SMA Negeri 1 Sanana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 38:
Namun aspirasi tersebut terkendala karena belum tersedianya faktor pendukung seperti fasilitas dan Sumber Daya Manusia yang memadai untuk menjadi Daerah Otonom Baru pada waktu itu. Selanjutnya HPMS memprakarsai adanya sebuah lembaga pendidikan sebagai wahana penciptaan sumber daya manusia di Kabupaten Kepulauan Sula.
 
Atas dasar itulah HPMS menjalin kemitraan dengan Yayasan Pendidikan Sehati Makasar guna dapat mendirikan sebuah SMA di Sula.Yayasan Pendidikan Sehati Makasar menyetujui dengan merekomendasikan pendirian Yayasan Pendidikan Sehati di Sanana pada tahun 1960 dengan menugaskan dua orang dari Makassar yakni bapak Kundrat Batona sebagai direktur/Kepala Sekolah dan AlbrtAlbert Rais sebagai perwakilan dari yayasan sehati Makassar dan juga tenaga bantu pengajar. SMA yayasan sehati Sanana awalnya berjalan dengan jumlah siswa + 43 orang dan sekolah/tempat belajar yang sekarang menjadi TK Al-Qur’an di Desa Falahu.
 
SMA Negeri 1 Sanana yang juga bagian dariadalah SMA Negeri pertama yang pertama beradadidirikan di Kecamatan Sanana, memang menyimpan pengalaman sejarah tersendiri di Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Mengapa hal ini dikatakan demikian? Karena dalam sejarah peletakan batu pertama untuk pembangunan lembaga pendidikan tersebut langsung dilakukan oleh bapak Muhammad Hatta (Wakil Presiden RI Pertama) yang pada saat itu melakukan kunjungan kerja di Daerah Maluku (Ambon) dan selanjutnya menuju ke Ternate yang kini (Maluku Utara) dengan menumpangi kapal laut KM Mengkara, yang mana salah satu tempat persinggahan Bapak Muhammad Hatta di Ternate juga adalah Sanana.
Pelatakan batu pertama berlangsung pada Tahun 1955 dan di fungsikan sebagai lembaga Kursus Pendidikan Guru (KPG). Kemudian di rubah nama lembaga pendidikan tersebut sebagai SMA Sehati pada Tahun 1960 dengan menunjuk Bapak D.D. Sumokil sebagai kepala sekolah pertama yang memimpin Sekolah Menengah Atas (SMA) SEHATI Kecamatan Sanana tersebut.