Keperawanan abadi Maria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 34:
Pada abad ke-4, doktrin keperawanan abadi telah ditegasan dengan baik.<ref name=Gambero/>{{rp|97-98}} Sebagai contoh, ditemukan rujukan dalam tulisan abad ke-3 dari [[Hippolitus dari Roma]] yang menyebut Maria sebagai "sang [[Kemah Suci|tabernakel]] yang dibebaskan dari kecemaran dan kerusakan";<ref name=Ripley264>{{en}} {{citation |title=This Is the Faith |author=Francis J. Ripley |year=1973 |ISBN=0-85244-678-0 |page=264}}</ref> dan tulisan abad ke-4 dari [[Athanasius]],<ref>Athanasius, ''Orations against the Arians'' 2.70</ref> [[Epifanius]],<ref>Epiphanius of Salamis, ''The Man Well-Anchored'' 120, c.f. ''Medicine Chest Against All Heresies'' 78:6</ref> [[Hilarius dari Poitiers|Hilarius]],<ref>Hilary of Poitiers, ''Commentary on Matthew'' §1:4</ref> [[Didymus Si Buta|Didimus]],<ref>Didymus the Blind, ''The Trinity'' 3:4</ref> [[Ambrosius]],<ref>Ambrose of Milan, ''Letters'' 63:111</ref> [[Hieronimus]],<ref>Jerome, ''Against Helvetius'', 21</ref> and [[Paus Sirisius|Sirisius]]<ref>Denziger §91</ref> melanjutkan pengesahan doktrin keperawanan abadi —sebuah kecenderungan yang melaju cepat pada abad berikutnya.<ref name=BWell315/><ref name=Bromiley271/>
=== Bapa Gereja dan abad pertengahan ===
[[File:Otsy.jpg|thumb|left|Para [[Bapa Gereja]] dalam suatu penggambaran pada abad ke-11 dari [[Kiev]]]]
[[Yohanes Krisostomus]] (347-407) membela keperawanan abadi Maria dengan sejumlah alasan, salah satunya adalah kata-kata Yesus kepada ibunya di [[Kalvari]]: "Ibu, inilah, anakmu!" dan kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" ([[Yohanes 19]]:26-27).<ref name=MEvangel>{{en}} {{citation |title=Mary for evangelicals: toward an understanding of the mother of our Lord |author=Tim S. Perry, William J. Abraham |year=2006 |ISBN=0-8308-2569-X |page=153-154}}</ref><ref>{{en}} {{citation |title=John 11-21 |author=Joel C. Elowsky |year=2007 |ISBN=0-8308-1099-4 |page=318}}</ref> Sejak abad ke-2, kedua [[Tujuh Perkataan Salib|perkataan Yesus dari salib]] tersebut telah menjadi dasar penalaran bahwa Maria tidak memiliki anak lain dan "sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya" (Yohanes 19:27) karena setelah kematian Yusuf dan Yesus tidak ada orang lain yang merawat Maria, sehingga Maria harus dipercayakan kepada murid tersebut ([[Yohanes]]).<ref name=Burke308>{{en}} {{citation |author=Burke, Raymond L.; et al. |year=2008 |title=Mariology: A Guide for Priests, Deacons, Seminarians, and Consecrated Persons |ISBN=978-1-57918-355-4 |page=308-309}}</ref><ref name=Miravalle62>{{en}} {{citation |author=Mark Miravalle |year=1993 |title=Introduction to Mary |publisher=Queenship Publishing |ISBN=978-1-882972-06-7 |page=62-63}}</ref>
Pada masa [[Gregorius dari Nyssa]] dan [[Agustinus dari Hippo]], seiring meningkatnya penekanan pada kesalehan Maria, pandangan atas peranan Maria yang lebih luas mulai timbul dalam konteks sejarah keselamatan.<ref name=ThemeM2/> Agustinus sendiri menyajikan sejumlah pendapat yang mendukung doktrin keperawanan abdi.<ref>{{en}} {{citation |title=Augustine through the ages: an encyclopedia |author=John C. Cavadini |year=1999 |ISBN=0-8028-3843-X |page=544}}</ref><ref>{{en}} {{citation |title=St. Augustine, Faith, Hope & Charity |author=J. Kuasten, Saint Augustine (Bishop of Hippo) |year=1978 |ISBN=0-8091-0045-2 |page=126}}</ref> Di akhir abad ke-4, teks [[Lukas 1]]:34 ("Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?") mulai dibaca sebagai satu hal yang menunjukkan "sumpah keperawanan abadi" dari pihak Maria.<ref name=ThemeM2/>
