Reog Kendang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k merapikan dan sumber |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 5:
{{referensi|date=[[24 Juni]] [[2015]]}}'''Reog kendang''' adalah kesenian tradisional dari Kota [[Kabupaten Tulungagung|Tulungagung]] yang berbeda dengan reog lainnya. Sebenarnya Reog kendang adalah lebih mirip pada kumpulan penari tifa atau jimbe yang di padukan dengan kesenian jaranan, karena dalam bahasa jawa bernama kendang. Di tempat lain, kesenian serupa bernama reog dogdog dari sunda, reog Cemandi dari [[Kabupaten Sidoarjo|Sidoarjo]] dan reog bulkio dari Blitar
== '''
Berawal pada banyaknya para Gemblak dari kadipaten [[Somoroto, Kauman, Ponorogo|Sumoroto]] yang mencari jati diri ke kota tulungagung pada zaman kolonial belanda untuk berkerja sebagai penambang batu marmer dan petani cengkih. Untuk menghilangkan rasa penat setelah berkera, di buatlah sebuah alat musik yang hanya memiliki satu sisi untuk di pukul. karena memiliki kesamaan dengan para gemblak laiinya, akhirnya dibuatlah sebuah kesenian tersebut dengan tarian, Konon para Gemblak adalah para pemain kuda lumping pada kesenian [[Reog (Ponorogo)|Reyog]] [[Kabupaten Ponorogo|Ponorogo]].
Pada awalnya, Reog kendang bernama tabuhan kendang. karena pada perkembangan zaman, Tabuhan kendang di kaloborasikan menjadi satu dengan Reog Kadiri (saat ini bernama Jaranan) yang merupakan sebuah hiburan rakyat pada waktu itu, Selain itu Para Gemblak adalah mantan pemain Reyog Ponorogo maka dinamakanlah Reog Kendang yang khas dan tercipta di kota Tulungagung.
== '''
Sebenarnya Reog Kendang menceritak kisah tentang perjalanan para mantan Gembalk mencari jati diri. karena perkembangan zaman, banyak versi cerita.
Baris 21:
Sedangkan versi gung kelud tecipta pada tahun 2014 sebagai kebiasaan masyarakat Tulungagung yang tinggal di sekitar gunung kelud, yang selalu menghadapi letusan gunung kelud dan untuk menghilangkan unsur gemblak yang dianggap tidak etis pada lingkungan sosial. Disimpulkan pada cerita versi ini menceritakan tentang prajurit arak-arakan prajurit Daha mengiringi pengantin Ratu Kilisuci ke Gunung Kelud, untuk menyaksikan dari dekat hasil pekerjaan Jathasura, sudahkah memenuhi persyaratan atau belum.
== '''
Tokoh pada Reog Kendang ialah :
Baris 36:
6. Warok dengan pakaian penadon.
== '''
Para penari kendang memiliki gerakan tari yang khas, yaitu membungkuknya badan. hal ini dikarenakan membawa alat musik kendang saat perjalanan dari kerajaan bantarangin ke kerajaan Daha. Versi lain berpendapat bahwa badan yang membungkuk karena para gemblak yang taat, setia dan patuh kepada Warok, maka dari itu sosok warok selalu ada pada kesenian reog kendang tulungagung sebagai pawang atau bomoh.
|