Tarekat Shiddiqiyyah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Dodiltis10 (bicara | kontrib) Merapikan dan menyesuaikan dengan pedoman Wiki, secara bertahap |
||
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Tarekat / Thoriqot Shiddiqiyyah''' adalah salah satu dari 44 [[tarekat]] dalam Agama Islam yang saat ini ada dan berkembang di dunia. ( Sumber : ''Encyklopedi Islam'', Jilid V, Bab Thoriqot, Huruf T, Halaman 67, no. urut 34 , Penerbit PT Ikhtiar Van Hoven – Jakarta, 1994 ).
Mursyid Tarekat Shiddiqiyyah saat ini adalah [[Syaih Muhammad Muhtar bin Abdul Mu'thi]] – Muchtarulloh Al Mujtaba r.a. (Lahir Fajar hari Ahad Kliwon ,28 Robiul Akhir 1347H- 14 Oktober 1928M), mulai mengajarkan Tarekat Shiddiqiyyah sejak tahun 1954, setelah memperoleh ijin dan perintah dari Mursyid beliau, Syaih Ahmad Syuaib Jamali Al Banteni r.a.
Adapun asal mula kata Shiddiqiyyah adalah berasal dari gelar dari Sayyidina Abu Bakar ketika Nabi [[Muhammad]] SAW menceritakan tentang pengalamannya didalam Isro’ Mi'roj kepada umatnya saat itu. Sayyidina Abu bakar lah salah satu orang pertama percaya akan kebenaran peristiwa Isro Mi'roj yang dialami Nabi SAW.
Maka mendapatlah gelar dari Rosululloh SAW dia itu Shiddiq, artinya yang membenarkan, percaya atas kebenaran.
Thoriqot Shiddiqiyyah adalah aliran [[tarekat]] yaitu ilmu jalan , cara atau methoda atau sistim untuk menanamkan kalimat Laa ilaaha ilalloh ke dalam jiwa, hati, ruh yang menyehatkan serta membersihkannya dari bemacam-macam penyakit dan kotoran, yang silsilahnya diajarkan melalui Sayyidina Abu Bakar Ash Shiddiq.
Perkembangan Thoriqot Shiddiqiyyah sekarang ini diluar negeri [[Indonesia]] sudah punah, tidak ada lagi Thoriqot Shiddiqiyyah, yang ada sekarang ini satu-satunya di dunia hanya berpusat di desa [[Losari]] ,[[Ploso]],[[Jombang]], Propinsi [[Jawa-Timur]], [[Indonesia]].
Awalnya Thoriqoh Shiddiqiyyah yang masuk Indonesia adalah dari Negeri Irbil , Irak , kemudian berkembang di Negeri Nobia dan terus berkembang juga di Negeri Ninawa. Sekarang ini di negeri-negeri tersebut Thoriqoh Shiddiqiyyah sudah punah, sudah tidak ada lagi.
Masuknya Thoriqoh Shiddiqiyyah ke [[Indonesia]] / [[Nusantara]] dibawa oleh sembilan ulama Shiddiqiyyah dari negeri Irbil (di [[Irak]] sekarang) yang berlabuh pertama kali di Pelabuhan [[Cirebon]], [[Jawa Barat]], kemudian menyebar ke seluruh Pulau [[Jawa]].
Satu diantara 9 orang ulama tersebut adalah seorang wanita, Syarifah Baghdadi, makamnya ada di Cirebon. Sebagian besar dari sembilan ulama itu wafat dan dimakamkan di kabupaten Pandeglang, Banten, antara lain :
*Maulana Aliyuddin,
*Maulana Malik Isroil,
*Maulana Isamuddin dan
*Maulana Ali Akbar.
*Maulana Jumadil Kubro ,wafat di Jawa Timur dimakamkan di Troloyo ,Mojokerjo.
== Asal -usul Thoriqoh Shiddiqiyyah==
|