Konsep mengenai sumpah ([[kaul]]) keperawanan telah ditampilkan dalam Protoevangelium (4:1) yang mana menyatakan bahwa ibu Maria, [[Anna]], mempersembahkan Maria sebagai "perawan dari Allah" di Bait Allah, dan bahwa Yusuf, seorang [[duda]], berperan sebagai penjaga Maria (pada saat itu perlindungan hukum bagi wanita tergantung pada pelindung laki-laki mereka: ayah, saudara, atau suami).<ref>''Protoevangelium of James'' 4, 7, 8-9, 15</ref> Pada awal abad ke-7 [[Isidore dari Sevilla|Isidorus dari Sevilla]], dalam ''Short Book on the Perpetual Virginity of Blessed Mary'', menghubungkan tema [[Mariologi]] dan [[Kristologi]] dengan mengaitkan keperawanan Maria pada keilahian Kristus.<ref>{{en}} {{citation |title=The History of Theology: Middle Ages |author=Giulio D'Onofrio, Basil Studer |year=2008 |ISBN=0-8146-5916-0 |page=38}}</ref> Buku lainnya dari sekitar abad ke 6-7, "Sejarah dari Yosef sang Tukang Kayu", menuliskan tentang Yesus yang menyebut Maria, saat kematian Yosef (atau Yusuf), sebagai "ibu-Ku, perawan tanpa noda";<ref>{{en}} {{citation |title=Saint Joseph: His Life and His Role in the Church Today |author=Louise Bourassa Perrotta |year=2000 |ISBN=0-87973-573-2 |page=86}}</ref> tulisan tersebut kemungkinan disusun dalam bahasa Yunani, namun yang bertahan sampai saat ini hanya terjemahan dalam [[bahasa Koptik]] dan Arab.<ref>{{en}} {{citation |author=Bart D. Ehrman, Zlatko Pleše |title=The Apocryphal Gospels: Texts and Translations |publisher=Oxford University Press |year=2011 |page=158}}</ref> [[Konsili Lateran tahun 649]], yang dihadiri [[Maximus Sang Syahid|Maximus Sang Pengaku Iman]], kemudian secara eksplisit menegaskan ajaran keperawanan Maria sebelum, saat, dan setelah kelahiran Yesus.<ref name=Rahner896/> Hal ini selanjutnya ditegaskan pada [[konsili ekumenis]] ke-6 ([[Konsili Konstantinopel]] Ketiga) pada tahun 680.<ref name=BWell315/>
Selama berabad-abad interpretasi atas Maria sebagai seorang mempelai Allah yang tetap perawan yang mengambil sumpah keperawanan selamanya telah menyebar luas dan menjadi sangat lazim dalam masa [[:en:Rupert of Deutz|Rupertus dari Deutz]] pada abad ke-12.<ref name=ThemeM2/> Pada abad ke-13, [[Thomas Aquinas]] telah membentuk argumen teologis yang panjang dan rinci dalam membela doktrin tersebut dan menyatakan bahwa penolakan terhadap keperawanan abadi Maria adalah merendahkan [[kesempurnaan Kristus]], penistaan terhadap [[Roh Kudus]], dan penghinaan terhadap martabat [[Bunda Allah]].<ref>{{en}} {{citation |title=Aquinas on doctrine: a critical introduction |author=Thomas Gerard Weinandy, John Yocum |year=2004 |ISBN=0-567-08411-6 |page=95}}</ref><ref>{{en}} {{citation |title=The Westminster handbook to Thomas Aquinas |author=Joseph Peter Wawrykow |year=2005 |ISBN=0-664-22469-5 |page=91}}</ref>
<!--
Baris 131 ⟶ 141:
[[Kategori:Doktrin dan teologi Katolik]]
[[Kategori:Maria]]
[[Kategori:Gereja Asiria dari Timur]]
|