Ema Bratakusumah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 26:
Energinya masih membara di dunia jurnalistik, pada tahun 1956 bersama [[Sutisna Senjaya]], [[Supyan Iskandar]], dan [[Otong Kosasih]], ia mendirikan surat kabar [[Kalawarta Kujang]]. Media ini didirikan demi menunjang perjuangan Sunda dan [[Partai Gerakan Pilihan Sunda]] pada saat itu.
Selain itu, pemikiran Ema pada pentingnya pelestarian lingkungan hidup serta visi yang begitu panjang untuk kepentingan paru-paru kota Bandung yang manfaatnya bisa kita rasakan hingga saat ini, dimana saat ini pepohonan rindang di dalam kota Bandung hampir tidak tersisa, adalah melalui pendirian [[Yayasan Margasatwa Tamansari]] (YMT) atau yang lebih dikenal sebagai [[Kebun Binatang Bandung]] yang beliau ambil alih melalui tenaga, pemikiran dan seluruh harta kekayaan beliau dari [[Bandungse Zoological Park]] (BZP). Selain sebagai sarana hiburan rakyat yang terjangkau, ikut berperan serta dalam pelestarian hewan-hewan dan tumbuhan langka, YMT sesungguhnya juga adalah ‘situs sejarah perjuangan orang Sunda’ yang tidak terekspos, karena YMT adalah juga sebagai sarana untuk mengumpulkan para pejuang Sunda. Sepeninggal Gan Ema sebagai pendiri YMT Direktur/Diereintuin Kebon Binatang Bandung, kepengurusan YMT selanjutnya diteruskan oleh [[Ukar Bratakusumah]] yang juga selain adik kandung
==Pendidikan==
|