Perizinan penyiaran di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 62:
== Pemberian izin penyiaran ==
Pemberian izin dilakukan secara bertahap, yakni, izin sementara dan izin tetap.<ref name="negara-hukum">{{id}} {{cite journal
| author = Negara Hukum
| year =
Jangka waktu penggunaan izin penyelenggaraan penyiaran dibatasi dalam batas waktu tertentu. Untuk izin penyelenggaraan penyiaran radio adalah lima tahun dan untuk penyelenggaraan penyiaran televisi adalah sepuluh tahun. Apabila izin penyiaran yang diberikan sudah habis jangaka waktunya, maka dapat dilakukan perpanjangan izin. Perpanjangan izin dilakukan melalui pengajuan kembali untuk kemudian dilakukan evaluasi dan verifikasi ulang terhadap berbagai persyaratan pemberian izin.▼
| month =
| title = Polemik Jasa pelayanan TV Kabel
| journal =
| volume =
| issue =
| pages =
| doi =
| id =
| url = http://www.negarahukum.com/hukum/polemik-jasa-pelayanan-tv-kabel.html
| publisher =
| format =
| accessdate = 9-Juni-2015
▲ }}</ref> Untuk lembaga penyiaran radio, sebelum memperoleh izin tetap penyelenggaraan penyiaran wajib melalui masa uji coba siaran paling lama enam bulan.<ref name="negara-hukum"/> Sedangkan untuk lembaga penyiaran televisi, wajib melalui masa uji coba siaran paling lama satu tahun.<ref name="negara-hukum"/> Lembaga penyiaran yang sudah diberikan Izin penyiaran, dilarang memindahtangankan (memberikan, menjual, atau mengalihkan) izin penyiaran kepada pihak atau badan hukum lain.<ref name="negara-hukum"/> Jangka waktu penggunaan izin penyelenggaraan penyiaran dibatasi dalam batas waktu tertentu.<ref name="negara-hukum"/> Untuk izin penyelenggaraan penyiaran radio adalah lima tahun dan untuk penyelenggaraan penyiaran televisi adalah sepuluh tahun.<ref name="negara-hukum"/> Apabila izin penyiaran yang diberikan sudah habis jangaka waktunya, maka dapat dilakukan perpanjangan izin.<ref name="negara-hukum"/> Perpanjangan izin dilakukan melalui pengajuan kembali untuk kemudian dilakukan evaluasi dan verifikasi ulang terhadap berbagai persyaratan pemberian izin.<ref name="negara-hukum"/>
== Pencabutan izin penyiaran ==
Izin penyelenggaraan penyiaran yang sudah diberikan dan masih berlaku dimungkinkan untuk dicabut kembali oleh negara (KPI) jika sewaktu-waktu lembaga penyiaran tersebut<ref name="KPI"/>:
* Tidak lulus masa uji coba siaran yang telah ditetapkan (6 bulan untuk lembaga penyiaran radio, 1 tahun untuk lembaga penyiaran televisi).<ref name="KPI"/>
* Melanggar penggunaan [[spektrum frekuensi radio]] dan/atau wilayah jangkauan siaran yang ditetapkan.<ref name="KPI"/>
* Tidak melakukan kegiatan siaran lebih dari tiga bulan tanpa pemberitahuan kepada KPI.<ref name="KPI"/>
* Dipindahtangankan kepada pihak lain.<ref name="KPI"/>
* Melanggar ketentuan rencana dasar teknik penyiaran dan persyaratan teknis perangkat penyiaran.<ref name="KPI"/>
* Melanggar ketentuan mengenai standar program siaran setelah adanya putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap.<ref name="KPI"/>
== Pranala luar==
|