Cingge: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Baris 16:
 
==Sejarah==
Menurut [[Jan Jakob Maria de Groot]], seorang sinolog Belanda, tradisi ini berasal dari zaman [[Dinasti Ming]]. Dalam catatan sejarah mengenai [[Kaisar Wanli]] disebutkan bahwa di [[Quanzhou]], arak-arakan dewa-dewi terbuat dari kertas. Arak-arakan ini disebut ''ngiang-ting'', atau "penerimaan lentera". Tempat pedupaan dan tempat duduk para muda-mudi dinamakan ''tsung-koh'' atau ''koh-ping'' di [[Xiamen]], sementara di daerah [[Zhangzhou]] dinamakan ''tsung-ge''. De Groot menyaksikan festival ini di [[Hokkian]]. Sekarang di sana pun sudah tidak ada lagi.
 
PadaCingge diselenggarakan pada malam [[Cap Go Meh]] di [[Batavia]], diadakandengan karnaval beserta arak-arakan kendaraan hias dengan [[kembang api]], yang menggambarkan cerita-cerita klasik Tionghoa. Dengan penerangan lentera-lentera, anak-anak berdandan dan naik kereta yang ditarik pelayan. Cingge di Jakarta sekarang sudah tidak diselenggarakan lagi. Di Malaysia dan Singapura, cingge ditulis juga '''Chingay''', yang kini masih diselenggarakan secara besar-besaran.<ref>[https://chingay.org.sg/about-chingay About Chingay]</ref>
 
==Referensi==