Hanna Fransisca: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ] |
|||
Baris 7:
Pada tahun [[2010]], ia menerbitkan buku kumpulan puisinya ''Konde Penyair Han'' di Goethe Haus, [[Jakarta]], bercerita tentang masa lalunya yang getir. Buku ini mendapat penghargaan sebagai kumpulan puisi terbaik versi majalah ''Tempo'' ([[2010]]) dan mengantarkannya masuk sebagai 5 besar nominator penerima penghargaan [[Kusala Sastra Khatulistiwa|Khatulistiwa Literary Award]] [[2010]], untuk kategori puisi. Selain itu ia juga terpilih sebagai tokoh sastra versi majalah Tempo [[2011]].
Setelah sukses pada karya pertamanya, pada bulan juni 2010, ia kembali menerbitkan kumpulan cerpen karyanya dalam antologi ''Kolecer & Hari Raya Hantu''. Pada tahun 2012, ia kembali meluncurkan 3 buah buku sekaligus yakni ''Benih Kayu Dewa Dapur'', kumpulan cerpen ''Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina'' dan sebuah buku naskah drama bertajuk ''Kawan Tidur''. Selain berkecimpung sebagai penulis, perempuan yang hingga kini tetap menetap di Jakarta ini juga aktif di organisasi sosial Lions Club Jakarta Kalimantan Barat Prima. Di samping profesinya sebagai seorang pengusaha yang mengelola bisnis di bidang otomotif.
==Karya==
|