Saksi Kunci: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ade Wahyudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ade Wahyudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Dari tempat persembunyiannya Vincentius Amin Sutanto mengungkap sebuah rahasia besar; manipulasi pajak Asian Agri Group. Menurut bekas pengawas keuangan belasan perusahaan sawit milik [[Sukanto Tanoto]], salah satu orang terkaya di Indonesia, itu jumlah pajak yang diselewengkan mencapai Rp 1,1 triliun, yang kemudian membengkak menjadi Rp 1,3 triliun. Inilah skandal pajak terbesar di Indonesia.<ref> [http://www.pajak.go.id/content/news/saksi-kunci-sebuah-buku-tentang-pergulatan-hukum-kasus-pajak-asian-agri-group Saksi Kunci, Sebuah Buku Tentang Pergulatan Hukum Kasus Pajak Asian Agri Group] Situs Pajak.go.id, diakses 21 Juli 2015.</ref>
 
Informasi rahasia ini dibocorkan Vincent kepada [[Metta Dharmasaputra]] dalam pelariannya di Singapura, setelah aksinya membobol uang perusahaan terboongkar. Ia sempat berniat bunuh diri. Namun akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta lewat sebuah operasi intelijen yang digelar [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia]]. <ref>[http://economy.okezone.com/read/2013/07/16/320/837891/saksi-kunci-skandal-pajak-asian-agri-group Saksi Kunci, Skandal Pajak Asian Agri Group] Okezone, diakses 21 Juli 2015.</ref>
 
''Saksi Kunci'' adalah buku yang mengisahkan berbagai pergulatan seputar pengungkapan kasus pajak Asian Agri. Telepon genggam Metta sempat disadap. [[Tempo (majalah)]] yang mempublikasikan liputan investigasi ini digugat di pengadilan. Vincent dihukum 11 tahun penjara atas dakwaan pencucian uang yang tidak pernah diperbuatnya. Aparat pajak pun perlu bertahun-tahun untuk bisa menyidangkan kasus ini, sebelum akhirnya Mahkamah Agung memvonis denda Asian Agri Rp 2,5 triliun <ref>[http://www.thejakartapost.com/news/2014/02/01/asian-agri-agrees-pay-rp-25-trillion-fine-installments.html Asian Agri Agrees to Pay Rp 2.5 trillion fine in installments], [[The Jakarta Post]], Diakses 21 Juli 2015</ref>, yang juga terbesar dalam sejarah negeri ini.