Dani Aditya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dorin Goian (bicara | kontrib) |
Dorin Goian (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
|caption =
|birthdate = {{birth date and age|1991|11|17}}
|birthplace = {{flagicon|Indonesia}} [[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
|birthname = Adityanta Dani Darmawan
|othername =
Baris 21:
}}
'''Adityanta Dani Darmawan''' ({{lahirmati|[[Kota Malang|Malang]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]|17|11|1991}}) adalah seorang [[pelawak tunggal]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui kompetisi [[Stand Up Comedy Show|Stand Up Comedy Indonesia]] (SUCI) yang ditayangkan [[Kompas TV]]. Dani awalnya tampil mengisi ''grand final'' SUCI 4 di tahun 2014, dan di tahun berikutnya Dani menjadi salah satu finalis SUCI musim ke-5 (SUCI 5), yang mampu mencapai 4 besar<ref>[http://www.kompas.tv Situs resmi Kompas TV]</ref>. Dani merupakan seorang penderita difabel, sehingga sepanjang penampilannya selalu duduk di atas kursi roda. Ini menjadikannya sebagai [[pelawak tunggal]] difabel pertama di [[Indonesia]] yang mampu mengundang decak kagum serta membuka mata masyarakat banyak atas kondisinya, serta difabel pertama yang tampil di kompetisi SUCI [[Kompas TV]].
== Kehidupan Pribadi ==
Kondisi yang dialami Dani hingga saat ini diperoleh saat ia berumur 5 tahun. Dani bersama keluarganya mengalami kecelakaan mobil di [[Pagaralam]], [[Sumatera Selatan]]. Beruntung semua selamat dari kecelakaan tersebut. Namun akibat kecelakaan itu, Dani tak bisa tumbuh layaknya orang normal. Kedua kakinya tak bisa menopang seluruh tubuhnya. Sehingga saat berjalan, dirinya masih membutuhkan alat bantu penyangga. Bahkan tutur bicaranya juga tak bisa dilakukannya secara lancar seperti orang normal. Itu semua dia derita, karena saat mengalami kecelakaan, dia berada di bagian depan mobil. Dan terluka paling parah dibandingkan sopir dan ayahnya. Hari-harinya setelah mengalami kecelakaan tersebut dilaluinya lebih tertutup. Dia lebih sering menghabiskan waktu-waktu sepulang sekolah dengan membaca buku di dalam kamarnya. Bertahun-tahun menjalani rutinitas tersebut, dia kemudian berinisiatif untuk keluar dari kebiasaan itu. Dani mulai aktif keluar untuk mencari pergaulan baru. Salah satunya bergabung dengan beberapa komunitas yang ada di [[Malang Raya]], meskipun ada beberapa yang menolak karena kondisi dirinya<ref>[http://radarmalang.co.id/adityanta-dani-comic-difable-tembus-stand-up-comedy-kompas-tv-10821.htm Radar Malang: Adityanta Dani, Difable Tembus Stand Up Comedy]</ref>.
== Karier ==
Dani yang merupakan mahasiswa [[Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia|STIKI]] [[Kota Malang|Malang]] jurusan teknik informatika ini mengenal ''stand up comedy'' di tahun 2013. Di mana ia menyaksikan penampilan ''stand up comedy'' bersama rekan-rekan kuliahnya saat sedang kumpul bersama. Dari sanalah kemudian muncul keinginannya untuk ikut dalam komunitas ''stand up comedy'' yang ada di [[Kota Malang|Malang]]. Dani merasa bersyukur, karena komunitas [[Stand Up Indo]] [[Kota Malang|Malang]] dengan tangan terbuka mau menerimanya. Hingga dia resmi bergabung dengan komunitas tersebut pada [[Agustus]] [[2013]].
Pembelajaran yang dikemas dalam forum diskusi sering dilakukan di komunitas
Sebelum mengikuti SUCI 5, Dani pernah diundang [[Kompas TV]] untuk mengisi ''grand final'' SUCI 4, yang mempertemukan [[David Nurbianto]] dan [[Abdurrahim Arsyad]], mengingat Dani yang pernah mengikuti audisi belum berhasil lolos. Dari sanalah publik melihat, bahwa Dani dengan keterbatasan fisik yang ia miliki, mampu menghibur penonton dengan sangat baik dan mulai membuka mata masyarakat bahwa seorang difabel mampu tampil ber ''stand up comedy''. Selang beberapa bulan, Dani kembali tampil di [[Kompas TV]] bersama tujuh rekan komunitasnya, Wawan Saktiawan, Ryan Cimenk, Kukuh, Indra Cahya, Firman, Widi Ciwid, dan Ulwan Fahri dalam [[Liga Komunitas Stand Up Kompas TV|Liga Komunitas Stand Up]] (LKS) ([[Kompas TV]]) mewakili komunitas [[Stand Up Indo]] [[Kota Malang|Malang]]. Mengingat satu tim komunitas beranggotakan 4 orang, Dani menjadi anggota tim [[Stand Up Indo|SUC]] [[Kota Malang|Malang]] 1 bersama Wawan, Ryan, dan Widi. Sayang langkah mereka hanya mampu sampai 8 besar setelah disingkirkan oleh tim [[Stand Up Indo]] [[Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan|Bintaro]], [[Tangerang]], [[Serpong]] (BTS). Lepas kompetisi LKS, Dani kembali mengikuti audisi SUCI. Kali ini audisi SUCI 5 yang ia ikuti bersama rekan-rekannya di [[Surabaya]] membuatnya berhasil lolos<ref>[http://www.standupcomedy.id/index.php/publikasi/item/193-adityanta-dani-radar-malang-23-januari-2015 Stand Up Comedy ID: Adityanta Dani]</ref>.
Tidak hanya sampai di situ, Dani terus melaju hingga menjadi salah satu 16 finalis SUCI 5. Selama kompetisi, Dani sehari-hari ditemani asistennya yang bernama Zainul, yang merupakan sahabat baiknya sejak kecil untuk membantu aktivitasnya, khususnya saat kompetisi ''stand up comedy'' termasuk SUCI 5. Dani konsisten membawakan materi komedi mengenai keresahan akan keadaan dirinya sebagai seorang penderita difabel. Bahwa penderita difabel tidak selamanya ditertawakan hanya karena kekurangan mereka, tetapi melalui kelebihan yang mereka miliki, salah satunya dengan menghibur penonton dengan ''stand up comedy''. Hal yang selalu disiratkan oleh Dani setiap kali tampil. Selain itu Dani juga menjadi kontestan favorit juri, salah satunya [[Feni Rose]]. Dani berhasil mencapai 4 besar berkat konsistensi materi yang ia bawakan sebelum akhirnya tereliminasi. Perjuangan Dani ini diharapkan mampu memotivasi penderita difabel di [[Indonesia]] untuk berani menampilkan bakat yang mereka miliki, khususnya di ''stand up comedy''.
|