Aksara Murda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yukni (bicara | kontrib)
k Yukni memindahkan halaman Murda ke Aksara Murda
Yukni (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
|fam5=[[Aksara Pallawa|Pallawa]]
|fam6=[[Aksara Kawi|Kawi/Jawa Kuna]]
|fam7=[[Aksara Jawa]]
|sisters={{keluarga kawi}}
|time=± abad 13 hingga sekarang
Baris 20 ⟶ 19:
}}
 
'''Aksara Murda''', dikenal sebagai '''Aksara Jawa Murda''' ({{java|ꦲꦏ꧀ꦱꦫ​ꦗꦮ​ꦩꦸꦂꦢ}}) adalah salahhuruf satukhusus dariyang anakada salahdalam satuhuruf jawa, untuk [[aksara]] tradisionalmurda [[Nusantara]]hanya ada 7 buah yaitu [[Na, Ka, Ta, Sa, Pa, Ga dan Ba. Fungsi aksara jawa]]murda layaknya huruf kapital, hanya digunakan untuk menulis nama orang penting/terkenal dan tempat/daerah yang terkenal/besar. penulisan aksara murda bisa hanya di depan saja, atau bisa di keseluruhan kata<ref>{{cite web |url=http://nguriurijawa.blogspot.com/2012/11/aksara-murda-dan-aksara-swara.html |title=Aksara Murda dan Aksara Swara.|Sinau Jawa|author= |date=||work= |publiseher=|accessdate=24 Juli 2015}}</ref>yang digunakan untuk menulis [[bahasa Jawa]] dan sejumlah bahasa daerah [[Indonesia]] lainnya (Huruf Kapital). Aksara ini hanya mempunyai 8 huruf saja, yaitu Ṇa Kha Tha Sha Pha Nya Gha Bha ({{java|ꦟ​ꦑ​ꦡ​ꦯ​ꦦ​ꦘ​ꦓ​ꦨ}}<ref>{{cite web |url=http://www.adjisaka.com/referensi/index.php/83-carakan/1114-07-aksara-murda |title=07.Aksara Murda|author=Ki Demang Sokowanten |date=1 November 2009|work= |publisher=|accessdate=23 Juli 2015}}</ref> dan jika ingin menulis huruf selain huruf demikian maka gantinya adalah [[Aksara Jawa]]. Tulisan ini juga berkerabat dekat dengan [[aksara Bali]]. Dalam sehari-hari, penggunaan aksara Jawa dan Murda umum digantikan dengan huruf Latin yang pertama kali dikenalkan Belanda pada abad ke-19.<ref name=af/> Aksara Jawa resmi dimasukkan dalam [[Unicode]] versi 5.2 sejak 2009. Meskipun begitu, kompleksitas aksara Jawa hanya dapat ditampilkan dalam program dengan teknologi [[Graphite SIL]], seperti browser Firefox dan beberapa prosesor kata ''open source'', sehingga penggunaannya tidak semudah huruf Latin. Kesulitan penggunaan aksara Jawa dan Murda dalam media digital merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurang populernya aksara tersebut selain di kalangan preservasionis.<ref>{{cite web |url=http://bennylin.github.io/transliterasijawa|title=Nulisa Aksara Jawa -- Javanese Transliteration by bennylin|author=Bennylin |date=|work= |publisher=|accessdate=23 Juli 2015}}</ref>
 
== Lihat Pula ==