untuk membuat aliansi bersama Austria dan Italia.<ref name="burgwyn"/> Mussolini sangat gembira dengan tawaran aliansi Gömbös dan mereka berkerjasama untuk membujuk [[Kanselir Austria]] [[Engelbert Dollfuss]] untuk membuat persetujuan ekonomi tripartit dengan Italia dan Hongaria.<ref name="burgwyn"/> Saat pertemuan Gömbös dan Mussolini di Roma pada tanggal 10 November 1932, pertanyaan muncul terhadap kedaulatan Austria sehubungan dengan prediksi naiknya [[Partai Nazi]] ke puncak kekuasaan.<ref name="burgwyn"/> Mussolini takut dengan ambisi Nazi terhadap Austria, dan ia menunjukkan bahwa setidaknya dalam jangka pendek ia berkomitmen untuk menjaga Austria sebagai negara berdaulat.<ref name="burgwyn"/> Italia memiliki kekhawatiran atas Jerman dan klaim wilayah oleh Austria terhadap wilayah yang mayoritas penduduknya orang Jerman di [[Tirol Selatan|Tyrol Selatan]] (juga dikenal sebagai Alto-Adige) di Italia, yang berbatasan dengan Austria
[[File:Adolf Hitler-1933.jpg|thumb|left|185px|Adolf Hitler]]
Pada tahun 1933, [[Adolf Hitler]] dan Partai Nazi mendapatkan kekuasaan di Jerman. Kunjungan diplomatik pertamanya adalah ke Gömbös. Dalam suratnya ke Hitler beberapa hari setelah pengangkatanya sebagai Kanselir, Gömbös memberitahu Duta Besar Hongaria ke Jerman mengingatkan Hitler "Sepuluh tahun yang lalu, atas dasar prinsip-prinsip umum dan ideologi, kami berada dalam kontak melalui Dr. Scheubner-Richter".<ref>Iván T. Berend, Tibor Iván Berend. ''Decades of Crisis: Central and Eastern Europe Before World War 2''. First paperback edition. Berkeley and Los Angeles, California, USA: University of California Press, 2001. P. 310.</ref> Gömbös memberiahu Duta Besar Hongaria untuk memberitahu Hitler niat Hongaria "agar kedua negara untuk bekerja sama dalam kebijakan luar negeri dan ekonomi".
Hitler menyarankan adanya hubungan antara Jerman-Italia sejak 1920-an.<ref>Christian Leitz. Nazi Foreign Policy, 1933–1941: The Road to Global War. Pp. 10.</ref> Setelah diangkat menjadi Kanselir, Hitler mengirim pesan singkat kepada Mussolini, menyatakan "kekaguman dan penghormatan" dan menyatakan antisipasi tentang prospek persahabatan Jerman-Italia dan bahkan aliansi.<ref>H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 75.</ref> Hitler sadar bahwa Italia punya kekhawatiran atas potensi klaim tanah Jerman di Tyrol Selatan, dan meyakinkan Mussolini bahwa Jerman tidak tertarik pada Tyrol Selatan. Hitler di bukunya, ''[[Mein Kampf]]'' telah menyatakan bahwa Tyrol Selatan adalah bukan sebuah isu setelah mempertimbangkan keuntungan yang akan diperoleh dari aliansi Jerman-Italia. Setelah Hitler berkuasa, proposal Direktorat Empat
[[File:Engelbert Dollfuss.png|thumb|right|185px|Engelbert Dollfuss]]
Mussolini tidak percaya niat Hitler mengenai Anschluss ataupun janjinya yang tidak akan mengklaim Tyrol Selatan.<ref name="burgwyn3">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 76.</ref> Mussolini memberitahu Hitler bahwa ia puas dengan keberadaan pemerintahan anti-Marxis Dollfuss di Austria, dan memperingatkan Hitler bahwa ia sangat tidak setuju akan Anschluss.<ref name="burgwyn3"/> Hitler merespon dengan penghinaan kepada Mussolini dengan akan "melempar Dollfuss ke laut".<ref name="burgwyn3"/>Dengan ketidaksetujuaannya tentang Austria, hubungan Hitler-Mussolini malah semakin jauh.<ref name="burgwyn3"/>
Hitler berusaha untuk memecahkan kebuntuan dengan Italia atas Austria dengan mengirimkan [[Hermann Göring]] untuk bernegosiasi dengan Mussolini pada tahun 1933 untuk meyakinkan Mussolini untuk menekan pemerintah Austria untuk menunjuk anggota Nazi Austria menjadi anggota pemerintahan.<ref name="burgwyn4">H. James Burgwyn. Italian foreign policy in the interwar period, 1918–1940. Wesport, Connecticut, USA: Greenwood Publishing Group, 1997. P. 78.</ref> Göring mengklaim dominasi Nazi atas Austria tidak terelakkan dan Italia harus menyetujuinya, serta mengulangi janji Hitler untuk "menganggap pertanyaan tentang perbatasan Tyrol Selatan akan
Pada tahun 1934, Hitler dan Mussolini bertemu untuk pertama kali di [[Venesia]]. Pertemuan tidak dilanjutkan secara damai. Hitler menuntut Mussolini berkompromi padanya dengan menekan Dollfuss untuk menunjuk kaum Nazi Austria
Beberapa bulan setelah pertemuan Venesia, pada 25 Juni 1934, kaum Nazi Austria membunuh Dollfuss.<ref>Peter Neville. ''Mussolini''. London, England: Routledge, 2004. Pp. 123.</ref> Mussolini marah karena ia menganggap Hitler secara langsung bertanggung jawab atas pembunuhan yang melanggar janji Hitler yang dibuat hanya beberapa minggu yang lalu untuk menghormati kemerdekaan Austria<ref>Peter Neville. ''Mussolini''. London, England: Routledge, 2004. Pp. 123–125.</ref>{{r|knickerbocker1941}} Mussolini dengan cepat mengerahkan beberapa divisi tentara dan skuadron udara ke Brenner Pass, dan memperingatkan bahwa langkah Jerman melawan Austria akan mengakibatkan perang antara Jerman dan Italia.<ref>Gordon Martel. ''Origins of Second World War Reconsidered: A. J. P. Taylor and Historians''. Digital Printing edition. Routledge, 2003. Pp. 179.</ref> Hitler menanggapi dengan menyangkal tanggung jawab Nazi atas pembunuhan tersebut dan mengeluarkan perintah untuk membubarkan semua hubungan antara Partai Nazi Jerman dan cabang Austria-nya, yang diklaim Jerman bertanggung jawab atas krisis politik. <ref>Gordon Martel. ''Austrian Foreign Policy in Historical Context''. New Brunswick, New Jersey, USA: Transaction Publishers, 2006. Pp. 179.</ref>
|