Anjing tanah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
→‎Pranala luar: clean up, removed: {{Link FA|de}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
'''Anjing tanah''' adalah [[serangga]] berukuran sedang, berwarna coklat terang hingga gelap, memiliki kulit pelindung yang tebal yang hidup di dalam tanah, dengan sepasang [[tungkai]] depan termodifikasi berbentuk [[cangkul]] untuk menggali tanah dan berenang. Orang [[bahasa Jawa|Jawa]] menyebutnya ''orong-orong'', di tanah [[bahasa Sunda|Sunda]] disebut ''gaang'', sementara dalam [[bahasa Toba]] disebut ''singke''. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai ''mole cricket'', atau "jangkrik tikus mondok". Semua anggotanya termasuk dalam [[familia|keluarga]] '''Gryllotalpidae'''. Serangga yang kadang-kadang ditemukan berlari cepat di sudut pekarangan ini dapat pula terbang hingga sejauh 8 km dalam musim kawin. Hewan muda memiliki [[sayap]] yang pendek. Hewan ini aktif pada malam hari (nokturnal) dan pada musim dingin melakukan [[hibernasi]]. Pada musim kawin hewan ini dapat menghasilkan suara melalui mekanisme mirip [[jangkrik]] (dengan organ stridulasi), namun dengan suara yang jauh berbeda. Suaranya bersifat monoton, tanpa jeda, dan amat mengganggu pendengaran. Bila lubang persembunyiannya didekati, ia akan berhenti bersuara namun akan memulai lagi begitu merasa gangguan berlalu.
 
Anjing tanah memakan segala, meskipun pada dasarnya ia adalah [[karnivora]]. Menunya adalah larva-larva serangga lain atau cacing. Bila kekurangan makanan ia akan memakan akar dan rumput-rumputan. Akibat tindakan yang terakhir ini anjing tanah kadang-kadang digolongkan sebagai [[hama]] tanaman. Orong-orong suka masuk kuping. Pemangsanya bermacam-macam, mulai dari [[burung]], [[ayam]], [[tikus]], [[segung]], hingga [[rubah]].
 
[[Berkas:MoleCricketLyd.png|thumb|250px|left|Daur hidup anjing tanah.]]