Emma Poeradiredja: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Penambahan info kerabat |
Andriana08 (bicara | kontrib) |
||
Baris 8:
|death_date = {{death date and age|1968|2|28|1902|7|13|mf=y}}
|death_place = {{flagicon|Indonesia}} [[Bandung]], [[Jawa Barat]], [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]]
|other_names = Raden Rachmat’ulhadiah Poeradiredja
|known_for = Emansipasi wanita, aktivis sosial
|religion = [[Islam]]
Baris 16 ⟶ 14:
|signature =
}}
'''Emma Poeradiredja''' atau '''Raden Rachmat’ulhadiah Poeradiredja''' ({{lahirmati|[[Cirebon]], [[Hindia Belanda]]|13|8|1902|[[Bandung]], [[Indonesia]]|19|4|1976}}) adalah salah satu pejuang dan tokoh pergerakan perempuan [[Sunda]].<ref
== Latar belakang ==
Nama sebenarnya adalah Emma Poeradiredja ialah Raden Rachmat’ulhadiah Poeradiredja, akan tetapi nama ini tidak pernah dipakai dan tidak begitu populer. Ayah Emma Poeradiredja bernama Raden Kardata Poeradiredja (1880 – 1968). Emma Poeradiredja tamat dari H.I.S. (Hollandsche Inlandsche School) Tasikmalaya pada tahun [[1917]]. Setelah itu melanjutkan sekolah ke M.U.L.O (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Pada waktu itu belum begitu banyak kaum pribumi yang dapat memperoleh pendidikan apalagi melanjutkan ke sekolah lanjutan yang lebih tinggi dengan bahasa [[Belanda]]. Emma Poeradiredja termasuk wanita pertama melanjutkan ke M.U.L.O. Kemudian Emma pindah ke M.U.L.O Salemba di [[Batavia]], tamat tahun [[1921]]. Pada [[1957]] dia memperoleh Certificate of Achievement di bidang Cooperative Administration dari School for Workers, University of Wisconsin, [[Amerika Serikat]].<ref>{{cite web|url=http://www.kompasiana.com/jurnalgemini/bandung-1957-1-ketegangan-politik-pusat-daerah-dan-pergantian-pimpinan-politik-dan-militer-di-jawa-barat_54f41cb0745513982b6c87a5 |title=Emma Poeradiredja aktif berorganisasi sedari remaja hingga akhir hayat di masa Republik masih dalam gagasan untuk menjadi Indonesia |date=17 Oktober 2014|accessdate=June 29, 2015|last=Sjafari|first=Irvan|publisher=Kompasiana.com/jurnalgemini}}</ref>
Di zaman [[Hindia Belanda]], pada waktu masih duduk di kelas satu M.U.L.O, Emma Poeradiredja sudah masuk menjadi anggota [[Bond Inlandsche Studeerenden]] (B.I.S. yang didirikan tahun 1917, diketuai oleh Wiwoho, beranggotakan pemuda–pemudi pelajar dari pelbagai Sekolah Lanjutan seperti H.B.S. ([[Hogere Burger School]]), Mulo ([[Middelbare Uitgebreid Lager Onderwijs]]), [[Kweekschool]] (Sekolah Guru), [[Mosvia]] (Sekolah Pamongpraja), dan lain-lainnya. Tahun 1918, Emma menjadi anggota [[Jong Java]], dan setelah tamat tahun [[1921]] dia diterima bekerja pada Staatspoorwegen (S.S.), sekarang P.T. Kereta Api Indonesia. Sambil bekerja, Emma tetap aktif dalam pergerakan yaitu [[Kongres Pemuda Indonesia I]]. Tahun 1927, Emma bersama Artini Djojopuspito, Sumardjo, Ayati, Emma Sumanegara, Suhara, Kasiah, Kartimi, dan Rusiah mendirikan [[Dameskring]]. Anggota-anggota Dameskring ini adalah perempuan muda terpelajar berasal dari perbagai suku bangsa di Bandung. Organisasi ini bertujuan menyiapkan para anggotanya melatih dan mengembangkan diri agar dapat menyebarluaskan cita-cita persatuan [[Indonesia]] dengan bermacam-macam usaha, misalnya masuk menjadi organisasi wanita yang sudah ada atau mendirikan organisasi wanita. Kemudian Emma Poeradiredja ikut pula aktif dalam [[Kongres Pemuda Indonesia II]] yang diadakan di Batavia pada tahun [[1928]].<ref>{{cite web|url=http://sundanet.com/article/content/45 |title=Dalam Kongres Paguyuban Pasundan 27 Juni 1931 di Bandung, ditetapkan bahwa Pasundan Bagian Istri yang dideklarasikan 30 April 1930 diganti menjadi "Pasundan Isteri" (PASI), yang rengrengan sesepuhnya diketuai Emma Poeradiredja |date=30 Aug 2001|accessdate=June 29, 2015|authors=Ki Sunda|publisher=SundaNet.com}}</ref>
|