Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Marfiadi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Quoth nevermore (bicara | kontrib)
Revert to revision 817928 dated 2007-06-15 12:02:56 by 58.178.122.253 using popups
Baris 71:
* 37.125 Ranting
 
== NU dan Politik ==
 
Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti [[pemilu 1955]]. NU cukup berhasil dengan merahil 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa [[Demokrasi Terpimpin]] NU dikenal sebagai partai yang mendukung [[Sukarno]]. Setelah PKI memberontak, NU tampil sebagai salah satu golongan yang aktif menekan PKI, terutama lewat sayap pemudanya [[GP Ansor]].
 
NU kemudian menggabungkan diri dengan [[Partai Persatuan Pembangunan]] pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa [[orde baru]]. Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.
 
Namun setelah [[reformasi 1998]], muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] yang dideklarasikan oleh [[K.H. Abdurrahman Wahid]]. Pada [[pemilu 1999]] PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan [[K.H. Abdurrahman Wahid]] sebagai [[Presiden RI]]. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.
== Pranala luar ==