Marhaenisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perlu rujukan mengenai labelling Marhaenisme Kekinian.
k Merapihkan
Baris 21:
Dalam pidato di depan Sidang PBB, 30 September 1960, Sukarno tegas menyatakan, bahwa Pancasila (baca: Marhaenisme) pada hakekatnya adalah sublimasi dari Declaration of Independence (Deklarasi Kemerdekaan [[Amerika Serikat]]) dan Manifesto of Communism dari [[Uni Soviet]]. Artinya Pancasila justru merupakan alternatif ketiga dari kedua kubu yang bertentangan dalam [[Perang Dingin]] di antara Blok Barat dengan Blok Timur saat itu. Secara ideologis, pemikiran Soekarno mirip sekali dengan apa yang dirumuskan oleh Anthony Giddens 20 tahun kemudian, sebagai '"The Third Way''.<ref name="mp" />
 
==ReferensiBacaan lanjutan==
* Soekarno. (2000). ''Marhaenisme''. Penerbit: Promedia.
* Ign.Saksono, Ignatius Gatut Saksono. (2008.) ''Marhaenisme Bung Karno''. Penerbit: Rumah Belajar Yabinkas.
* Julius Pour, Julius. (2010). Gerakan 30 September: pelaku, pahlawan & petualang.
* Soegiarso Soerojo, Soegiarso. (1988). Siapa Menabur Angin Akan Menuai Badai.
 
==referensi==
{{reflist}}