== Sejarah Singkat ==
Tiga belas tahun sebelum SMANSA dibuat, seekor monster rubah ekor sembilan bernama Kyuubi menyerang Bukit Besak, tepatnyo di sebelah Batagor Ikhsan, sekolah shinobi yang terletak di negara Api. Kekacauan terjadi di Bukit Besak dan banyak semen samo cat berjatuhan....akhirnya ada seseorang yang berhasil menyegel Kyuubi itu ke tubuh Naruto, seseorang yang berhasil menyegel siluman rubah ekor itu dikenal sebagai Pakcik Adnan, Kepsek ke 1 atau B.M Adnan yang tidak lain adalah kenalan facebook
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Palembang pada mulanya bernama Sekolah Menengah Atas B yang didirikan pada tanggal 10 Mei 1950 dengan tenaga pengajar pada saat itu sebanyak 6 orang, yakni R.M. Akil, W.G. Lap, Ny. Gentil, Hasan Delais, Frater Monfort dan Nanguning. Sedangkan siswa-siswanya berasal dari SMA Bengkulu yang sudah dibubarkan ditambah 22 orang siswa dari SMO kelas 4 yang mutunya dianggap sederajat / setaraf dengan siswa SMA kelas 1. Selaku pimpinan sekolah pada waktu itu adalah bapak S.A. Sitohang.
Naruto. Begitu kuatnya Kyuubi sehingga penyegelan itu harus dibayar dengan kematian Pakcik Adnan sendiri.
Adapun gedung SMA Negeri 1 Palembang pada mulanya di gedung SMO, kemudian pindah menumpang untuk beberapa bulan di gedung SGA yang terletak di jalan Indrapura, selanjutnya pada bulan Oktober 1951 pindah lagi ke sekolah rakyat di lorong Pagaralam sampai tahun 1955. Pada bulan Maret 1951 terjadi pergantian pimpinan dari tangan S.A. Sitohang ke tangan B.M. Adnan yang sebelumnya bekerja pada Inspeksi SMP Pusat dari Kementerian P.P. dan K.
== Rombongan Budak Kyubi ==
Pada tahun-tahun permulaan berdirinya SMA B Negeri Palembang, sekolah ini menghadapi banyak kesulitan, antara lain karena :
Budak Kyubi ini berasal dari cakra yg berjumlah besar, berjumlah 9 ekor (Ichibi, Nibi, Sanbi, Yonbi, gobi,rokubi,nanabi, hachibi, dan Kyuubi). Dan menurut para penduduk Bukit Bedak yang di lorongnyo memiliki Bijuu, satu tebasan ekor mereka dapat menyebabkan Kebakaran, Gas meledak, Mati lampu, dan bencana besar lainnya.
* Masalah gedung yang selalu berpindah-pindah, sehingga secara psikologis kurang menguntungkan, murid-murid SMA merasa kurang mendapat penghargaan dari pemerintah/masyarakat sehingga mereka merasa rendah diri.
* Kekurangan tenaga pengajar disebabkan standar hidup sangat tinggi di daerah ini dan tidak adanya perumahan bagi para guru, sehingga para guru yang berasal dari luar Sumatera Selatan enggan pindah mengajar di Palembang.
Sebagai akibatnya maka putera-puteri daerah ini pada waktu itu lebih senang bersekolah di pulau Jawa, karena biaya hidup di Jawa jauh lebih ringan dari biaya hidup di Palembang.
Sesudah tahun 1955,mulailah ada cahaya terang dalam perkembangan SMA Negeri di daerah ini. Hal ini ditandai dengan dibangunnya gedung bertingkat tiga di kawasan bukit besar yang pada awal tahun 1957 telah siap untuk ditempati, sehingga sejak tahun 1957 sekolah ini tidak lagi menumpang kesana kemari.
SMA Negeri Palembang diperluas dengan membuka SMA bagian A dan C. Yang mana kemudian SMA Bagian B menjadi SMA Negeri 1, sedang SMA Bagian A dan C menjadi SMA Negeri 2, tetapi kedua SMA tersebut pimpinannya tetap satu, yaitu B.M. Adnan dan gedungnyapun masih menjadi satu yakni Gedung SMA di Jalan R. Suprapto (Jalan Srijaya Negara sekarang) di daerah bukit besar yang sekarang dikenal sebagai gedung SMA Negeri 1 Palembang. Dapat dikatakan bahwa SMA Negeri 1 Palembang merupakan cikal bakal dari semua SMA Negeri yang baik yang ada di Sumatera Selatan sekarang ini.
== Kepala Sekolah ==
|