Kabupaten Natuna: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{dati2|
|nama=Kabupaten Natuna|propinsi=[[Kepulauan Riau]]|ibukota=Ranai|luas=3.420 Km²|penduduk=~98.000 jiwa |kepadatan=1.147 per km²|kecamatan=16|kelurahan=56|kodearea= 0773|dasar hukum= Undang-Undang No. 53 Tahun 1999
|kepala daerah=[[Bupati]]|nama kepala daerah= Drs. H. Daeng Rusnadi, M.Si▼
▲|nama kepala daerah= Drs. H. Daeng Rusnadi, M.Si
|web=[http://www.natuna.go.id Kabupaten Natuna]
}}
Baris 17 ⟶ 8:
'''Kabupaten Natuna''', adalah salah satu [[Daerah Tingkat II]] di [[Provinsi]] [[Kepulauan Riau]].
Natuna terletak paling utara Indonesia. Di sebelah utara, Natuna berbatasan dengan [[Vietnam]] dan [[Kamboja]], di selatan berbatasan dengan [[Sumatera Selatan]] dan [[Jambi]], di bagian barat dengan [[Singapura]], [[Malaysia]], [[Riau]], dan di bagian timur dengan Malaysia Timur dan [[Kalimantan Barat]]. Natuna berada pada jalur pelayaran internasional [[Hongkong]], [[Jepang]], [[Korea]] dan [[Taiwan]].
Kabupaten ini terkenal dengan penghasil Minyak dan Gas. Cadangan minyak bumi Natuna diperkirakan mencapai 14.386.470 barel, sedangkan gas bumi 112.356.680 barel.
Baris 24 ⟶ 15:
Sejarah Kabupaten Natuna tidak dapat dipisahkan dari sejarah Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum berdiri sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan bahagian dan Wilayah Kepualauan Riau.
Berdasarkan Surat Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Propinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1956 menggabungkan diri ke dalam Wilayah Republik Indonesia, dan Kepulauan Riau diberi status Daerah Otonomi Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai kepala daerah yang membawahi 4
* Kewedanaan [[Tanjungpinang]], meliputi Kec. Bintan Selatan (termasuk Bintan Timur, Galang,Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).
* Kewedanaan [[Karimun]], meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.
* Kewedanaan [[Lingga]], meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.
* Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi wilayah Kecamatan [[Jemaja, Natuna | Jemaja]], [[Siantan, Natuna | Siantan]], [[Midai, Natuna | Midai]], [[Serasan, Natuna | Serasan]], [[Tembelan, Natuna | Tembelan]],[[Bunguran Barat, Natuna | Bunguran Barat]] dan [[Bunguran Timur, Natuna | Bunguran Timur]].
Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965. Berdasarkan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua daerah administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.
Baris 34 ⟶ 25:
Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 dari hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau, yang terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai, dan Serasan dan satu Kecamatan Pembantu Tebang Ladan.
Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian melakukan pemekaran daerah kecamatan, yang hingga tahun 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan [[
Hingga tahun 2007 ini Kabupaten Natuna telah memiliki 16 [[Kecamatan]]. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan [[Pulau Tiga, Natuna | Pulau Tiga]], [[Bunguran Timur Laut, Natuna | Bunguran Timur Laut]], [[Bunguran Tengah, Natuna | Bunguran Tengah]], [[Siantan Selatan, Natuna | Siantan Selatan]], [[Siantan Timur, Natuna | Siantan Timur]] dan [[Jemaja Timur, Natuna | Jemaja Timur]] dengan total jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.
==Topografi==
|