Dani Aditya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dorin Goian (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Dorin Goian (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 31:
Pembelajaran yang dikemas dalam forum diskusi sering dilakukan di komunitas yang melahirkan komika top macam [[Reggy Hasibuan]], [[Arie Kriting]] dan [[Abdurrahim Arsyad]] ini. Nyatanya, membuat Dani lebih memahami dunia ''stand up comedy''. Hingga akhirnya kesempatan untuk tampil di beberapa kampus di [[Malang Raya|Malang]] dia dapatkan. Dari sana, dia pun kerap memperoleh honor untuk menambah uang jajannya. Dani pun sampai ikut mengisi acara ''stand up comedy'' yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV swasta. Hampir setahun menggeluti dunia ''stand up comedy'', orang tuanya tak mengerti sama sekali kegiatan yang dilakukan putra kedua dari lima bersaudara itu. Hingga pada awal Januari 2015, kedua orang tuanya mulai mengetahui bahwa Dani terjun dalam dunia ''stand up comedy'', di mana saat itu Dani meraih ''golden ticket'' untuk tampil di [[Stand Up Comedy Show|Stand Up Comedy Indonesia]] musim ke-5 (SUCI 5) yang diadakan [[Kompas TV]] di [[Jakarta]].
Sebelum mengikuti SUCI 5, Dani pernah diundang [[Kompas TV]] untuk mengisi ''grand final'' SUCI 4, yang mempertemukan [[David Nurbianto]] dan [[Abdurrahim Arsyad]], mengingat Dani yang pernah mengikuti audisi belum berhasil lolos. Dari sanalah publik melihat, bahwa Dani dengan keterbatasan fisik yang ia miliki, mampu menghibur penonton dengan sangat baik dan mulai membuka mata masyarakat bahwa seorang difabel mampu tampil ber ''stand up comedy''. Selang beberapa bulan, Dani kembali tampil di [[Kompas TV]] bersama tujuh rekan komunitasnya, Wawan Saktiawan, Ryan Cimenk, Kukuh, Indra Cahya, Firman, Widi Ciwid, dan Ulwan Fahri dalam [[Liga Komunitas Stand Up Kompas TV|Liga Komunitas Stand Up]] (LKS) ([[Kompas TV]]) mewakili komunitas [[Stand Up Indo]] [[Kota Malang|Malang]]. Mengingat satu tim komunitas beranggotakan 4 orang, Dani menjadi anggota tim [[Stand Up Indo|
Tidak hanya sampai di situ, Dani terus melaju hingga menjadi salah satu 16 finalis SUCI 5. Selama kompetisi, Dani sehari-hari ditemani asistennya yang bernama Zainul, yang merupakan sahabat baiknya sejak kecil untuk membantu aktivitasnya, khususnya saat kompetisi ''stand up comedy'' termasuk SUCI 5. Dani konsisten membawakan materi komedi mengenai keresahan akan keadaan dirinya sebagai seorang penderita difabel. Bahwa penderita difabel tidak selamanya ditertawakan hanya karena kekurangan mereka, tetapi melalui kelebihan yang mereka miliki, salah satunya dengan menghibur penonton dengan ''stand up comedy''. Hal yang selalu disiratkan oleh Dani setiap kali tampil. Selain itu Dani juga menjadi kontestan favorit juri, salah satunya [[Feni Rose]]. Dani berhasil mencapai 4 besar berkat konsistensi materi yang ia bawakan sebelum akhirnya tereliminasi. Perjuangan Dani ini diharapkan mampu memotivasi penderita difabel di [[Indonesia]] untuk berani menampilkan bakat yang mereka miliki, khususnya di ''stand up comedy''.
|